Menggali Kearifan Lokal: Forum Akademik “Menelusuri Naskah Panji dalam Riset” di FPBS UPI

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjalin kerja sama dengan Universitas Kebangsaan Malaysia, HISKI (Himpunan Sarjana Kesusatraan Indonesia), dan Universitas Indonesia melalui Forum Akademik bertajuk “Menelusuri Naskah Panji dalam Riset.” Acara yang diselenggarakan secara hibrid ini mengangkat kekayaan budaya Indonesia, khususnya dalam bentuk Cerita Panji (30/1/2024).

Sambutan pembuka oleh Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum, sebagai Ketua Umum HISKI, menyoroti pentingnya Cerita Panji sebagai warisan kesejarahan, mitos, dan legenda yang melingkupi wilayah Asia, termasuk Indonesia. “HISKI mendukung kegiatan ini untuk menjaga dan menghidupkan kembali cerita Panji, yang tidak hanya berkembang di lingkungan istana Jawa tetapi juga merambah ke berbagai lapisan masyarakat,” ungkap Prof. Novi.

Dekan FPBS UPI, Prof. Dr. Tri Indri Hardini M.Pd., menekankan bahwa forum ini bukan sekadar kajian akademis, melainkan juga sebagai upaya pelestarian warisan budaya. “Kami berharap, melalui kegiatan ini, kita dapat menemukan perspektif baru dan wawasan yang membawa cerita Panji lebih dekat dengan masa kini,” ujar Prof. Tri.

Kegiatan dipandu dengan interaktif oleh Prof. Dr. Yulianeta, M.Pd., dosen FPBS UPI yang memiliki kontribusi signifikan dalam mengalihwahanakan naskah Panji Jayakusuma, menjadi komik dan film animasi untuk anak bersama tim Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Prof. Dr. Noriah Binti Mohamed, narasumber pertama, membahas dalam artikelnya, “Cerita Panji Meretas Wilayah dan Budaya.” Ia menyoroti keberagaman Cerita Panji yang tidak hanya memikat hati masyarakat Jawa, namun juga menyebar ke Nusantara, Siam, Burma, Laos, Kemboja, dan alam Melayu. “Cerita Panji bukan sekadar kisah lokal; ia adalah pemersatu budaya di Asia Tenggara,” tegas Prof. Noriah.

Dr. Karsono H. Saputra, sebagai pembicara kedua, menyoroti “Cerita Panji dan Kekinian.” Ia menyajikan pandangan bahwa Cerita Panji, sebagai peninggalan budaya masa lampau, masih relevan dengan nilai-nilai kekinian. Diskusi interaktif antara peserta dan narasumber menjadi sorotan utama, menunjukkan antusiasme peserta di auditorium FPBS dan 116 peserta di zoom meeting.

Forum Akademik ini sukses menggarisbawahi pentingnya menjaga dan mengembangkan nilai-nilai luhur dalam Cerita Panji untuk generasi masa kini dan mendatang. Melalui pesan penutup, diajaklah semua pihak untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan kearifan lokal, khususnya melalui naskah atau Cerita Panji. Cerita Panji, lebih dari sekadar kisah masa lalu, mencerminkan nilai-nilai hidup yang tetap relevan di era modern ini.