Musik, Bahasa Yang Dimengerti Semua Orang

NET
NET

SEPERTI itulah gambaran kekuatan dari musik. Musik tidak hanya sekedar alunan nada yang tersusun menghasilkan irama tertentu, tetapi musik juga menyampaikan pesan yang dapat ditangkap setiap orang yang mendengarnya. Kita tidak membutuhkan penerjamah untuk menikmati apa yang disajikan musik. Maka tak heran, banyak kutipan terkenal yang menyebutkan bahwa music adalah bahasa universal. Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang bisa hidup tanpa musik, karena baik disadari maupun tidak, musiklah yang membuat hidup menjadi lebih berwarna.

Selain mempengaruhi emosi seseorang yang mendengarnya, musik juga dapat menyatukan berbagai individu dengan latar belakang yang berbeda. Musik menghilangkan garis pembatas yang membedakan individu yang satu dengan individu lainnya, karena musik dapat didengar oleh siapa pun tanpa peduli jenis kelamin, usia, warna kulit, pekerjaan, dan dari mana seseorang tersebut berasal.

Sekarang, lihatlah fenomena yang telah berhasil menyatukan orang-orang dari berbagai penjuru dunia. Pertama-tama, apa yang Anda pikirkan saat mendengar istilah Gangnam Style? Ya, Gangnam Style merupakan fenomena mendunia yang mulai menjamur akhir tahun 2012 lalu. Anda tentu mengenal tarian kuda yang dipopulerkan dalam lagu Gangnam Style, bahkan beberapa dari Anda mungkin dapat melakukan tarian tersebut. Tarian kuda atau horse dance adalah gerakan seperti menunggang kuda yang muncul dalam video klip lagu Gangnam Style. Bukan hal aneh lagi apabila kita melihat banyak orang dari berbagai negara di dunia ikut menarikan tarian kuda dan larut dalam alunan musik Gangnam Style yang unik dan aneh.

Di Indonesia, salah satu fenomena yang lahir dari music adalah saat tayangan di televise ramai-ramai menayangkang goyang itik, goyang oplosan, hingga yang terbaru yaitu goyang dumang dan goyangan aneh dan unik lainnya yang diiringi lagu dangdut. Dangdut memang merupakan music asli Indonesia, sehingga tak heran jika berbagai lapisan masyarakat ikut menyanyikan dan menarikan goyangan tersebut.

Selain dengan tarian dan musik yang unik, musik juga bisa menyatukan dunia dengan lirik yang dimuat didalamnya. Sebagai contoh, lagu mendiang Michael Jackson yang berjudul “Heal The World” masih dinikmati hingga saat ini meskipun kemunculan lagu tersebut sudah lama. Lagu yang didalamnya berisi ajakan untuk mendukung perdamaian tersebut, disukai oleh masyarakat di seluruh dunia dan membuat kita lebih tergerak untuk peka terhadap masalah sosial yang ada di sekitar kita. Dengan iramanya yang santai, lagu tersebut akan terus menyebarkan pesan-pesan perdamaian dimanapun lagu tersebut diputar.

Pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari fenomena tersebut adalah orang-orang dari berbagai budaya dan negara dengan latar belakang yang berbeda-beda,larut menjadi satu dalam alunan musik. Kita akan merasa lebih dekat dengan dunia,saat dunia disatukan oleh alunan musik yang sama. Jadi, music tidak membutuhkan aturan bahasa tertentu untuk bias dinikmati orang-orang di berbagai belahan dunia, karena music lahir untuk didengar dan dirasakan. (Karina Nur Shabrina, Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, FPIPS, UPI)