Pemilu dan Pemilih Muda

Bandung, UPI

Meningkatkan partisipasi pemilih muda dalam pemilihan gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) di tahun 2018 bukan perkara mudah, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para pasangan calon (paslon). Perlu adanya upaya membangun partisipasi anak jaman now, karena anak jaman now tidak mudah dibohongi, anak sekarang lebih kritis, inovatif, dan kreatif, di samping itu anak sekarang berjiwa bebas dan tidak mudah dipaksa.

Demikian ungkap Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si., saat memaparkan temuannya tentang pemilu dan pemilih muda, dan mengapa dianggap penting, dalam acara Pendidikan Pemilih Muda “Electainment on Campus – Rock The Vote Indonesia: Meningkatkan Partisipasi Pemilih Muda dalam Pilgub Jabar 2018” hasil kerja sama antara Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat bekerjasama dan Center for Election and Political Party (CEPP) Universitas Indonesia, yang diselenggarakan di Museum Pendididkan Nasioanl UPI, Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Selasa (24/4/2018).

Prof. Elly mengatakan,”Pemilu jaman now melibatkan anak jaman now. Anak-anak jaman now dikenal juga sebagai generasi millenial atau generasi Y, termasuk generasi Z. Ada peluang besar dihadapan mata, mereka merupakan generasi dengan kecakapan teknologi tingkat tinggi, memiliki sikap terbuka yang membuatnya mudah bergaul dengan siapapun, memiliki perspektif global, lebih mementingkan kolaborasi dibandingkan dengan kompetensi, karena hidup di jaman yang serba cepat menyebabkan mereka multitasking atau mampu mengerjakan segala jenis pekerjaan dalam satu waktu, serta hidup dengan informasi yang mudah dan cepat di dapat.”

Namun, lanjutnya, para paslon perlu menganalisa setidaknya 8 karakteristik anak jaman now. Menurut Wilson dalam buku yang berjudul Grown Up Digital: How The Net Generation is Changing Yoru World, dijelaskan bahwa mereka menginginkan kebebasan di segala bidang, mereka sangat menyukai perubahan serta mudah beradaptasi, mereka juga adalah peneliti yang handal karena mampu menghimpun berbagai bentuk informasi, dan mampu mengintegrasikan hiburan, pendidikan, dan kehidupan sosial dalam pekerjaan mereka.

“Berikutnya, mereka merupakan generasi yang mampu berkolaborasi dengan siapapun, multitasking dan cakap teknologi, mereka juga merupakan innovator yang handal, dan sangat mementingkan integritas dan keterbukaan,” ujarnya.

Berikut adalah tips memilih jaman now, ungkapnya, searching visi misi kandidat diharapkan mereka kreatif, innovative, rasional, dan mudah dicapai. Kemudian ikuti rekam jejak kandidat, mereka kerja nyata atau pencitraan, dermawan atau money politic, lihat juga apaka mereka memiliki tim kreatif atau pembuat hoax, kesholehan sosial atau kesalahan berjamaah, dan yang paling penting mereka harus dekat dengan rakyat sepanjang hayat.

Ditegaskannya,”Jadilah pemilih jaman now, karena suara anda menentukan masa depan NKRI, hindari golput, jadilah pemilih progresif, pemilih cerdas, pemilih baik, pemilih anti hoax, dan pemilih anti sogol.”

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Rektor Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., mengatakan bahwa poin penting dalam pilgub ini adalah hadirnya pemimpin yang dapat diharapkan mampu memajukan Jawa Barat dan memajukan Indonesia ke depan.

Hadir dalam kesempatan tersebut sebagai narasumber, diantaranya komisioner KPU Endun Abdul Haq, M.Pd., Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan, Kementerian Sekretariat Negara Prof. Dr. H. Dadan Wildan, M. Hum., Guru Besar Sosiologi UPI Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si., dan Hasbi Rofiqi, M.IP dari CEPP UI. Adapun rangkaian kegiatan terdiri dari pembukaan, pemateri sosialisasi, nonton Bersama, mentoring, simulasi pencoblosan, deklarasi, dan penandatangan wall of rock. (dodiangga)