REBO NYUNDA, “DINTENNA URANG BANDUNG”

Bandung, UPI1

Rebo nyunda merupakan hari di mana warga Bandung mengenakan pakaian khas Sunda lengkap dengan berbahasanya. Rebo nyunda ini merupakan peraturan daerah yang dikeluarkan untuk melestarikan budaya Sunda ini sendiri. Pemerintah Kota Bandung memang belum menetapkan kewajiban untuk seluruh warga, namun beberapa sekolah SD dan SMP Negeri di Bandung telah melaksanakan peraturan pemerintah tersebut.

Sejak peraturan ini keluar April 2013, para murid senantiasa mengenakan kebaya untuk perempuan, dan baju pangsi serta ikat kepala untuk murid laki-laki. Salah satu murid Sekolah Dasar yang bernama Tasya menyatakan, “Saya senang memakai baju kebaya. Rasanya menjadi lebih cantik.”

Memang tampaknya peraturan pemerintah ini sangat disenangi anak-anak yang biasanya hanya memakai seragam putih-merah atau putih-biru. Namun sekarang mereka memiliki variasi seragam lain untuk sekolah. Rebo nyunda dalam kalangan pelajar ini turut disosialisasikan oleh para guru dan orang tua. “Saya merasa tidak ada kesulitan dalam menyosialisasikan Rebo Nyunda ini kepada anak. Karena, anak saya juga senang dengan kebaya sebagai seragamnya,” ujar salah satu orang tua siswa.

Selain murid dan orang tua, warga umum juga sangat memberikan respons positif terkait Rebo Nyunda ini. Salah satu warga bernama Roberto menuturkan, “Sangat bagus ya. Rebo Nyunda ini  merupakan upaya pemerintah dalam melestarikan budaya sudah terlihat nyata.”

Dia berharap, masyarakat Bandung meneruskan budaya ini sampai kapan pun. Namun mereka juga berharap agar tidak hanya hari Rabu, tapi hari hari yang lainnya juga. (Sri Nova Adhi Dhea, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FPIPS UPI)