Rektor Resmikan Acara Konferensi Internasional ke-3 tentang Ilmu Olahraga dan Kesehatan dan Pendidikan Jasmani (3rd ICSSHPE)
|Bandung, UPI
Harapan hidup sehat atau HLE adalah salah satu dari enam indikator kebahagiaan hidup yang diterbitkan setiap tahun oleh Persatuan Bangsa-Bangsa sebagai jaringan solusi pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan laporan tersebut, harapan hidup sehat bangsa Indonesia adalah 0,492 pada tahun 2017 dan 0,522 pada tahun 2018. Ini berarti bahwa HLE Indonesia semakin baik. Data ini juga dapat menjelaskan mengapa prestasi Indonesia telah meningkat pada Asian Games 2018. Olahraga memiliki peran penting untuk menjaga kesehatan hidup. Jadi, olahraga sebenarnya bisa meningkatkan kebahagiaan hidup.
Demikian ungkap Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., saat memberikan sambutannya dalam acara The 3rd International Conference on Sport Science and Health and Physical Education (3rd ICSSHPE) yang mengusung tema Human Development Through Physical Activity, Physical Education, Recreation, Fitness, Sport Science and Technology. Konferensi ini berlangsung mulai Selasa hingga Rabu (25-26/9/2018) di Ballroom Hotel Grand Tjokro Bandung Jalan Cihampelas No. 211-217, Bandung, Selasa (25/9/2018).
UPI dengan visinya, ujar Rektor, menjadi universitas pelopor dan unggul dalam dunia Pendidikan, selalu berkomitmen untuk mendorong semua sivitas akademika UPI untuk menciptakan dan mengembangkan kegiatan akademik, baik secara individu maupun secara kolaboratif, sebagai salah satu strategi untuk mewujudkan visi serta misi dari UPI melalui pengintegrasian pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang.
Hal yang sama diungkapkan Dekan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) UPI Prof. Dr. Adang Suherman, MA., dikatakannya bahwa The 3rd International Conference on Sport Science and Health and Physical Education merupakan media yang baik dan kesempatan bagi kita untuk berkomunikasi serta berbagi informasi terbaru tentang pengetahuan, konsep, teori, dan hasil penelitian Ilmu Olahraga dan Kesehatan dan Pendidikan Jasmani. Dan hal yang paling penting adalah menciptakan jejaring dan bekerja sama, berkolaborasi dengan peserta lain serta institusi dalam lingkup nasional dan internasional.
Lebih lanjut dikatakan,”Konferensi dalam 3rd ICSSHPE ini sedikit berbeda dari konferensi sebelumnya, selain diterbitkan oleh penerbit internasional bereputasi, konferensi ini juga mempelopori lahirnya jurnal internasional yaitu International Journal on Sports Science, Health, and Physical Education (IJSSHPE). Kami berharap jurnal ini dapat mengikuti keberhasilan Indonesian Journal of Applied Linguistics (IJAL) dan Indonesian Journal on Science and Technology (IJoST), yang keduanya telah diindeks oleh Scopus.”
Selain jurnal internasional, tegasnya, dua program studi kami memiliki jurnal nasional yang terakreditasi oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Salah satunya adalah JPJO, sebuah jurnal tentang pendidikan jasmani, dan JT IKOR, sebuah jurnal tentang isu-isu sains olahraga.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ketua 3rd ICSSHPE 2018 Dr. Agus Mahendra, M.A., menegaskan,”ICSSHPE 2018 yang ke-3 adalah upaya berkelanjutan untuk mengakomodasi pertukaran teori, informasi, dan hasil penelitian diantara para ahli ilmu olahraga, kesehatan, dan pendidikan jasmani. Tahun ini, tema yang diangkat adalah pembangunan manusia melalui aktivitas fisik, pendidikan jasmani, rekreasi, kebugaran, ilmu olahraga, dan teknologi. Kami percaya bahwa aspek-aspek tersebut memainkan peran penting dalam menciptakan olahraga yang terintegrasi di era revolusi industri 4.0.”
Tahun ini, ungkapnya, ada dua sesi konferensi yaitu keynote speech dan sesi paralel. Untuk memperluas pengetahuan semua peserta khususnya orang Indonesia, kami mengundang beberapa pembicara internasional dari Inggris, Australia, Singapura, dan juga Indonesia yang saya percaya akan membawa wawasan baru untuk pengembangan ilmu olahraga, kesehatan, dan pendidikan jasmani. Dalam sesi paralel, ada 235 peserta yang seluruhnya 142 diantaranya berasal dari UPI dan 93 berasal dari berbagai lembaga seperti UNJ, UNESA, UNY, UNNES. Ada juga beberapa peserta luar negeri dari Filipina, Malaysia. (dodiangga)