Seminar Ramadhan 1445 H Masjid Al-Furqon UPI sebagai Ajang Penguatan Pendidikan Karakter dan Kebangsaan

Panitia Ramadhan UPI tahun 1445 H menyelenggarakan Seminar Ramadhan bertajuk “Spirit Ramadhan untuk Nation dan Character Building” pada hari Kamis, 28 Maret 2024, bertempat di Auditorium FPMIPA UPI. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan tahunan yang selalu diselenggarakan oleh DKM Masjid Al-Furqon UPI. Kegiatan ini mengangkat tema pendidikan karakter dan kebangsaan agar dapat menjadi pemicu semangat para sivitas akademika UPI untuk tetap menjadi pribadi yang berkarakter kebangsaan di tengah menjalani puasa Ramadhan ini. Kegiatan ini dimulai pada pukul 09.30 WIB yang dipandu oleh Dr. Wina Nurhayati Praja, M.Pd. dari Ilmu Komunikasi selaku pembawa acara dan kemudian dilanjutkan oleh pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Kang Ramdan Mubarok dari perwakilan DKM Masjid Al-Furqon.

Sebagai pembuka, Wakil Ketua Panitia Ramadhan yang juga sebagai Wakil Dekan Bidang Sumber Daya dan Keuangan FPMIPA menyampaikan ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada peserta yang turut hadir di auditorium tersebut. Prof. Dr. Nahadi, M.Pd., M.Si. menyampaikan bahwa di Ramadhan tahun ini yang menjadi tuan rumah adalah FPMIPA dimana banyak agenda yang diselenggarakan seperti Diskusi Ilmiah, Pesantren Kilat, Pentas Seni Bazaar, Program Nuzulul Qur’an hingga kegiatan Salat Idul Fitri.

Sambutan oleh Wakil Ketua Panitia Ramadhan 1445 H

Sedangkan kegiatan yang mengusung tema pendidikan karakter dan kebangsaan ini dipandu oleh Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M.Si., dari Pendidikan Seni Tari yang juga sebagai Kepala Pusat Kajian Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Industri Pariwisata (EKKIP) LPPM UPI. Materi mengenai pendidikan karakter yang dimaksud sesuai dengan apa yang disampaikan oleh para narasumber di kegiatan ini. Prof. Dr. Cecep Darmawan, S.I.P., S.A.P., S.Pd., S.H., M.H., M.Si, sebagai guru besar ilmu politik dan Dr. Aep Saepulloh, M.Si., dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Prof. Cecep menyampaikan mengenai “Ghazwul Fikri” atau perang pemikiran yang membawa pemikiran dan ideologi liberalisme, kapitalisme, komunisme, terorisme, dan radikalisme yang tentunya akan berdampak buruk bagi Indonesia dan umat Islam khususnya. Hal ini dapat diatasi oleh beberapa kegiatan rutin dibulan Ramadhan seperti tadarus Al-Quran, kajian dan pesantren kilat, hingga kegiatan berbagi takjil kepada orang lain.

Selanjutnya, Bapak Aep menyampaikan mengenai kekayaan alam bangsa Indonesia yang sejatinya harus bisa dimanfaatkan oleh masyarakatnya dengan bijak. Banyak negara yang menerapkan konsep-konsep kebaikan yang berkaitan dengan hubungan antar manusia yang harus saling menghargai maupun bekerjasama, hal ini tentu selaras dengan Indonesia yang dianggap sebagai negara yang ramah dan sopan kepada wisatawan. Kegiatan ini juga dikaitkan dengan pendidikan karakter dan kebangsaan seperti cinta tanah air serta bangga terhadap produk lokal sehingga bisa sedikit demi sedikit menghalang pengaruh budaya dari luar.

(Heru Mahmud/Kontributor Humas UPI)