Tim Bumi Siliwangi UPI Borong Podium di Ajang KMHE 2018

Bandung, UPI

Tim Bumi Siliwangi UPI kembali meraih tiga gelar juara pada ajang Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2018 yang berlangsung pada tanggal 27 November s.d. 1 Desember 2018 di Universitas Negri Padang.  Ketiga gelar yang diraih diantaranya Tim Bumi Siliwangi 1 memperoleh Juara 1 kelas Prototype Listrik, dan Tim Bumi Siliwangi 4 meraih Juara 2 kategori Urban Listrik  dan meraih Juara 2 FDR Awards.

Seperti biasa tim andalan Universitas Pendidikan Indonesia ikut serta dalam kegiatan ini dengan mengirimkan 3 unit sekaligus dalam kelas yang berbeda. Kategori kelas yang diikuti diantaranya Prototype Listrik, Urban Listrik dan Urban Ethanol. Tim Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia telah mempersiapkan dengan matang untuk mengikuti ajang KMHE 2018. Terbukti, tim ini telah mengirimkan 3 tim dengan 3 unit dan mahasiswa yang terlibat total 21 mahasiswa. Adapun unit yang dikirim  yaitu: Tim Bumi Siliwangi 1 – Paksi Cheta EV7 – Prototype Listrik; Tim Bumi Siliwangi 3 – Simha Cheta – Urban Ethanol; dan Tim Bumi Siliwangi 4 – Turangga Cheta EV7 – Urban Listrik.

Pada tahap seleksi, Tim Bumi Siliwangi berhasil lolos dalam tahap scrutineering, karena ketiga unit mereka telah dirancang sesuai regulasi yang dikeluarkan dari pihak panitia sebelum perlombaan berlangsung. Race sesi pertama diadakan pada hari ke 3, race berlangsung dengan persaingan yang ketat antar perguruan tinggi. Tim bumi siliwangi berhasil mencatatkan namanya di puncak podium dengan capaian Tim Bumi Siliwangi 1 – Prototype Listrik  dengan konsumsi energi 402,99 Km/Kwh; Tim Bumi Siliwangi 3 – Urban Ethanol dengan konsumsi bahan bakar 124,22 Km/L; Tim Bumi Siliwangi 4 – Urban Listrik dengan konsumsi energi 174,09 Km/Kwh.

Sebuah capaian yang luar biasa dengan hasil konsumsi energi yang membawakan nama tim mereka dengan meraih 3 gelar juara sekaligus diantaranya Tim Bumi Siliwangi 1 memperoleh Juara 1 dikelas Prototype Listrik, Tim Bumi Siliwangi 4 memperoleh Juara 2 dikategori Urban Listrik  dan meraih FDR Awards karena mendapatkan hasil tercepat ini merupakan penghargaan untuk unit urban concept yang memperoleh hasil dari sumber energi  dan rata-rata waktu tercepat, lalu yang terakhir berhasil menempati posisi 5 berhasil diraih oleh Tim Bumi Siliwangi 3 pada kelas urban ethanol.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu manager Tim Bumi Siliwangi yang mengatakan bahwa “ semua pencapaian ini diperoleh atas kerja keras tim dan bimbingan dari dosen pembimbing serta dukungan dari berbagai pihak internal yaitu para petinggi universitas pendidikan indonesia beserta jajarannya dan dari pihak external yang selalu mendukung tim bumi siliwangi, saya ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada pihak Imola Wears, Otomotif Zone, Justus dan Rooling Speed sebagai bentuk apresiasi kepada teman teman agar lebih semangat mengikuti lomba, hasil kemenangan ini akan dijadikan bekal awal untuk mengikuti ajang shell eco marathon asia 2019“ ujar Waskito.

KMHE 2018 yang digelar oleh Kemristekdikti memperlombakan dua kelas yakni kelas Prototype dan dan kelas Urban Concept. Prototype merupakan rancangan mobil untuk masa depan yang didesain seaerodinamis sedangkan Urban Concept merupakan model city car, yang memperhitungkan sisi ergonomis, dan kenyamanan pengendara. Adapun kategori sumber bahan bakar yang diperlombakan adalah Listrik, ICE Bensin, ICE Diesel, ICE Ethanol.

Tujuan diadakan KMHE 2018 adalah untuk mengaplikasikan ilmu yang diterima selama perkuliahan dalam membuat mobil yang berorientasi pada efisiensi energi dan digunakan untuk mempersiapkan mahasiswa menuju ajang Shell Eco-marathon di tingkat internasional. Karena itu, panitia mengadopsi standar-standar yang ditetapkan dalam event Shell Eco-marathon agar peserta juga lebih siap berkompetisi di level internasional.

Peserta yang lolos KMHE  tahun ini sebanyak 74 tim dari 48 perguruan tinggi seluruh Indonesia. Ketentuan perlombaan secara garis besar semua peserta lomba diwajibkan lulus dalam tahap uji kelayakan kendaraan atau biasa disebut dengan scrutineering, terdapat 10 pos kemanan yang harus dilewati oleh seluruh peserta untuk memenuhi standar regulasi teknis. Inspeksi ini meliputi, pengecekan rem, klakson, kemampuan pandangan, aspek keselamatan dan keamanan kendaraan serta driver, sistem kemudi dan sebagainya. Setelah melewati pos scrutineering peserta akan mendapatkan sticker sebagai tanda bukti lolos dan bisa lanjut ke tahap berikutnya yaitu practice dan race. Ketentuan race sendiri masing-masing tim memiliki 5x attemp atau 5x kesempatan untuk menguji cobakan unitnya didalam sirkuit dengan melihat konsumsi energinya sebagai acuan penilaian kendaraan. Peserta harus menempuh jarak total lintasan sejauh 6,9 km yang dibagi menjadi 7 lap dengan waktu maksimal 20 menit. (STR)