Tim PKM FPTK Selenggarakan Pelatihan Skill Vokasi Bagi Wirausaha Kreatif Pemuda Karang Taruna Desa Wisata Digital

Perkembangan teknologi industri melaju sedemikian cepat seiring dengan perkembangan teknologi secara umum. Perkembangan ini menimbulkan berbagai perubahan, serta memunculkan berbagai profesi baru. Para generasi muda harus meningkatkan skill dan kemampuan agar dapat beradaptasi dan bekerja sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi industri saat ini. Salah satu cara untuk memenuhi tuntutan ini yaitu melalui pelatihan vokasi. Pelatihan skill vokasi merupakan pendidikan yang dirancang untuk memberikan keahlian khusus kepada pesertanya. Pelatihan dalam bidang vokasi bertujuan untuk menumbuhkan wirausaha kreatif sehingga peserta pelatihan dapat memiliki keberanian dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan masalah hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri.

Desa Pangauban merupakan pemekaran dari Desa  Galanggang dan berdiri sendiri sejak tahun 1986. Desa Pangauban merupakan desa terpinggir  yang dikelilingi genangan air Waduk Saguling, dan lapangan tembak TNI Kopasus Grup 3. Sebagian besar masyakat Desa Pangauban adalah bertani, dan sebagian lainnya berdagang.  Desa Pangauban memiliki potensi wirausaha kreatif namun belum berkembang. Fasilitas akses listrik, internet, dan teknologi digital sudah masuk namun belum memberi dampak signifikan.  Desa Pangauban memiliki pemuda yang tergabung dalam wadah karang taruna dengan jumlah yang cukup besar namun belum memiliki keahlian khusus. Pemuda karang taruna desa perlu didorong untuk mampu berwirausaha melalui pemberdayaan teknologi antara lain pelatihan skill vokasi tentang jiwa wirausaha.

Tim Dosen Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia telah melakukan Pengabdian kepada Masyarakat Pengembangan Desa Binaan dengan tema Pelatihan Skill Vokasi untuk Mengembangkan Wirausaha Kreatif Pemuda Karang Taruna Desa Wisata Digital melalui pelatihan instalasi listrik pedesaan, dan pembuatan dodol salak. Pelatihan instalasi listrik pedesaan dilatarbelakangi oleh Pemuda karang taruna yang masih memerlukan pendampingan dalam kemampuan instalasi listrik pedesaan untuk menunjang terwujudnya Desa Wisata Digital, sedangkan pelatihan pembuatan dodol salak dilatarbelakangi oleh potensi hasil bumi salah satunya adalah buah salak yang berdaya simpan pendek ketika panen di Desa Pangauban belum dikembangkan dalam variasi makanan atau olahan  yang sifatnya memiliki daya simpan yang Panjang sebagai produk unggulan.

Program Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan hari sabtu, tanggal 18 September 2021. Kegiatan pelaksanaan PkM pelatihan skill vokasi disambut baik oleh Kepala Desa Pangauban Drs. Ade Sulaeman, Pengabdian dilakukan dengan melibatkan Tim Dosen dan mahasiswa. Tim dosen yang terlibat adalah Nia Lestari, M.Pd., Dr. Iwa Kuntadi, M.Pd., Dr. Dedy Suryadi, M.Pd., Dr. Elih Mulyana, M.Si., Dr. Dedi Rohendi, M.T., Dr. Ana, M.Pd., Iwan Kustiawan, S.Pd., M.T., Ph.D., Dr. Yulia Rahmawati, M.Si,. Muktiarni, M.Pd. dan Asep Maosul, M.Pd. Mahasiswa yang ikut serta dalam kegiatan ini adalah Daton Manggalaadji, Muhammad Ary Nufus, Aulia Pratiwi, Mochamad Ikbal Nugraha, Asep Hamdan Junaedi, dan Ilham Sangaji. Acara juga dihadiri oleh Kepala Bagian Tata Usaha FPTK H. Yuda Sukmawan, S.Sos., M.Pd, Kasubbag. Akademik dan kemahasiswaan FPTK Bapak Drs. Jajang Suwarna, Kasubbag Keuangan dan Kepegawaian FPTK Bapak Saifurrahman Iman P, S.Si. Peserta kegiatan pengabdian adalah para pemuda karang taruna dan ibu-ibu kader PKK Desa Pangauban.

Pembukaan acara secara resmi oleh Dekan FPTK Dr. Iwa Kuntadi, M.Pd. dilanjutkan dengan serah terima sumbangan peralatan yang diberikan oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat berupa peralatan instalasi listrik, peralatan pembuatan dodol salak, buku saku pelatihan instalasi listrik, dan buku saku pembuatan dodol salak. Penyerahan alat diberikan oleh Dr. Iwa Kuntadi, M.Pd. kepada kelompok karang taruna dan kelompok PKK Desa Pangauban yang diwakili oleh Kepala Desa Pangauban dan Ibu Pembina PKK Desa Pangauban.

Kegiatan inti pelatihan skill vokasi terbagi menjadi 2 sesi pelatihan yaitu: pelatihan instalasi listrik dan pelatihan pembuatan dodol salak. Pelatihan instalasi listrik yang diberikan kepada peserta adalah cara pemasangan instalasi listrik dengan cara memasang saklar lampu, memasang fitting lampu, cara memasang kotak kontak bagi, pengukuran pembumian (grounding), dan cara pengujian instalasi listrik

Proses pembuatan dodol salak diawali dengan persiapan bahan, pengolahan, dan diakhiri dengan pengemasan. Peserta sangat antusias dan senang dalam proses pelatihan ini. Dodol salak yang telah matang, disimpan dalam loyang hingga dingin untuk selanjutnya dilakukan pengemasan.

Pelatihan pembuatan dodol salak diikuti peserta dengan antusias, salah satunya adalah peserta pelatihan baru pertama kali dalam membuat dodol salak. Peserta pelatihan berharap kegiatan pelatihan ini terus berlanjut dengan mengambil tema lain, sehingga masyarakat dapat terus menggali potensi alam Desa Pangauban untuk dijadikan produk unggulan dalam berwirausaha.

Kesan dan pesan diungkapkan oleh bapak Mukhtar (peserta pelatihan sekaligus menjabat sebagai RT)  “Pelatihan yang telah kami laksanakan hari ini sangat bermanfaat yaitu dapat membantu masyarakat setempat yang belum memasang listrik dalam upaya pemasangan instalasi listrik, membantu pemerintah setempat yaitu Desa Pangauban dalam kegiatan pemasangan instalasi listrik.”. Hal yang sama diungkapkan oleh ibu ketua kader PKK Desa Pangauban, beliau mengaku “sangat senang dengan adanya pelatihan-pelatihan ini, pelatihan ini sangat membantu Desa Pangauban dalam memberdayakan potensi-potensi yang ada, sumbangan alat yang diberikan sangat bermanfaat untuk kami, semoga menjadi penyemangat untuk terus menggali potensi alam yang dapat diberdayakan lebih baik lagi”. 

Adapun luaran dari Pengabdian ini adalah Resep Standar Dodol Salak, Buku Saku Pelatihan Instalasi Listrik, dan Buku Saku Pembuatan Dodol Salak yang dapat dimanfaatkan oleh peserta pelatihan dengan harapan mampu membawa manfaat bagi perkembangan Desa Wisata Digital Pangauban. (Nia Lestari/Humas UPI)