Unit Layanan Terpadu UPI Selenggarakan Workshop Penyusunan dan Penentuan Jenis Layanan ULT

Bandung, UPI

Sebanyak 100 utusan Liaison officer (LO) dari 42 unit kerja di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengikuti Workshop Penyusunan dan Penentuan Jenis Layanan Unit Layanan Terpadu UPI mulai Rabu – Kamis (24 – 25/10/2018) di Arwana Ballroom, Lt. 3, Grand Serela Setiabudhi Bandung, Jalan Hegarmanah No. 9 – 15, Bandung

Menurut Kepala Kantor Humas UPI Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M. Si., dalam laporannya, ke-100 utusan LO tersebut berasal dari 42 unit kerja di lingkungan UPI. Unit tersebut terdiri dari 8 fakultas, 5 Kampus di daerah, Sekolah Pascasarjana, Unit, Biro dan UPT.

“Workshop Penyusunan dan Penentuan Jenis Layanan ULT ini merupakan rangkaian kegiatan yang ke-3 yang dilakukan bersama LO. Diharapkan,  bisa menghasilkan dan menyepakati jenis layanan apa saja dari masing – masing unit yang bisa dikelola bersama – sama. Pada kesempatan kali ini, unit DGB dan Senat Akademik dengan berbagai pertimbangan belum diikutsertakan, karena layanan di unit tersebut memiliki karakter sendiri, diharapkan secara menyeluruh nantinya bisa dikelola satu pintu di ULT UPI,” ungkapnya.

Minimal ada satu jenis layanan yang bisa dikelola bersama, lanjutnya. Idealnya semua jenis layanan bisa dilaksanakan di ULT, layanan yang sudah berjalan pun memerlukan proses. Kegiatan berlangsung berlangsung selama 2 hari, menhadirkan beberapa pemateri, diantaranya Kepala Subbagian Komunikasi dengan Internal dan Layanan Informasi Publik, Biro Kerja Sama dan Komunikasi Publik, Kemristekdikti RI Dinna Handini, S.Sos., M.I.Kom., membahas Sistem Pengelolaan ULT PINTU; Direktur TIK UPI Prof. Dr. Wawan Setiawan, M.Kom., menjelaskan Sistem Teknologi Informasi Terintegrasi ULT UPI; Kepala Arsip UPI, Dr. H. Ade Sobandi, M.Si., M.Pd., menjelaskan tentang Sistem Pengarsipan Terintegrasi ULT UPI; dan Kepala Seksi Publikasi dan Pengelolaan Media Dr. Deni Darmawan, M. Si., menjelaskan Mekanisme Mutu Layanan, Uji Kualitas Layanan, dan Pembuatan Laporan di Masing-Masing Unit.

Sementara itu dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Sistem Informasi Prof. Dr. Aim Abdulkarim, M.Pd., mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari acara sebelumnya sejak ULT di UPI di launching pada Juni 2018 yang disaksikan oleh sivitas akademika UPI. Diungkapkannya,”Dalam perjalanannya, tentu saja ada beberapa hal yang harus disempurnakan, diantaranya ada yang harus diperbaiki, harus kita dalami, harus kita laksanakan terkait berbagai hal apa yang disebut dalam workshop kali ini adalah penentuan jenis layanan ULT.”

Jenis – jenis layanan ULT apa saja yang harus dilayani, dibuka di ULT, harapnya. Tentu saja ini harus ada kerja sama dengan pimpinan unit dan juga dengan LO di berbagai unit, karena sampai hari ini belum berjalan secara maksimal, dan dalam perkembangannya harus ditingkatkan, disempurnakan dan didukung oleh kita semua.

“ULT mendapat penilaian dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI), dimana ULT merupakan salah satu layanan menuju informasi keterbukaan publik atau transparansi dan akuntabilitas, dan semua perguruan tinggi khususnya perguruan tinggi negeri seluruh Indonesia berkumpul untuk dinilai oleh Kemkominfo. Setiap perguruan tinggi presentasi kemudian diberikan pertanyaan – pertanyaan dan penilaian – penilaian,” ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskan, bahwa transparansi dan akuntabilitas semua PTN dilihat dan dinilai serta diminta tertib dalam konteks informasi, bagus dalam hal transparansi dan akuntabilitas. Oleh karena itu, di UPI yang namanya ULT tidak bisa lepas dari Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), karena TIK pun juga bagian dari informasi, hanya sifatnya fasilitasnya dengan IT. ULT pun sama, informasi dan layanannya tidak lepas dari IT, kemudian Arsip. Oleh karena itu, kita sebagai pimpinan, sebagai sivitas akademika harus terus mampu meningkatkan tertib arsip, tertib dalam pengelolaan TIK, tertib dalam pelayanan – pelayanan karena kita sebagai sivitas prinsipnya berada pada abad pelayanan.

Ditegaskannya,”Bagaimana ULT berjalan secara efisien, efektif, produktif, akurat dan cepat, jadi yang tadinya di unit memerlukan waktu 3 hari, maka lewat ULT bisa dilanani dalam 1 hari. Kemudian, bagaimana ULT bisa mempersingkat waktu, efisien dalam biaya, tapi tentu saja tertib, tertib administrasi dan manajemen yang baik. Pimpinan diharapkan mampu memberdayakan ULT, dan tentunya ULT harus mempunyai kemampuan dan keseriusan, mohon dukungan pimpinan.” (dodiangga)