UPI Gelar Pemilihan Dosen Berprestasi

Bandung, UPI

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melalui bidang tugas Wakil Rektor Bidang Riset, Usaha, dan Kerjasama Tahun 2023 menyelenggarakan kegiatan “Pemilihan Dosen Berprestasi bidang Sains Teknologi dan Dosen Berprestasi bidang Sosial Humaniora tingkat Universitas Tahun 2023”. Kegiatan berlangsung di Gedung University Centre (UC) UPI, Ruang Rapat lantai 3 dan 6, Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, mulai Senin sampai dengan Kamis, (11 s.d 14/9/2023).

Menurut penuturan Kepala Biro Sumber Daya Manusia UPI Dr. Liris Raspatiningrum, M.Pd., kegiatan ini dimaksudkan untuk mendorong dan memotivasi dosen-dosen yang ada di lingkungan UPI, tentunya bagi mereka yang memiliki prestasi-prestasi luar biasa untuk mempresentasikan prestasinya. Dikatakannya,”Melalui kegiatan ini, UPI ingin memberikan penghargaan atas prestasi-prestasi luar biasa tersebut. Karena menurut pengamatan Biro SDM, kami melihat dalam jangka waktu 2023 banyak sekali dosen-dosen yang mendapatkan penghargaan dari luar. Untuk itulah kegiatan ini terselenggara sebagai bentuk apresiasi.”

Dalam pelaksanaannya, ungkap Kabiro, kegiatan ini mendapatkan sambutan yang positif dari mereka-mereka para dosen berpertasi untuk mengikuti pemilihan ini. Tentu saja, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi dan semangat bagi dosen-dosen lainnya yang saat ini belum berkesempatan. Namun, untuk di masa yang akan datang, kegiatan ini juga diharapkan bisa menjadi pemicu bagi dosen-dosen muda agar dapat tertarik untuk memberikan kontribusi bagi lembaga melalui prestasi-prestasi terbaiknya.

“Pemilihan Dosen Berprestasi ini selaras dengan target-target IKU, utamanya IKU 3 dan IKU 4 yaitu Dosen Berkegiatan di Luar Kampus dan Praktisi Mengajar di Dalam Kampus. IKU-IKU tersebut ada di bawah koordinasi Biro SDM,” ungkapnya.

IKU 3 adalah dosen yang berkegiatan di luar kampus, beber Kabiro, dosen yang tidak hanya beraktivitas di dalam kampus sendiri, melainkan juga di luar kampus untuk mencari pengalaman industri sekaligus mengajar di kampus lain. Demikian pula dengan IKU 4 yaitu praktisi mengajar di kampus. Pengajar tidak hanya dari kalangan dosen namun juga praktisi.

Dijelaskan Kabiro,”Contoh dalam IKU 3 seperti Program Detasering yaitu penugasan dosen pakar keilmuan dan/atau ahli dalam keterampilan, dari Pertisum untuk bertugas di Pertisas dalam. Kemudian ada juga program Postdoctoral, The Lecturer Exchange Program, dan visiting professor. Program-program tersebut diberikan kesempatannya untuk seluruh dosen, baik muda maupun senior. Namun demikian, mereka berkewajiban memiliki luaran yang yang harus dipenuhi, seperti publikasi dan kolaborasi antara yang bersangkutan dengan mitra serta diminta untuk menghasilkan MoU. Diharapkan dengan MoU tersebut, UPI bisa mengembangkan jejaring kemitraan terutama dengan dengan perguruan tinggi yang disyaratkannya masuk dalam QS World University Rankings by subject.”

Melihat animo dari para dosen yang sangat luar biasa, lanjutnya, berdampak positif pada semua kategori dosen berprestasi, yaitu terpenuhinya target peserta. Diharapkan, tahun depan akan lebih meriah lagi dan semakin banyak peserta, sehingga persaingan akan semakin ketat dan bagus. Jadi, kriteria semakin meningkat dan para juri pun memiliki banyak pilihan dosen berprestasi untuk memilih dosen-dosen terbaik. (dodiangga)