Bersama Gagasan “Jelajahiku” Mahasiswa UPI Raih Pendanaan PKM-VGK 2023

Kurangnya animo masyarakat untuk mencari tahu informasi mengenai desa adat menyebabkan terjadinya disinformasi dan miskonsepsi terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan desa adat. Salah satu dampaknya adalah seringkali terjadi kesalahan dalam mengambil tindakan, seperti ada beberapa tempat di desa adat yang tidak bisa didokumentasikan, tetapi tetap saja ada yang melanggar. Selanjutnya, desa adat yang ada di Indonesia ini memiliki keunikannya masing-masing yang menjadi daya tarik para wisatawan untuk berkunjung ke desa adat tersebut. Hingga saat ini, telah ada 338 desa adat di Indonesia (Kemendikbud, 2023). Namun, dari banyaknya desa adat tersebut belum semua bisa melayani pengunjung wisata desa adat secara maksimal, dari berbagai sarana prasarana serta fasilitas yang telah dikembangkan masih terdapat hal yang menjadi keresahan tour guide, yaitu masih terkendalanya pelayanan terhadap wisatawan penyandang disabilitas, misalnya tunarungu, tunawicara, dan tunanetra.

Melihat kondisi tersebut, lima Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia mengajukan proyek video gagasan konstruktif dengan judul “Jelajahiku: Inovasi Layanan Pariwisata Berbasis Teknologi Inklusif sebagai Upaya Meningkatkan Eksistensi Wisata Desa Adat”.

Tim Jelajahiku terdiri dari Muhammad Dito Yulianto sebagai ketua tim (Prodi Teknologi Pendidikan 2021), Fauziyah Tsania Rahmah (Prodi Teknologi Pendidikan 2021), Nushrotina Bayani (Prodi Teknologi Pendidikan 2021), Girsang Caroline Mary Kasih Karunia (Prodi Teknologi Pendidikan 2021), dan Naomi Imanuella Sihombing (Prodi Manajemen Pemasaran Pariwisata 2021) dengan dosen pembimbing Dadi Mulyadi, S.Pd.,M.T.

Melalui gagasan ini, yaitu integrasi teknologi berbasis inklusif dengan konten pembelajaran mengenai kebudayaan, Jelajahiku dapat meningkatkan ketertarikan wisatawan untuk belajar di desa adat mengenai kebudayaan, pengetahuan tradisional, kesenian, dan kearifan lokal. Jelajahiku ikut berkontribusi dalam menjaga warisan budaya dan memperkenalkan salah satu upaya dalam penyediaan teknologi masa depan yang lebih inklusif. Jelajahiku hadir dengan pandangan bahwa setiap manusia memiliki hak untuk mendapatkan pengelaman dengan makna yang sama besarnya ketika mengunjungi desa adat. Mulai dari wisatawan lokal, wisatawan asing, teman tuli, dan pengunjung tuna netra.

Inovasi Jelajahiku berhasil mendapatkan pendanaan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Skema Video Gagasan Konstruktif  Tahun 2023 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Selanjutnya, tim ini telah mengunggah video sebagai luaran sementara pada kanal YouTube PKM VGK – Jelajahiku Techtourism dan konten edukasi pada akun Instagram @jelajahiku.techtourism.