Dukung IKU PT, Prodi Arsitektur FPTK UPI Gelar Sayembara Arsitektur Nasional 2023

Bandung, UPI

Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menggelar kegiatan penjurian terkait Sayembara Arsitektur Nasional 2023: Rumah Reflektif Surya Indonesia yang merupakan rangkaian kegiatan dari International Symposium and Workshop on Sustainable Buildings, Cities, and Communities (SBCC 2024).

Diungkapkan Ketua Pelaksana SAYEMBARA ARSITEKTUR NASIONAL 2023 Dr. Eng. Beta Paramita, M.T.,”Kegiatan sayembara tersebut telah dilaksanakan dalam kurun waktu bulan Oktober hingga Desember 2023. Tercatat sebanyak 50 peserta ikut berpartisipasi dalam SAYEMBARA ARSITEKTUR NASIONAL 2023 tersebut. Hasilnya, terpilih 10 karya yang lolos seleksi tahap 1. Selanjutnya, dilakukan penyeleksian untuk mencari 5 besar, untuk diikutsertasakan dalam penjurian sehingga terpilih 3 pemenang. Sayembara ini secara langsung memberikan kontribusi positif terhadap luaran Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi.”

Dr. Eng. Beta Paramita, M.T., Dosen di Prodi Arsitektur FPTK UPI, yang juga menjadi salah satu Kepala Pusat di Direktorat Inovasi dan Pusat Unggulan Universitas ( DIPUU) UPI menjelaskan hal tersebut di sela-sela kegiatan Penjurian Sayembara Arsitektur Nasional 2023: Rumah Reflektif Surya Indonesia. Penjurian berlangsung di Ruang Rapat DIPUU Gedung Center of Excellence (CoE) Lantai 5, Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Selasa (16/1/2024).

Dalam sayembara ini peserta diminta untuk merancang Rumah Modular Reflektif Surya di kawasan Kampung Tipar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (di seberang studio arsitektur Akanoma). Sasaran sayembara ini adalah terhimpunnya konsep rumah modular reflektif surya, untuk meningkatkan keberlanjutan ekonomi penghuni rumah, dan mengakomodasi kebutuhan dasar penghuni rumah.

Lebih lanjut dijelaskan, bahwa 5 besar finalis telah lolos ke babak 5 besar, mereka adalah tim dari UPI, ITB, ITS, UB, dan UKI. Selanjutnya, finalis tersebut mempresentasikan karyanya pada tanggal 16 Januari 2024 di Gd. CoE UPI. Sayembara Rumah Reflektif Surya Indonesia atau RAFLESIA mengajak mahasiswa arsitektur dari seluruh Indonesia untuk terlibat dalam aksi nyata merespon pemanasan global melalui desain hunian modular ramah lingkungan.

“Desain dari finalis akan mendapatkan kesempatan untuk dibangun. Sayembara ini terbuka untuk mahasiswa arsitektur/teknik sipil/kimia/teknologi bangunan. Perlu dicatat bahwa dalam satu tim harus ada dari jurusan Aristekturnya,” katanya.

Hadir 5 orang profesional untuk melakukan penjurian, yaitu Christi, Lead Architect dari Industrial Steel Project, PT. Tatalogam Group; Ar. Yanuar, Principle Architect AAKSEN RESPONSIPLE ARCHITECTURE; Dr. Eng. M. Fajri Alfata, dari Bintek Cipta Karya, Kementerian PUPR, Yu Sing, Principle Architect AKANOMA Studio, dan Dr. Eng. Beta Paramita, Founder BeCool Indonesia, dari UPI.

Ke-5 juri tersebut melakukan penilaian dengan kriteria kesesuaian konsep dengan konteks site dan profil pengguna; konsep dan inovasi desain terkait isu energi dan lingkungan yang diberikan; Konsep keberlanjutan ekonomi yang diusung; Kreativitas dalam pendekatan perancangan dan memberikan solusi rumah dapat bertumbuh; dan kejelasan dalam teknik presentasi penyajian karya.

Kembali diungkapkan Dr. Eng. Beta Paramita,”Seluruh peserta kompetisi mengikuti pematerian dan workshop rumah modular (via Zoom) dan industry visit secara onsite. Peserta yang terpilih sebagai finalis dan menjadi pemenang wajib menandatangani surat kesediaan untuk terlibat dalam proses pembangunan rumah dan diundang untuk melakukan presentasi karya di kegiatan International Conference SBCC yang akan diselenggarakan di bulan Februari 2024.”  (dodiangga)