Kabar dari Perancis (38) Jeux Olympiques : JO (Olympics Games)

Oleh : Nenden Nurhayati Issartel (Koresponden, Perancis)

Tri Indri Hardini (Dosen, Universitas Pendidikan Indonesia)

Olimpiade akan diadakan di Perancis, di kota Paris dari tanggal 26 Juli 2024 sampai 11 Agustus 2024. Pada kesempatan ini, kami akan membahas peran Olimpiade ini dari asal usulnya sampai detail persiapannya dalam kehidupan kita.

Pada artikel sebelumnya, kami telah menunjukkan poster resmi olimpiade di Perancis (fr : Jeux Olympiques (JO) 2024).

Sejarah Asal Usul Olimpiade

Olimpiade (Les Jeux de l’Olympiade) modern diadakan pertama kali di Athena, Yunani dari tanggal 6 sampai 15 April 1896, dan diikuti oleh 14 Komite Olimpiade Nasional (en : Comite Olympiade National, fr :Comités Nationaux Olympiques  – CNO) yang menyelenggarakan 43 pertandingan dengan 241 atlet dan hanya ditujukan untuk kaum laki-laki.

Olimpiade pertama ini dibuka oleh Raja George I, Raja Yunani yang memainkan peranan penting dalam keberhasilan Olimpiade pertama. Pada mulanya para politisi Yunani menentang penyelenggaraan Olimpiade ini karena pada saat itu terjadi krisis ekonomi yang sedang dialami negara Yunani. Kesuksesan Olimpiade Athena membuat Raja George I meminta agar Athena menjadi tempat yang permanen untuk penyelenggaraan Olimpiade berikutnya. Namun keinginan Raja ini ditentang dengan susah payah oleh Pierre de Coubertin, pendiri Olimpiade modern.

Pertandingan Olimpiade modern Pertama di Athena ini dibiayai dari sumbangan sekitar satu juta Drachma dari seorang pengusaha Yunani bernama Georges Averof, dan dari penjualan prangko dan medali suvenir.

Mulai tahun 1924 terdapat dua Olimpiade : Olimpiade Musim panas dan Olimpiade musim dingin yang diadakan di tahun yang sama, tetapi sejak tahun 1986 jarak antara kedua Olimpiade ini berjangka dua tahun. Kedua Olimpiade ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali. Pada tahun 2024 ini Olimpiade musim panas akan diadakan di Paris dan Olimpiade musim dingin akan diselenggarakan di Milan dan di Cortina d’Ampezzo, Italia dari tanggal 6 Februari 2026 hingga 22 Februari 2026.

Olimpiade Kuno

Sejarah Olimpiade kuno dimulai  di Yunani di pulau Peloponnese (3000 tahun yang lalu). Olimpiade pertama diselenggarakan  pada tahun 776 SM di Olympia, dan dari nama tempat inilah maka nama pertemuan olahraga ini dinamakan Olympiade (Olimpiade). Pertandingan ini  didedikasikan untuk menghormati Dewa Zeus.

Mitologi yang berkaitan dengan Olimpiade dikaitkan dengan beberapa mitos yang sama satu lain berbeda tapi dengan aktor-aktor yang sama, yaitu Zeus Herkules/Herakles, Herakles dari Ida, Raja Elis (Iphos).

Herkules (Heracle of Ida) adalah putra Dewa Zeus, yang dianggap sebagai manusia setengah dewa. Secara harfiah nama ini berarti “jari-jari Idaean, yaitu dewa-dewa kecil yang bercokol di sekitar Gunung Ida di Troas, di Pulau Kreta, dan di Olympia, menurut cerita 12 tugas/tantangan Hercules.

Herkules diperintahkan oleh Raja di Ellis untuk membersihkan istana milik rajanya yang bernama Augeas. Untuk mengerjakannya, aliran air Kaldeos dan Alpheos, sungai yang mengalir di dekat lokasi Olympia harus dialihkan arusnya. Namun Augeas tidak menempati janjinya untuk memberi hadiah kepada Herkules. Dewa Zeus, yang dianggap sebagai pimpinan para dewa yang juga merupakan ayah Herkules,  mengusir Augeas keluar dari Ellis dan selanjutnya Dewa Zeus menguasai kota Ellis. Zeus kemudian memutuskan untuk membuat pertandingan Olimpiade. Dengan demikian penyelenggaraan Olimpiade dikaitkan dengan keberhasilan Herkules  melawan Augeas, raja Elis. Oleh karena itu, menurut mitos tertua ini, Olimpiade adalah kreasi Heracles dari Ida. Menurut mitos lain, Olimpiade ini diciptakan oleh Zeus sendiri, untuk mengenang perjuangannya melawan Kronos dalam memperebutkan takhta Olympus

Mitos lain menyatakan bahwa  asal mula terciptanya pertandingan Olimpiade adalah untuk menghentikan wabah penyakit  dan perang yang melanda kerajaannya pada tahun 884 SM, dengan demikian orang-orang percaya bahwa  kemarahan para dewa dapat ditenangkan dengan pertandingan olah raga ini.

Berikutnya, mengikuti gerakan Olimpiade ini, terdapat Gencatan Senjata Suci yang disebut juga  EKECHEIRIA. Sejak abad ke-9 SM, gencatan senjata suci (penandatanganan perjanjian 3 raja: Iphthos dari Elis, Cleosthenes dari Pisa, dan Lycurgus dari Sparta) menetapkan kemungkinan para atlet dan penziarah (kafilah) bepergian tanpa bahaya ke tempat suci Olympia untuk menyaksikan pertandingan (untuk dapat melakukan perjalanan dengan aman dan kemudian kembali dengan selamat).

EKECHEIRIA, adalah sebuah tindakan yang menyerukan diakhirinya pertempuran selama pertandingan Olimpiade Zaman Kuno. Setiap orang Yunani yang bebas dari kondisi, tidak bersalah melakukan kejahatan dan bebas dari kutukan dapat berpartisipasi dalam pertandingan tersebut. Mereka yang dilarang berpartisipasi tapi melakukannya harus membayar denda besar yang berfungsi untuk mempercantik kuil Zeus.

Olimpiade yang dulunya bernama Panhellenic memiliki kekhasan mempertemukan dunia Yunani (pan = all, hellene = Yunani) pada saat Yunani belum menjadi negara tetapi terdiri dari negara-kota (komunitas yang mandiri secara politik dan ekonomi). Dari Yunani dan koloni-koloninya (Italia, Afrika Utara, dan Asia Minor -nama daerah-daerah dalam sejarah kuno yang diberikan pada  ujung barat Asia antara Mediterania timur, Laut Aegea, dan Laut Hitam), orang-orang melakukan perjalanan untuk berpartisipasi atau menghadiri Olimpiade, didorong oleh perasaan yang sama: mereka memiliki budaya dan agama yang sama.

Kriteria Atlet yang diperbolehkan berpartisipasi yaitu harus seorang pria, orang Yunani, bebas (bukan budak). Dengan demikian kaum perempuan (kecuali pemilik kuda), budak dan orang asing tidak boleh berpartisipasi.

Setelah Yunani ditaklukkan oleh Roma pada tahun 146 SM, bangsa Romawi diperbolehkan bergabung dengan para atlet Yunani.

Berikut ini adalah nama-nama atlet-atlet dengan keahlian yang luar biasa:

  • Astylos dari Crotone
  • Milo dari Crotone
  • Kyniska dari Sparta (seorang perempuan)
  • Melagomos dari Caria
  • Leonidas dari Rhodes

Pertandingan Olimpiade kuno dihapuskan oleh Kaisar Theodosius I pada tahun 393 M sebagai bagian dari upayanya untuk mempromosikan agama Kristen dan menghilangkan ritual dan praktik pagan (tak beragama) di Kekaisaran Romawi. Setelah larangan ini, penyelenggaraan Olimpiade   berhenti selama lebih dari 1500 tahun.

Olympiade Modern

Pertandingan Olimpiade modern dimulai kembali pada akhir abad ke-19 berkat upaya Pierre de Coubertin. Edisi pertama Olimpiade modern diadakan di Athena, Yunani, pada tahun 1896. Olimpiade ini menandai kebangkitan tradisi kuno, yang disesuaikan dengan nilai dan konteks zaman sekarang.

Antara penghapusan Olimpiade kuno oleh Theodosius I dan kembalinya Olimpiade oleh Pierre de Coubertin, yang walau acaranya  tidak sebanding dengan Olimpiade kuno, kompetisi olahraga lokal dan regional tetap ada dalam budaya dan peradaban yang berbeda. Lahirnya kembali Olimpiade ini tidak menghapus penyelenggaraan pertandingan-pertandingan lain.

Baron Pierre de Coubertin adalah pendidik Perancis yang sering dipuji atas kebangkitan Olimpiade modern. Ketertarikannya pada rehabilitasi Olimpiade dipengaruhi oleh pengalaman dan perjalanan hidupnya :

  1. Coubertin sangat tertarik pada bidang pendidikan dan berniat mereformasi sistem pendidikan di Perancis. Dia yakin bahwa pendidikan jasmani sangat penting untuk perkembangan generasi muda. Coubertin dipengaruhi oleh sistem pendidikan Inggris dan Amerika yang memadukan olahraga sebagai unsur utama  dalam pelatihan siswa.
  2. Coubertin mengagumi idealis Olimpiade Yunani kuno yang menganggap bahwa olahraga adalah bagian integral dari budaya dan pendidikan. Ia melihat Olimpiade kuno sebagai simbol perdamaian dan persaudaraan antarbangsa.
  3. Perjalanannya di Inggris dan Amerika Serikat membuat dia melihat pentingnya olahraga di sekolah dan universitas. Dia juga mempelajari Olimpiade kuno dan terinspirasi oleh nilai-nilai dan organisasinya.
  4. Pada tahun 1892, Coubertin pertama kali secara terbuka mengungkapkan gagasannya untuk meluncurkan kembali Olimpiade pada pidatonya di depan Persatuan Masyarakat Olahraga Atletik Perancis (USFSA: l’Union des sociétés françaises de sports athlétiques). Pada tahun 1894, ia menyelenggarakan kongres internasional di Sorbonne di Paris, dan ia secara resmi mengusulkan pemulihan Olimpiade.
  5. Pada Kongres tahun 1894 ini telah menghasilkan pembentukan Komite Olimpiade Internasional (Comité International Olympique (CIO), dengan Coubertin sebagai sekretaris Jendral. IOC memutuskan bahwa Olimpiade modern pertama akan diadakan di Athena, Yunani, pada tahun 1896, sebagai penghormatan terhadap asal usul Olimpiade kuno.
  6. Coubertin memainkan peran penting dalam mempromosikan Olimpiade, memobilisasi dukungan internasional dan berupaya mengatasi berbagai kendala logistik dan keuangan. Ia juga membantu menegakkan prinsip-prinsip dasar Olimpiade, seperti amatirisme (bukan bayaran/ profesionalisme) dan persaudaraan antarbangsa.

Melalui visi dan ketekunannya, Pierre de Coubertin berhasil memulihkan Olimpiade, dan mengubahnya menjadi acara internasional yang merayakan keunggulan olahraga, persahabatan, dan perdamaian. Setiap dilaksanakan Olimpiade, selalu terdapat perubahan sedikit atau banyak yang menampilkan keunikannya, misalnya : 

  • Tahun 1920: Lingkaran (Rings) simbol Olimpiade  menggambarkan 5 benua disatukan oleh semangat permainan olahraga. Warna-warna di lingkaran dipilih pada tahun 1913 oleh  Pierre de Coubertin dan digunakan pertama kali pada Olimpiade 1920 di Antwerp, Belgia.
  • Tahun 1932 :  Medali di podium.
  • Tahun 1936: Api / obor yang merupakan objek lomba lari estafet (negara tuan rumah Olympiade). Nyala api obor ini juga melambangkan semangat permainan yang mewujudkan nilai-nilai seperti: keunggulan, persahabatan dan keharmonisan antarbangsa. Obor ini dinyalakan dengan  menggunakan cermin yang memantulkan  sinar matahari selama upacara khusus di Olympia untuk menerangi daerah luas Olimpiade selama upacara.
  • Tahun 1996 : 41 pertandingan
  • Tahun 2016 : 306 pertandingan. Dalam sejarah Olimpiade, ada juga cabang olah raga yang dihapus, seperti polo, tarik tambang namun dimunculkan cabang olahraga yang baru seperti BMX, MTB, Taekwondo.
  • Tahun 1924,  100 tahun lalu, diberlakukan dua Olimpiade (Musim Panas dan juga musim dingin)

 Di Olimpiade modern ini, mulai ada partisipasi perempuan, seperti pada tahun 1900 (di Paris) untuk cabang olahraga tenis dan golf. Pada 1928 untuk cabang olahraga atletik, tahun1984 cabang olah raga maraton, dan pada tahun 2016 45% perempuan berpartisipasi dalam semua pertandingan.

Sir Ludwig Guttmann, ahli saraf, pada tahun 1948 mencetuskan ide pertandingan olimpiade bagi para penyandang cacat yang dinamakan Paralimpiade. Pertandingan ini pada awalnya dimaksudkan untuk rehabilitasi, melalui latihan olahraga, bagi para veteran dan korban Perang Dunia Kedua yang telah menjadi lumpuh.

Saat ini pertandingan Olimpiade telah menjadi mesin ekonomi untuk kepentingan masyarakat internasional. Juan Antonio Samaranch Torello, dari tahun 1980 hingga 2001 adalah Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC). Pertandingan Olimpiade selalu disponsori oleh perusahaan-perusahaan besar. Pertandingan yang asalnya merupakan pesta pertunjukan, telah menjadi pertunjukan berburu rekor. Kemenangan menjadi obsesi hingga penggunaan doping. Dengan demikian spirit Olimpiade telah berubah.

Pertanyaannya, masihkah semangat Olimpiade ini menjunjung tinggi keunggulan, persahabatan dan keharmonisan antarbangsa?

Untuk mengikuti lebih jauh tentang perkembangannya tradisi Olimpiade ini yang jika dihitung sudah berlangsung lebih dari 700 tahun, artikel selanjutnya akan masih membicarakan Olimpiade yang akan berlangsung di kota dalam Paris yang seluruh kota dipakai sebagai tempat ajang pertandingan atlet-atlet mancanegara ini.

SUMBER: 

https://fr.wikipedia.org

https://www.pierrelagrue-jo.com/georges-ier-de-grece-1845-1913

https://olympics.com/cio

– https://www.lefigaro.fr/sports/jeux-olympiques