Kabumi, UKM Bersejarah

Bandung, UPI1

Keluarga Besar Bumi Siliwangi atau biasa disingkat Kabumi dideklarasikan di luar Indonesia, yakni di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), di kota Bonn, Ibu Kota Republik Federal Jerman, 1 Oktober 1985. Pada tanggal tersebut, selepas staf KBRI memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Duta Besar Laksamana Ashadi Cahyadi, dan atase Pendidikan Dr. Soedijarto, mengusulkan kepada Rektor IKIP Bandung (1978-1987) Prof. H. M. Nu’man Somantri, M.Sc., untuk mendirikan grup “Orchestra Angklung” dan menampilkannya di Jerman dan negara-negara Eropa lainnya. Usul itu di dasarkan pada kenyataan bahwa masyarakat Eropa pada umumnya hanya mengenal tari Jawa dan Bali sebagai citra seni budaya Indonesia.

Pada awalnya Kabumi yang merupakan unit kegiatan kesenian Sunda diperuntukkan bagi seluruh anggota keluarga besar IKIP Bandung, sehingga dinamakan Keluarga Besar Bumi Siliwangi dan anggotanya terdiri atas dosen, staf dan anggota keluarga IKIP dapat menjadi anggota Kabumi bahkan dari luar kampus IKIP pun dapat menjadi anggota.

Pada tahun 1998, Kabumi UPI terdaftar sebagai bagian dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebudayaan UPI. Sesuai dengan kebijakan Rektor UPI pada tahun 2011, Kabumi ditetapkan sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sehingga secara otomotis keanggotaan pun hanya mahasiswa UPI.

NET
NET

UKM Kabumi UPI secara struktural berada di bawah pembinaan dan pengembangan Wakil Rektor bidang Perencanaan, Kemahasiswaan, Kemitraan dan Usaha. Dalam menjalankan organisasi dibentuklah kepengurusan yang dinamakan Kelurahan.

Kabumi UPI memiliki ciri khas yang unik dalam bersosialisasi antar anggota, yaitu asas kekeluargaan. Sehingga fungsi dan tugas Kepala Bidang Rumah Tangga dan Keartisan sangatlah penting untuk menciptakan suasana organisasi yang nyaman untuk berkegiatan, sehingga diharapkan mampu menjadikan Kabumi UPI sebagai tempat kedua sebagai tempat belajar dan pengganti keluarga anggota.

Kiprah kabumi dalam negeri sangatlah banyak di antaranya: Berpartisipasi dalam acara “Bandung Martial Art Fest” di Taman Ganesha Bandung pada bulan Oktober 2010; Penggagas dan panitia “Angklung is The Music Of My Country” dengan melibatkan 2010 pemain angklung dalam rangka meramaikan peresmian anklung oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia di Monju pada bulan November; Pengisi acara dalam peresmian gedung baru PT. ISS Indonesia di Tangerang November 2010; Berpartisipasi  dalam dalam acara Sokagakai di Bandung pada bulan November 2010; Berpartisipasi dalam persmian Panggung Monju pada bulan Desember 2010; Berpartisipasi dalam kegiatan Muswil PAN pada bulan Januari 2011.

Kabumi juga berpartisipasi dalam kegiatan Student Exchange bulan Januari 2011; Berpartisipasi dalam kegiatan Family Gathering bulan Februari 2011; Berpartisipasi dalam kegiatan BS Cup pada bulan Maret 2011; Berpartisipasi dalam kegiatan Bakti Sosial pada bulan Maret 2011; Berpartisipasi dalam kegiatan Pesta Kesenian Rakyat pada April 2011; Berpartisipasi dalam kegiatan Elekro Frstival pada Mei 2011; Berpartisipasi dalam 8 jenis kegiatan dalam bulan Mei 2011; Menjadi pengisi acara dalam Dinamika Pendidikan TVRI pada Juni 2011; Berpartisipasi diberbagai kegiatan yang diadakan di dalam Kampus UPI baik itu acara Himpunan Mahasiswa tingkat Jurusan sampai acara yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UPI; Penyelenggara kegiatan Angklung’s Day dengan peserta berjumlah ribuan pemain angklung yang datang dari berbagai penjuru Jawa Barat, Banten, dan Jakarta (2012) dalam rangka memperingati hari ditetapkannya angklung sebagai warisan budaya oleh UNESCO.

Tidak heran UKM yang sudah lama ada ini masih eksis samapai sekarang baik di dalam kampus, nasional bahakan luar negeri. (Gifary Nur Arizka, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, FPIPS, UPI)