KAMPUS SEBAGAI WADAH PENGEMBANGAN DIRI (SELF DEVELOPMENT) MAHASISWA

Oleh: Prof. Dr. H. Suwatno, M.Si.

(Direktur Direktorat Kemahasiswaan UPI)

Kampus bukan sekadar tempat pembelajaran akademis, melainkan juga menjadi wadah yang kaya akan peluang pengembangan diri mahasiswa. Sebagai suatu komunitas pendidikan, kampus memiliki peran penting dalam membentuk karakter, keterampilan, dan nilai-nilai tambahan yang menjadi landasan bagi mahasiswa untuk tumbuh dan berkembang.

Bagaimana peran kampus sebagai wadah pengembangan diri mahasiswa, dan bagaimana cara mahasiswa mengembangkan dirinya dalam kehidupan kampus di UPI? Mari kita membahasnya.

APA ITU SELF-DEVELOPMENT?

Menurut Cambridge Dictionary, Self-Development adalah “the process in which a person grows or changes and becomes more advanced through their own efforts” (proses seseorang tumbuh atau berubah dan menjadi lebih maju melalui usahanya sendiri).

Dilihat dari pengertiannya, self berarti suatu kepribadian, karakter, sifat, sikap, watak, tingkah laku, maupun integritas khas atau dimiliki oleh individu. Adapun development berarti suatu proses yang mana individu atau sesuatu tumbuh berkembang atau berubah menjadi lebih maju.

Jadi, Self-development adalah suatu strategi atau cara yang dilakukan dan diusahakan oleh individu guna mengembangkan kesadaran diri (self-awareness), potensi, bakat, keterampilan, dan kemampuan. Tujuannya adalah agar kualitas hidup dan pribadi menjadi lebih maju. (Adinda, 2023).

Self-Development merupakan salah satu kunci dalam mengembangkan kualitas hidup dan diri individu. Dengan kata lain, individu yang menerapkan self-development pada dirinya, ia berusaha untuk memperbaiki, mengubah, dan mengembangkan diri, baik itu kualitas pribadi maupun hidupnya.

BAGAIMANA PERAN KAMPUS DALAM PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA?

Kampus, sebagai wadah pengembangan diri mahasiswa, memainkan peran sentral dalam membentuk karakter, keterampilan, dan nilai-nilai tambahan bagi mahasiswa. Melalui pendidikan akademis, kegiatan ekstrakurikuler, dan program pengembangan diri, mahasiswa memiliki peluang unik untuk tumbuh dan berkembang secara holistik.

Secara umum, peran kampus bagi mahasiswa antara lain sebagai berikut:

  1. Wadah Pendidikan Akademis: Pengembangan diri mahasiswa tidak bisa dipisahkan dari proses belajar-mengajar (kegiatan akademis). Kampus memberikan pengetahuan yang mendalam dalam bidang studi mahasiswa dan membentuk dasar keilmuan.
  2. Wadah Kegiatan Ekstrakurikuler: Kegiatan di luar kelas, seperti organisasi mahasiswa, klub, dan kepanitiaan acara, memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan, kolaborasi, dan manajemen waktu.
  3. Wadah Pembelajaran Karakter: Etika, integritas, dan tanggung jawab adalah nilai-nilai karakter yang ditanamkan melalui proses pembelajaran dan interaksi di lingkungan kampus.
  4. Memberikan Pengalaman Kerja Praktis: Magang, kerja sama dengan industri, atau proyek penelitian memberikan pengalaman langsung yang memperkaya pengetahuan dan keterampilan praktis mahasiswa. Program MBKM menjadi instrumen yang membekali mahasiswa dengan pengalaman kerja praktis.

Dampak Positif Pengembangan Diri di Kampus:

  1. Memberikan Rasa Kepercayaan Diri Kepada Mahasiswa: Pengalaman di kampus membantu membangun kepercayaan diri mahasiswa, membuka peluang untuk menghadapi tantangan dengan optimisme.
  2. Memberikan Kemampuan Adaptasi: Kehidupan kampus yang dinamis melatih mahasiswa untuk beradaptasi dengan perubahan, meningkatkan fleksibilitas dan ketangguhan mental.
  3. Menyediakan Network: Kampus menciptakan lingkungan sosial yang memungkinkan mahasiswa membangun jaringan dan hubungan yang berharga untuk pengembangan pribadi dan profesional mereka.

Namun, ada beberapa tantangan yang kerap muncul dalam Pengembangan Diri di Kampus, antara lain:

  1. Tekanan Akademis: Tantangan akademis yang tinggi dapat menjadi hambatan bagi pengembangan pribadi jika tidak diimbangi dengan manajemen waktu dan manajemen stress yang efektif.
  2. Tantangan Sosial dan Emosional: Lingkungan sosial kampus juga dapat menimbulkan tantangan sosial dan emosional (terutama akibat hubungan interpersonal dan kelompok), sehingga mahasiswa perlu mendapatkan dukungan untuk mengatasinya.

KEGIATAN KAMPUS UNTUK PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA

Perguruan Tinggi berupaya untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan holistik, baik dari aspek soft skills maupun hard skills mahasiswa. Untuk itu, Perguruan Tinggi (termasuk UPI) menyediakan dan mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan diri mahasiswa. Adapun yang perlu dilakukan oleh mahasiswa untuk meningkatkan soft skills dan hard skills antara lain sebagai berikut (Soethiono, 2022):

  1. Aktif Mengikuti Kegiatan UKM

Proses pengembangan diri pertama, ikut kegiatan UKM atau Unit Kegiatan Mahasiswa. UKM mempunyai fungsi mengembangkan bakat serta minat mahasiswa seperti ekstrakurikuler di tingkat sekolah. UKM di kampus memiliki jenis bidang beragam.

Ada yang bergerak di bidang hobi serta minat, seperti teater, pencinta alam, musik, seni rupa dan lain-lain. Ada juga yang bergerak di bidang olahraga, seperti pencak silat, bulu tangkis, sepak bola, bola basket dan masih banyak lagi lainnya.

Beberapa contoh UKM di Kampus UPI:

BidangContoh UKM
Keilmuan, Penelitian dan PenalaranLembaga Pengembangan dan Pengkajian Intelektual Mahasiswa (LEPPIM), Unit Pers Mahasiswa (UPM), Unit Kegiatan Studi Kemasyarakatan (UKSK), KOMPETITIF UPI.
OlahragaSepak bola, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, sepak takraw, softball/baseball, catur, bulu tangkis, panahan, hockey, bola basket, dayung, anggar, senam, renang, dll.
KeagamaanUnit Kegiatan Da’wah Mahasiswa (UDKM), Unit Pengembangan Tilawah Al Quran (UPTQ), KALAM (Kajian Islam Mahasiswa), Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK), Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK), Pembinaan Alif Qurani (PAQ), dan BAQI (Belajar Al-Quran Intensif).
Seni dan SastraKABUMI (UKM bidang seni tradisional), Paduan Suara Mahasiswa (PSM), Tari Laras (UKM bidang seni tar), Arena Studi Apresiasi Sastra (sebuah UKM yang berisi mahasiswa pecinta dan penggerak sastra di UPI), Studio 229 (UKM yang bergerak dalam bidang seni rupa), Lakon Teater (UKM bidang seni peran/drama), Forum Seni Estetika, Unit Film Mahasiswa (UKM bidang perfilman), Performa dan Sanggar Budaya Linguistik.
Minat khususPramuka, Koperasi Mahasiswa (KOPMA) Bumi Siliwangi, Radio Suara Kampus, Korps Protokoler Bumi Siliwangi, Resimen Mahasiswa Mahawarman (Menwa) Yon XI, dan Society of UPI Magicians (UKM para pecinta dunia sulap).
Lingkungan HidupMahacita, Jantera (Geografi), Margasophana (Pendidikan Sejarah), Biocita Formica (Pendidikan Biologi), Boemi (Pendidikan Teknik Elektro), Avisamba (FPEB UPI), Gandawesi (FPTK UPI), Pamor (FPOK UPI), Mapad Purpala (FPBS UPI), Mapach (FPIPS), Khauf (Fisika UPI).
KesehatanKorps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSRPMI).
KepemimpinanPengembangan Intelektual Kepemimpinan Mahasiswa (PIKM).
  1. Mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)

Program Kreativitas Mahasiswa adalah kegiatan untuk meningkatkan mutu peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional.

PKM dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Dalam rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan mandiri dan arif, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap, tanggungjawab, membangun kerjasama tim maupun mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmu yang ditekuni.

PKM diperuntukkan bagi mahasiswa Diploma 3 (D3); Diploma 4 (D4) atau Strata 1 (S1) di seluruh PT di bawah Kemendikbud-Ristek yang terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti). Berikut adalah kategori PKM yang tersedia:

  1. Mengikuti Program Magang

Pada umumnya kampus menyediakan kegiatan magang bagi mahasiswa. Ada juga yang mewajibkan PKL atau Praktek Kerja Lapangan.

Magang atau Praktik Kerja adalah aktivitas pembelajaran yang memberikan wawasan dan pengalaman praktis kepada mahasiswa Kependidikan dan Non-Kependidikan mengenai kegiatan riil di lembaga pendidikan dan industri sehingga mahasiswa memiliki kompetensi yang memadai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan bidang keahliannya.

Praktik kerja bagi mahasiswa kependidikan diarahkan agar mahasiswa memiliki nilai dan wawasan keilmuan pendidikan dan pembelajaran secara teoritik dan aplikatif dalam bingkai budaya Indonesia, dalam perannya sebagai pendidik yang kritis, inovatif, adaptif, dan komunikatif sesuai dengan karakter dan budaya peserta didik di era global. Sedangkan praktik kerja bagi mahasiswa non-kependidikan dilaksanakan di dunia usaha atau industri agar mahasiswa memiliki pengalaman praktis dan bermakna kepada mahasiswa sesuai dengan bidang keahliannya, meningkatkan kompetensi keilmuan, dan memberikan pengalaman memecahkan masalah yang ada di dunia kerja.

Saat ini magang terakomodir dan terfasilitasi dalam program MBKM:

  1. Aktif mengikuti Seminar

Dengan mengikuti seminar, akan menambah pengetahuan dan wawasan di bidang tertentu, sehingga menjadi lebih luas. Jadi, tidak hanya dengan membaca buku saja pengetahuan atau wawasan dapat diperoleh.

Tapi, bisa dengan mengikuti seminar bertemakan sesuai dengan yang kita minati. Proses pengembangan diri melalui seminar ini bisa dilakukan secara online maupun offline.

Selain menambah wawasan, dengan mengikuti seminar kita memperoleh relasi baru. Baik dalam lingkup kampus sama maupun berbeda. Hal ini sangat bermanfaat untuk membantu pembangunan karir di masa mendatang.

  1. Aktif dalam Kegiatan Kepanitiaan

Ketika menjadi mahasiswa, lakukan pengembangan diri dengan bergabung kegiatan kepanitiaan sebuah acara, baik formal maupun non formal. Baik acara internal kampus maupun eksternal.

Salah satu kegiatan kepanitiaan lingkup internal yaitu pada saat tahun ajaran baru biasanya akan ada pengenalan kampus untuk mahasiswa baru. Dimulai dari tingkat prodi, fakultas maupun universitas.

Proses pengembangan diri metode ini juga bisa dilakukan di lingkungan luar kampus. Salah satunya menjadi panitia acara agustusan, ikut berbagai kegiatan yang diselenggarakan karang taruna dan lain-lain.

  1. Mengikuti Program Pertukaran Pelajar (Student Exchange)

Dilingkup kampus ada sebuah program bernama pertukaran pelajar atau student exchange. Bila Anda memiliki keinginan untuk keliling dunia, peluang satu ini bisa dimanfaatkan.

Bila benar-benar tertarik menerapkan proses pengembangan diri dengan program pertukaran pelajar, cari tahu informai lebih lengkapnya dari kampus atau negara tujuan. Salah satu syarat utama yang penting dimiliki adalah skill berbahasa Inggris.

Setelah mengikuti program ini, barangkali Anda memperoleh beasiswa untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri. Sebab, Anda sudah mendapatkan pengalaman ke luar negeri sebelumnya melalui program student exchange.

  1. Mengembangkan Bisnis/Kewirausahaan

Kegiatan lainnya yang cocok dilakukan bagi mahasiswa berjiwa pengusaha yaitu mengembangkan bisnis pribadi. Ada banyak jenis bisnis bisa ditekuni, mulai dari makanan, fashion bahkan jasa.

Jadi, bukan hanya bisnis dalam bentuk barang saja, tapi juga layanan. Proses pengembangan diri satu ini bisa dijadikan opsi terbaik bagi kita yang tertarik untuk membangun bisnis.

Ketika menjalankan bisnis saat kuliah, kita bukan hanya akan memperoleh penghasilan tambahan saja. Tapi, juga memiliki skill bidang bisnis mumpuni sebagai modal karir kedepannya.

  1. Mengikuti Pelatihan

Jika kita aktif mengikuti pelatihan di bidang tertentu, kita akan lebih memahami serta menguasai sesuatu yang sedang dipelajari. Bukan hanya memperoleh skill dan pengetahuan saja, tapi juga sertifikat.

Sertifikat diperoleh nantinya bisa dipakai untuk melamar pekerjaan. Apalagi bila sertifikat tersebut relevan dengan posisi pekerjaan dilamar, akan memperoleh nilai tambah tersendiri bagi perusahaan.

Sebagai pelengkap, berikut adalah beberapa Tips untuk meningkatkan pengembangan diri mahasiswa dari Yale University (2023):

  1. Menerapkan Pembelajaran Berkelanjutan

Dalam konteks pengembangan pribadi, menerapkan pembelajaran berkelanjutan berarti menumbuhkan pola pikir di mana setiap pengalaman, baik atau buruk, dipandang sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Ini termasuk saat kita mempelajari mata kuliah yang kita sukai, atau yang tidak kita sukai. Kalau kita menggunakan perspektif ini, maka kita dapat mengubah setiap aspek kehidupan kampus menjadi peluang untuk mendukung pengembangan diri.

  1. Mempelajari Kepribadian Diri

Dengan memahami kepribadian diri kita sendiri, termasuk kekuatan dan kelemahan yang kita miliki, akan membantu kita membuat keputusan yang selaras dengan diri kita yang sebenarnya.

Semakin banyak yang kita ketahui tentang diri kita sendiri, semakin siap kita menghadapi tantangan yang menghadang.

  1. Mampu Mengelola Waktu

Mengelola waktu secara efektif sangat penting untuk meraih kesuksesan di kehidupan kampus, bahkan hingga kita lulus kuliah. Mahasiswa harus mampu mengatur waktu kapan harus menghadiri kelas, belajar, berorganisasi, bekerja, bersosialisasi, melakukan perawatan diri, dan melakukan aktivitas produktif lainnya. 

Dengan keterampilan manajemen waktu, kita dapat memastikan bahwa kita memanfaatkan setiap hari sebaik-baiknya tanpa kesia-siaan.

  1. Tetap Menjaga Kesehatan Fisik

Meskipun kampus lebih merupakan tempat untuk mendapatkan pengembangan intelektual, namun jangan abaikan kesehatan fisik kita. Berolahragalah secara teratur, makan makanan seimbang, dan pastikan cukup tidur.

Hal ini kerap diremehkan oleh mahasiswa, dengan makan makanan tidak sehat, suka begadang dan menerapkan pola hidup tidak sehat lainnya. Padahal kesehatan sangat berdampak besar pada tingkat energi, suasana hati dan konsentrasi belajar secara keseluruhan. Kebiasaan sehat ini juga dapat membantu kita mengatur tingkat stress.

  1. Membangun Jaringan (Network) yang Mendukung

Kita perlu menyadari bahwa kita tidak harus menjalani proses pengembangan diri ini sendirian. Bangun jaringan teman, mentor, dan profesional yang dapat mendukung, membimbing, dan menyemangati kita untuk meraih sukses.

Kunci untuk mendapatkan jejaring sosial adalah aktif menghadiri kegiatan-kegiatan seperti workshop, seminar, pelatihan, dan kegiatan produktif lainnya yang memungkinkan kita bertemu dengan banyak orang-orang hebat. Jejaring tersebut akan menjadi aset berharga dalam kehidupan pribadi dan profesional kita setelah lulus kuliah.

TEKNIK MENGEMBANGKAN DIRI

Secara individual kita juga selalu dituntut untuk mengembangkan diri, antara lain dengan melakukan hal-hal berikut (Adinda, 2023):

  1. Kenali Diri Sendiri
  2. Kenali Tujuan Hidup Secara Pasti
  3. Selalu Belajar tiada henti
  4. Suka membaca buku
  5. Belajar dari ahlinya (lebih baik memiliki mentor)
  6. Menjaga kesehatan tubuh dan mental

Quote: “Berlian menjadi barang yang berharga karena tekanan yang mengubahnya”

Tahukah anda? Apa bedanya batubara, grafit dan berlian?

Batubara secara geologis terbentuk pada kedalaman yang relatif dangkal, ini artinya tekanan yang diterimanya tidak terlalu besar.

Grafit yang merupakan bahan baku pensil dibentuk pada kedalaman yang lebih dalam lagi dari batubara, sehingga grafit relatif lebih agak keras dari batubara, tapi tetap saja masih rendah tingkat kekerasannya.

Sedangkan berlian/intan terbentuk jauh lebih dalam lagi dari grafit, antara 140-190 Km! Tingkat kedalaman yang ekstrim ini memberikan tekanan yang luar biasa pada material intan, sehingga dengan lingkungan yang super keras ini terbentuk pula material keras. Inilah yang menjadikan berlian memiliki “value” yang jauh lebih tinggi.

Berikut ini adalah ciri-ciri orang yang berhasil melakukan pengembangan diri (Adinda, 2023):

1. Mampu Menumbuhkan Rasa Percaya Diri

2. Mampu Mengenal, Memahami dan Menerima Diri Apa Adanya

3. Mampu Menumbuhkan Kesadaran Diri

4. Pola Hidup yang Sudah Mulai Tertata

5. Mampu Memperbanyak Relasi

ANALISIS & RUMUSKAN STRATEGI PENGEMBANGAN DIRI ANDA SENDIRI!

Tulislah kekuatan dan kelemahan yang anda miliki, serta peluang dan ancaman yang ada di sekitar kehidupan anda! Lalu buatlah rencana pengembangan diri anda sendiri!

SWOT ANALYSISStrengths (Kekuatan Anda):   1. 2. 3.  Weaknesses (Kelemahan Anda):   1. 2. 3.
Opportunities (Peluang yang ada di sekitar kehidupan Anda):   1. 2. 3.  Dengan melihat kekuatan/kelebihan yang anda miliki dan peluang yang ada di sekitar anda, apa rencana pengembangan diri (self-development) yang akan anda lakukan?Dengan melihat kelemahan/kekurangan yang anda miliki dan peluang yang ada di sekitar anda, apa rencana pengembangan diri (self-development) yang akan anda lakukan?
Threats (Potensi ancaman yang ada di sekitar kehidupan Anda):   1. 2. 3.  Dengan melihat kekuatan/kelebihan yang anda miliki dan ancaman/tantangan yang ada di sekitar anda, apa rencana pengembangan diri (self-development) yang akan anda lakukan?Dengan melihat kelemahan/kekurangan yang anda miliki dan ancaman yang ada di sekitar anda, apa rencana pengembangan diri (self-development) yang akan anda lakukan?

REFERENSI:

Adinda, R. (2023). Pengertian Self Development dan Contoh Self Development. Diambil dari https://www.gramedia.com/best-seller/self-development/#Self_Development_vs_Self_Improvement
https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/self-development
https://ferdiesoethiono.com/blog-artikel/proses-pengembangan-diri/
https://campuspress.yale.edu/ledger/5-personal-development-tips-to-improve-your-student-life/
https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-info/organisasi-dan-ukm-di-universitas-pendidikan-indonesia/
https://lldikti6.kemdikbud.go.id/program-kreativitas-mahasiswa-pkm-5-bidang/
https://simbelmawa.kemdikbud.go.id/portal/wp-content/uploads/2023/02/1.-Pedoman-Umum-PKM-2023-1.pdf