Mahasiswa FPOK UPI Ikuti Kejuaraan 2019 1st Ordos Rowing Regatta China

Bandung, UPI

Sebanyak 9 mahasiswa Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) didampingi Pembina dan Pelatih UKM Dayungnya, mewakili Indonesia untuk mengikuti Kejuaraan 2019 1st Ordos Rowing Regatta China pada tanggal 13-14 Juli 2019, di Mongolia. Kontingen UPI dilepas oleh Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., didampimgi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., Dekan FPOK Prof. Dr. Adang Suherman, MA., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dr. Mulyana, M.Pd., dan Direktur Kemahasiswaan Dr. Mupid, M.Ag., serta Kepala Divisi Kerjasama dan Hubungan Alumni Direktorat Kemahasiswaan Dr. Sandey Tantra Paramitha, S.Si., M.Pd., di Ruang Rapat Gedung Partere Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Rabu (10/7/2019).

Menurut Pembina dan Pelatih UKM Dayung UPI yang juga Dosen Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK Angga M Sahid, M.Pd., Tim Dayung UPI diundang untuk mengikuti Kejuaraan 2019 1st Ordos Rowing Regatta China. Tim berisikan 9 mahasiswa FPOK UPI, 4 diantaranya adalah atlet nasional yang dipersiapkan untuk SEA Games. Mereka adalah 5 mahasiswa dari Prodi PKO, 2 dari Prodi PJKR, 1 dari Prodi IKOR, dan 1 dari Prodi PGSD. Nomor yang dipertandingkan 8+1.

“Kejuaraan Dayung ini hanya melibatkan beberapa negara saja, yaitu Inggris, Malaysia, Indonesia, Thailand, Jepang, India, Vietnam, dan Tiongkok sebagai tuan rumah. Atas prestasi internasional yang sudah pernah diraihnya, Tim Indonesia mendapatkan undangan untuk mengikuti kejuaraan ini. sebagai contoh di Malaysia, UPI yang mewakili Indonesia menjadi juara umum atas raihan medali emasnya. Tiongkok, sudah 3 kali berturut-turut mengundang Indonesia dalam kejuaraan Dayung. Pencapaian terakhir, Indonesia mendapatkan perunggu. Tim ini diisi oleh atlet yang mendapatkan emas di ajang Asian Games kemarin, dan diharapkan mendapatkan prestasi terbaik di Tiongkok,” ungkapnya.

Terima kasih atas dukungan dari pihak universitas (UPI), katanya. UKM Dayung selalu mendapatkan dukungan yang maksimal. Diharapkan mendapatkan yang terbaik.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Rektor UPI mengatakan bahwa aspek psikologis menjadi suatu hal yang penting selain kekuatan fisik. Kita tahu bahwa atlet itu memiliki emotional intelligence yang tinggi karena mampu memenej emosinya ketika dalam kondisi tertekan, ini yang perlu dilatih. Hal tersebut harus menjadi perhatian, dan perlu disadari ketika ada anggota tim yang mengingatkan, itu artinya adalah saling menguatkan bukan menyalahkan. Kerja tim menjadi suatu hal yang penting. Jaga nama baik upi dan nama baik Indonesia. Pertandingan itu memiliki kemungkinan yang banyak, oleh karena itu secara fisik kondisi kita harus prima.

Hal yang serupa disampaikan WR Akmawa, dikatakannya,”Kehadiran tim UKM Dayung UPI yang mewakili Indonesia di Kejuaraan 2019 1st Ordos Rowing Regatta China, merupakan sebuah bukti penghormatan dan pengakuan dunia internasional. Oleh karena itu, dimohon untuk tidak memandang kegiatan ini sebagai suatu kegiatan biasa karena dari ratusan negara hanya beberapa saja yang terlibat. Diingatkan untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, berdasarkan pengalaman tim ini sudah mendapatkan tempat. Saat ini yang harus dimatangkan tinggal soal strategi dan soal teknis. Lakukan dengan serius dan persiapkan dengan sebaik-baiknya, dalam artian berupaya untuk menjadi juara dan mendapat rekognisi internasional. Juara menjadi nomor sekian, namun yang menjadi catatan adalah usahanya.”

UPI mendukung penuh secara substansial, tegasnya, dukungan materi dan dukungan pelatihan. UPI juga mendukung secara finansial serta terus memberikan dukungan psikologis, supaya tim yang bertanding merasa tenang, nyaman, tidak lupa juga diberikan dukungan moril.

Sementara itu Dekan FPOK mengucapkan rasa terima kasih atas upayanya untuk meningkatkan kualitas diri baik secara fisik maupun mental. Upayakan seluruh tim untuk mengatur waktu sedemikian rupa agar kondisi prima tetap terjaga. Rekognisi dan kepercayaan yang telah diberikan kepada kita patut dipertahankan, dibangun dengan semangat. (dodiangga)