Mahasiswa KKN Tematik UPI Kunjungi Potensi UMKM Keripik Kentang di Desa Sukatani

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam meningkatkan perekonomian suatu negara. Di Indonesia sendiri, pemerintah memastikan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian bangsa. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, UMKM kembali menjadi pahlawan kebangkitan ekonomi nasional di tahun 2023 dengan membuka lapangan kerja dan peluang usaha. 

Salah satu keberhasilan pengembangan UMKM di desa yaitu dengan tersebarnya UMKM di desa-desa di seluruh Indonesia. Desa-desa ini seringkali memiliki potensi sumber daya alam yang dapat diolah menjadi produk-produk yang memiliki nilai jual yang tinggi. Dengan desa-desa memanfaatkan potensi sumber daya alam ini mampu memberikan kontribusi nyata dalam mengangkat perekonomian masyarakat desa setempat dan mampu mengurangi kesenjangan perekonomian masyarakat desa dengan masyarakat kota. 

Di desa Sukatani, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut terdapat UMKM yang terkenal. Usaha tersebut ialah keripik kentang yang sudah memiliki izin usaha serta sedang dalam masa proses pengajuan sertifikat halal kepada MUI. Usaha keripik kentang ini sudah berdiri sejak tahun 2007 dan terhitung sukses dan tersohor baik di dalam kota maupun di luar kota. Pembuatan keripik kentang ini terbilang masih menggunakan metode sederhana yaitu dalam proses pengupasan dan pengirisan masih secara manual dengan tangan tidak menggunakan mesin. 

Untuk proses produksi, usaha keripik kentang ini memproduksi sesuai dengan ketersediaan bahan baku kentang. Hal ini dikarenakan bahan baku kentang yang susah untuk di dapat. Untuk satu kali produksi biasanya dapat menghabiskan sebanyak kurang lebih 8 kwintal kentang tergantung kinerja dari pekerjanya yang berjumlah sebanyak 14 orang pekerja.  

Untuk pemasarannya, produk keripik kentang ini dijual ke beberapa sentra oleh-oleh di beberapa wilayah seperti Garut, Bandung, Bogor, Jakarta, Bekasi. Keripik kentang ini paling banyak diminati di Kota Bandung. Produk ini dijual dengan harga 175.000/2,5 kg. Bahkan keripik kentang ini sudah masuk ke dalam istana negara. 

“Bahkan pada saat Kaesang (Putra Jokowi) menikah juga, keripik kentang ini dipilih menjadi salah satu kudapan dalam pernikahannya” ujar Ibu Rika

Selasa, 31 Juli 2023, Mahasiswa KKN Tematik UPI Desa Sukatani melakukan observasi pada usaha milik warga Desa Sukatani. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui potensi UMKM di Desa Sukatani yang selanjut diharapkan dapat mengenalkan dan mengangkat potensi UMKM di Desa Sukatani. Dalam observasi tersebut mahasiswa KKN Tematik UPI turut serta dalam membantu proses produksi keripik kentang, seperti membantu mengupas kulit kentang. Selain itu, bahan baku yang digunakan untuk membuat keripik kentang juga menjadi faktor penentu kelezatan produk ini. Hanya kentang berkualitas tinggi yang cocok untuk menghasilkan keripik dengan kerenyahan yang pas. Selain itu, penggunaan bahan baku lokal juga memberikan nilai tambah dalam mendukung industri pertanian dan ekonomi lokal.

Selain membantu proses produksi keripik kentang, mahasiswa KKN Tematik UPI Desa Sukatani pada saat melakukan observasi menemukan terdapat banyak limbah kulit kentang yang terbuang. Melihat hal tersebut mahasiswa KKN Tematik UPI Desa Sukatani berinisiatif untuk mengolah limbah kulit kentang tersebut menjadi produk makanan yang memiliki nilai jual tinggi, yaitu dengan menjadikannya menjadi kerupuk kulit kentang yang mengandung nutrisi yang baik untuk tubuh kita jika diolah dengan benar. (Teks & Foto: Kontributor Berita UPI/Irfan Nurjaman)