Meningkatkan Kompetensi Melalui Pendidikan untuk Melawan Masalah Sosial
|Bandung, UPI
Kaum perempuan sudah bisa memberikan contoh sebagai pemimpin yang ideal, mulai dari lingkungan rumah tangga hingga mengurus negara, contohnya seperti Ibu Megawati Soekarno Putri sebagai Presiden Indonesia. Di era pemerintahan Presiden Jokowi, pemerintah memberikan kesempatan kepada kami kaum perempuan untuk mengurus negara ini bersama-sama.
Demikian ungkap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Prof. Dr. Yohana Susana Yembise, Dipl. Apling, MA., pada acara Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum Universitas Pendidikan Indonesia 2017 (MOKAKU UPI 2017) di Gedung Gymnasium Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Kamis (31/8/2017).
Menteri berharap kepada para mahasiswa untuk belajar lebih maksimal supaya bisa melawan masalah sosial yang terjadi di Indonesia, seperti diskriminasi terhadap perempuan, kekerasan seksual, kekerasan dalam rumah tangga. Dijelaskannya,”Masih banyak hal yang harus diminimalisir melalui proses edukasi karena mahasiswa dituntut sebagai agent of change, agent of problem solving, agent of social control, dan agent of service dalam pembangunan dan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.“
Menteri juga menghimbau kepada para mahasiswa baru dan segenap pimpinan universitas untuk terus berjuang bersama-sama sesuai fungsi dan perannya masing-masing agar bangsa Indonesia bisa memerangi masalah kesetaraan gender. “Permasalahan ini menjadi masalah bersama, mahasiswa dituntut belajar lebih giat dan aktif di organisasi kemahasiswaan. Mahasiswa diharapkan mampu melihat persoalan sosial sehingga dapat melakukan bimbingan dan pembinaan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai bukti mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” harapnya.
Khusus kepada para mahasiswa perantau, lanjutnya, kalian harus mampu membuktikan kepada diri kepada orang tua bahwa kalian mampu menyelesaikan studi dengan hasil yang memuaskan agar kelak bisa berguna bagi masyarakat luas. Dengan usaha dan perjuangan tersebut, kalian diharapkan bisa meneruskan apa-apa yang belum bisa kami kerjakan saat ini untuk menjadi guru, dosen, menteri, atau bahkan menjadi Presiden yang amanah.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Prof. Dr. Yohana Susana Yembise, Dipl. Apling, MA., untuk dapat memberikan motivasi secara langsung kepada mahasiswa baru UPI 2017 agar kelak mereka dapat mengikuti jejak Ibu menteri.
Dikatakannya,”Pada tahun 2017 ini, penerimaan mahasiswa baru lebih banyak didominasi oleh kaum perempuan dengan jumlah peserta sebanyak 7.900 orang atau 94%, maka ke depan UPI akan mengupayakan mencetak kader pemimpin yang diwakili oleh kaum perempuan Indonesia yang siap pakai, termasuk perwakilan dari Provinsi Papua dan Papua Barat melalui berbagai program.”
Ditempat terpisah, mahasiswa UPI asal Kabupaten Dogiyai, Papua, Leonardus O. Magai mengatakan,”Kami sangat mengapresiasi atas motivasi yang telah disampaikan oleh Ibu Menteri Negara PPPA RI. Motivasi tersebut telah membakar semangat kami untuk bekerja keras dalam belajar. Kami yakin bahwa suatu saat nanti kami dapat menyamai prestasi Ibu Menteri atau bahkan melebihinya.”
Diharapkan, agar dalam kesempatan lain ada diskusi atau dialog terbuka dengan Ibu Menteri PPPA kepada kami para mahasiswa Papua yang ada di Jawa Barat pada umumnya, agar masalah-masalah sosial dapat dibahas bersama-sama demi pemberdayaan dan juga untuk pengembangan potensi mahasiswa Papua khususnya, juga untuk pemuda Indonesia umumnya sebagai bentuk sumbangsih pemikiran dari kami untuk bangsa dan negara. (PernandoKobak/AdpenUPI)