Opening Studio: Creative Dance Learning dalam rangka Dies Natalis FPSD UPI ke-9

Poster Kegiatan Open Studio

Senin, 18 September 2023, program studi Pendidikan Seni Tari menyelenggarakan kegiatan Open Studio Program Studi: Creative Dance Learning dalam rangka Dies Natalis FPSD UPI ke-9 tahun. Bentuk kegiatan ini adalah workshop pembelajaran tari Sumatera yang memperkenalkan serta mengajarkan kepada siswa SMA mengenai Tari Indang dan Tari Rampai Aceh. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Pendidikan Seni dan Desain. Dalam sambutannya Dekan FPSD menyampaikan apresiasi yang setinggi-tinggi terutama kepada para siswa yang didampingi oleh guru pendamping, yang telah berkenan menjadi peserta pada kegiatan ini. Lebih lanjut Dekan menyampaikan juga pentingnya kegiatan dilaksanakan, sebagai salah satu upaya untuk mempromosikan kepada masyarakat keberadaan program studi khususnya pendidikan seni tari, sebagai lembaga pendidikan yang mempersiapkan guru-guru profesional di bidang seni budaya. Sambutan dilanjutkan oleh Dr. Agus Budiman, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni Tari FPSD UPI. Dalam sambutannya Kaprodi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak sehingga terlaksanakannya kegiatan ini. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai kegiatan terakhir dilaksanakan di lab dance prodi pendidikan seni tari, dikarenakan pada bulan Desember 2023 akan menempati gedung khusus fakultas yang tentunya lebih representatif. Kegiatan ini dipandu oleh Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M.Si., sebagai ketua panitia kegiatan, salah satu dosen di program studi Pendidikan Seni Tari yang juga sebagai Kepala Pusat Kajian EKKIP LPPM UPI. Dalam arahannya Yuliawan menjelaskan sekilas mengenai latar belakang ruang lingkup kedua tari yang dijadikan materi workshop pada pelaksanaan Dies FPSD yang ke-9 tahun 2023 ini. Sekaitan dengan jabatan yang juga diemban oleh Yuliawan, menyampaikan bahwasannya hasil dari proses kegiatan workshop ini, diharapkan  peserta juga memahami bagaimana keberagaman bentuk seni tari yang ada di Nusantara ini dapat dijadikan sebagai aset dalam pengembangan industri pariwisata. Secara langsung maupun tidak, pengembangan industri pariwisata akan terkait dengan bisang ekonomi kreatif, dan juga kewirausahaan yang harus juga dikuasai oleh seorang seniman. 

Foto bersama seluruh peserta, panitia, dan pemateri

Peserta kegiatan ini terdiri dari 50 siswa yang merupakan perwakilan 5 sekolah di Bandung yakni SMA Labschool UPI Kampus Cibiru, SMKN 1 Cisarua, SMAN 3 Cimahi, SMAN 15 Bandung, SMA PGII. Keseluruhan peserta dibagi menjadi 2 tim untuk memperoleh materi mengenai Tari Indang dan Tari Rampai Aceh. Materi mengenai Tari Indang sendiri disampaikan oleh Sai’an Badaruddin, M.Pd yang bertempat di ruangan Labdance Lantai 4. Dalam materi ini, siswa dibagi menjadi 4 kelompok lalu masing masing kelompok diminta untuk membuat pantun karena setiap tarian Sumatera identik dengan pantun pembuka sebelum memulai tarian. Setelah itu, semua kelompok digabung untuk mempraktekkan pantun, vokal dan gerakan untuk menjadi satu kesatuan. Sedangkan materi mengenai Tari Rampai Aceh disampaikan oleh Ace Iwan Suryawan, S.Pd., M.Hum., menggunakan musik iringan internal (vokal secara langsung), bertempat di ruangan Labdance Lantai 3.

Pematerian Tari Indang dan Rampai Aceh

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kepedulian Program Studi Pendidikan Seni Tari terhadap seni dan budaya salah satunya tarian Sumatera yang telah diajarkan. Selain itu juga sebagai ajang promosi program studi kepada siswa SMA/SMK yang nantinya akan menjadi calon mahasiswa baru. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi kegiatan yang berkelanjutan dan dapat diselenggarakan sebagai program tahunan dari Dies Natalis FPSD UPI.

(Heru Mahmud/Kontributor Humas UPI)