Pengajian Ramadhan 1443 H UPI : Hikmah Puasa Bagi Etos Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia melalui panitia pelaksana kegiatan Ramadhan 1443 H menyelenggarakan rangkaian kegiatan pengajian dosen dan karyawan. Pelaksanaan kegiatan Ramadhan 1443 mengambil  tema “Hikmah Puasa Bagi Etos Kerja”.  Kegiatan diselenggarakan pada 8 April 2022 secara daring.

Ketua Pelaksana kegiatan Ramadhan 1443 H Sekaligus Dekan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) Dr. Iwa Kuntadi, M.Pd mengajak dan memohon dukungan berbagai pihak baik dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa serta semua stakeholders melalui bantuan material maupun moril spiritual untuk turut berpartisipasi dalam mensukseskan kegiatan ini (Panitia/Humas UPI)

Pemateri Abuya Dr. Arrazy Hasyim, MA yang membedah kajian kitab karya Imam Abu Hamid Al-Ghazali yang membahas tentang derajat atau tingkatan orang berpuasa, yaitu puasa umum, puasa khusus dan puasa istimewa. Puasa umum merupakan puasa yang dilakukan mencegah diri dari makan, minum dan seks sejak terbit fajar (subuh) sampai terbenam Matahari (maghrib). Pelaksanaan ibadah puasa umum tidak lebih dari sekedar puasa secara fisik dan hanya memenuhi ketentuan fikih saja tanpa ada kebaikan lain yang menjadi penyempurna puasa.

Puasa khusus terdiri dari puasa umat Isalam dalam pendengaran, lisan, anggota tubuh. Puasa yang berat meliat media social, ini puasa yang sulit menjaga pandangan, jari-jari dan semua anggota tubuh dari dosa. Setan pintar membat dosa bagi manusia, pintar mencari aib orang, menipu dll. Kalua memberi nasihat harus hati-hati, jangan memberi nasihat diruang terbuka, jika menegur jangan didepan umum. siapa tahu benar tetapi menyinggung orang lain.

Puasa Istimewa. Puasa ini adalah puasa dalam level nabi-nabi, orang-orang shiddiq dan orang-orang muqarrabin. Puasa pada tingkat ini, hati berpuasa dari segala cita-cita yang hina, segala pikiran duniawi, juga mencegahnya dari selain Allah ‘Azza wa Jalla. Dia tidak rela saat berpuasa justru lalai dari mengingat Allah. Fokus berpuasanya semata-mata untuk mencari ridha Allah. Oleh sebab itu, puasa di tingkatan ini adalah yang paling utama. Puasa istimewa (puasa qolbu) puasa pemikiran duniawi, menahan qolbu, jika memikirkan selain Allah SWT berarti sudah berbuka. Saya juga masih belajar, dan kita sedang meniti kerohaian nabi sedang berusaha.  

Pada bagian terakhir penyampaian materi Dr. Abuya Dr. Arrazy Hasyim, MA, menjelaskan cara puasa pada level kedua, pada level puasa khusus dengan melakukan (1) Puasa orang-orang soleh menjaga anggota tubuh dari dosa (menundukan pandangan), serangan iblis dalam pandnagan, gidulbasar menjadi manisnya iman; (2) Menjaga lisan dari pada berbohong dan gibah, keji, permusuhan, perdebatan (sangat menyarankan tidak bisa menjaga ini, lgout dulu dari Instagram facebook dll), sibuk berjikir kepada Allah SWT. Gibah dapat merusak puasa (3) Menahan pendengaran dari sesuatu yang makruh (kata -kata haram, kata-kata makruh); (4) Menjaga semua anggota tubuh (kaki, perut), tidak boleh makan dari sesuaitu yang subhat, jangan makan banyak dan jangan tidur disiang hari; (5) Menjaga rasa kalau puasa diterima atau tidak diterma oleh Allah SWT, dan disarankan seperti saya meminta maaf kepada Allah SWT atas pelaksanaan puasanya; (6) Jika manusia menjaga diiri dan meniru karakter malaikat, makalitkat akan dinaikan derajatnya

Dr. Abuya Dr. Arrazy Hasyim, MA berpesan bahwa agar kita jangan berkutat pada amalan formal, tetapi amalan rohani, dalam kontek ini, kalau hanya ini saja keja dunia saja, tetapi jadika sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ketua Pelaksana kegiatan Ramadhan 1443 H Sekaligus Dekan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) Dr. Iwa Kuntadi, M.Pd menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Abuya Dr. Arrazy Hasyim, M.A. yang telah berkenan dan meluangkan waktunya disela kesibukannya untuk mengisi siraman rohani di bulan suci Ramadhan 1443 H yang penuh rahmat ini.

Dr. Iwa Kuntadi, M.Pd berharap melalui pengajian ini, sesuai dengan Tema pokok yang diusung: spirit ramadhan untuk etos kerja lebih baik menuju upi yang pelopor dan unggul, bahwa seluruh sivitas akademika UPI memiliki semangat dan etos kerja lebih baik dalam upaya mendukung program UPI pelopor dan unggul.

Lebih lanjut  Dr. Iwa Kuntadi, M.Pd mengingatkan kepada hadirin semua dan khsusus diri saya sendiri, untuk selalu mengisi aktivitas keseharian kita penuh dengan nilai ibadah. Kita gunakan kesempatan emas di bulan ramadhan itu untuk membersihkan jiwa, mendekatkan diri kepada Allah SWT. untuk mencapai derajat taqwa. Marilah kita isi bulan suci Ramadhan ini dengan berbagai ibadah kepàda Allah SWT. memperbanyak amal saleh, berzikir, berzakat, berinfaq dan bersedekah atas dasar iman dan mengharapkan ridha Allah SWT. Semoga dengan demikian kita benar-benar menjadi insan yang bertakwa, amin (Humas UPI)