Program Studi Pendidikan Bahasa Sunda UPI Laksanakan Pengabdian Pada Masyarakat Akademik Sebagai Bentuk Pemartabatan Bahasa, Sastra, dan Budaya Daerah di Tingkat Nasional

Bali, UPI

Sebagai salah satu cara melestarikan bahasa, sastra, dan budaya daerah, Program Studi Pendidikan Bahasa Sunda Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia, laksanakan pengabdian akademik dengan judul “Diskusi Kelompok Terpumpun Kurikulum Merdeka dan Capaian Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya Daerah” di Kampus UHN Denpasar, Bali.

Kegiatan ini diprakarsai oleh Prof. Dr. Dingding Haerudin, M.Pd., sebagai Wakil Dekan Bidang Sumber Daya dan Keuangan FPBS UPI serta para dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sunda, yaitu Prof. Dr. Yayat Sudaryat, M.Hum., Prof. Dr. Nunuy Nurjanah, M.Pd., Prof. Dr. Dedi Koswara, M.Hum., Prof. Dr. Usep Kuswari, M.Pd., Prof. Dr. Retty Isnendes, S.Pd., M.Hum., Dr. Ruhaliah, M.Hum., Dr. Dede Kosasih, M.Si., Dr. Hernawan, M.Pd., Ade Sutisna, S.Pd., M.Pd., Agus Suherman, S.Pd., M.Hum., Haris Santosa Nugraha, S.Pd., M.Pd., Dr. Yatun Romdonah Awaliah, M.Pd., R. Dian Hendrayana, S.S., M.Pd., Temmy Widyastuti, S.Pd., M.Pd., Danan Darajat, S.Pd., M.Pd., dan Zulfikar Alamsyah, S.Pd., M.Hum.

Dokumentasi Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Sunda UPI dan UHN Denpasar Bali

Dalam pidatonya, Wakil Dekan Bidang Sumber Daya dan Keuangan FPBS UPI menyatakan bahwa “kegiatan ini sangat penting dilaksanakan dalam rangka menguatkan sinergi antarlembaga pendidikan untuk memajukan bahasa, sastra, dan budaya daerah. Kami berharap diskusi ini dapat menghasilkan rekomendasi yang konstruktif untuk pengembangan kurikulum yang lebih adaptif dan sesuai dengan kebutuhan zaman, khususnya berkaitan dengan pelestarian bahasa daerah”. Kegiatan diawali dengan penyampaian maksud dan tujuan PkM dari UPI, lalu dilanjutkan dengan sambutan serta penerimaan yang dilaksanakan oleh Wakil Dekan II Fakultas Dharma Acarya Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, Denpasar Bali.

Acara ini merupakan bagian dari upaya Prodi Pendidikan Bahasa Sunda UPI untuk mengembangkan dan memperkaya kurikulum pendidikan bahasa daerah, sekaligus memperkuat posisi bahasa dan budaya lokal dalam konteks pendidikan nasional. Diskusi ini melibatkan berbagai pihak, yaitu kampus UHN I Gusti Bagus Sugriwa, Denpasar Bali dan Undiksha, termasuk dosen, mahasiswa, guru dan alumni, serta pakar dalam bidang bahasa dan budaya daerah.

Dalam diskusi tersebut, para peserta membahas berbagai isu penting terkait penyelenggaraan pendidikan bahasa daerah, termasuk tantangan dan peluang yang dihadapi dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Fokus utama adalah bagaimana kurikulum ini dapat menjadi pendorong atau penyokong kemajuan bahasa daerah dalam pendidikan formal di tingkat universitas.

Diskusi ini juga diisi dengan presentasi dari beberapa narasumber yang membagikan pengalaman dan praktik terbaik dalam penyusunan kurikulum serta pelaksanaan pembelajaran bahasa daerah. Narasumber tersebut yaitu Prof. Dr. Yayat Sudaryat, M.Hum. (UPI) dan Dr. Gek Diah Desi Sentana, S.S., M.Hum. (UHN). Selain itu, acara ini diharapkan dapat membuka jalan untuk kolaborasi lebih lanjut antara UPI, UHN, dan Undiksha dalam bidang pendidikan dan penelitian, khususnya yang berkaitan dengan bahasa, sastra, budaya daerah, dan pengajarannya.

Dokumentasi Kegiatan pada Zoom Meeting

Dengan diadakannya kegiatan yang dilaksanakan secara luring di Auditorium UHN Denpasar Bali dan daring melalui zoom meeting yang diikuti kurang-lebih 100 orang peserta ini, dapat terlihat bahwa UPI menunjukkan komitmennya dalam menjaga dan memajukan bahasa serta budaya daerah. Selain sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, kegiatan ini juga merupakan upaya nyata dalam memperkuat identitas nasional melalui pendidikan.

Melalui diskusi dan kolaborasi yang intensif, diharapkan dapat tercipta kurikulum yang tidak hanya mampu memartabatkan bahasa dan budaya daerah, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pendidikan nasional. Prodi Pendidikan Bahasa Sunda UPI berharap bahwa hasil dari kegiatan ini dapat diimplementasikan di berbagai perguruan tinggi yang memiliki prodi bahasa daerah yang ada di Indonesia sebagai salah satu bentuk pemartabatan bahasa daerah di tingkat nasional.