Rektor UPI : Dies Natalis ke-64 UPI Momentum untuk Merefleksi dan Evaluasi Kinerja

Bandung, UPI

Universitas Pendidikan Indonesia sebagai bagian dari komunitas masyarakat dunia tidak bisa lepas dari perkembangan zaman yang ada. Perkembangan penerapan artificial intelligence dan teknologi informasi telah melahirkan situasi baru, yaitu yang dikenal sebagai era revolusi industri keempat, yang menghasilkan otomasi ekonomi sehingga, tidak dapat dipungkiri, berdampak pada perlunya perubahan gaya hidup dan pembaharuan cara bekerja.

“Pada era revolusi industri keempat, perguruan tinggi harus mampu menghasilkan lulusan yang dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat. Lulusan perguruan tinggi tidak hanya cukup menguasai kemampuan teknis pada bidang yang dipelajarinya, tetapi juga perlu menguasai hal lain, yaitu soft skill liberal art education. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran pendidikan dalam meningkatkan daya saing bangsa pada era revolusi industri keempat”, kata Rektor UPI, Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si pada saat pidato Peringatan Dies Natalis ke-64 UPI, di Gedung Achmad Sanusi Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Jumat, (19/10).

Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Majelis Wali Amanat UPI K.H. As’ad Ali; Ketua IKA UPI, Drs. (DHC), Enggartiasto Lukita; Sekertaris dan anggota Majelis Wali Amanat UPI; Para Wakil Rektor dan Sekretaris Eksekutif UPI; Pimpinan dan anggota Dewan Guru Besar UPI; Para pimpinan Fakultas, Sekolah Pascasarjana, Lembaga, Kampus Daerah, Departemen dan Program Studi di lingkungan UPI; Pimpinan Direktorat, Biro, dan seluruh jajaran Pimpinan Unit Kerja di lingkungan UPI.

Dalam kesempatan tersebut pun, Rektor UPI Prof. Dr. H.R. Asep Kadarohman, M.Si memberikan penghargaan kepada mantan Rektor UPI yang telah mendedikasikan diri untuk UPI, serta memberikan penghargaan kepada dosen berprestasi selama tahun 2018.

UPI sebagai lembaga pendidikan akan selalu konsisten dengan jati dirinya, yaitu jati diri pendidikan. Pendidikan merupakan kekuatan yang tidak akan pernah lekang oleh perkembangan zaman dan tidak akan pernah luntur oleh bertambahnya waktu. Menurut Rektor UPI zaman apapun dan pada era manapun, pendidikan akan tetap menduduki posisi yang strategis dan teramat penting.

Peringatan Dies Natalis ke-64 UPI dikatakan Rektor UPI, merupakan momentum untuk melakukan refleksi dan evaluasi terhadap capaian kinerja yang telah diraih berdasarkan target yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, Dies Natalis ke-64 UPI yang sedang kita peringati, diharapkan menjadi pengingat dan penyemangat agar kita lebih meningkatkan kinerja demi hasil kerja yang lebih baik, dalam upaya meningkatkan daya saing UPI, baik pada tingkat nasional maupun pada tingkat internasional.

UPI telah mempertahankan posisinya pada Klaster 1 (kelompok 14 perguruan tinggi terbaik di Indonesia) untuk pemeringkatan perguruan tinggi versi Kemenristekdikti RI yang diumumkan pada tanggal 17 Agustus tahun 2018 yang terseleksi dari 2.010 perguruan tinggi di Indonesia. Sebagai universitas yang sarat dengan kepeloporan dan keunggulan, UPI telah menjadi tujuan untuk menimba ilmu para pembelajar muda kader masa depan bangsa.

“Tahun 2018 tercatat sebanyak 131.897 orang calon mahasiswa yang mendaftar ke UPI dan hanya 8.104 orang mahasiswa yang dapat diterima. Hal tersebut menunjukkan tingkat persaingan yang tinggi untuk terseleksi, sehingga jumlah keseluruhan mahasiswa UPI sebanyak 37.266 orang”, kata Rektor UPI.

Dijelaskan Rektor UPI, input mahasiswa dan proses pendidikan yang baik telah menghantarkan mahasiswa UPI untuk meraih berbagai prestasi, baik pada tingkat nasional maupun internasional. Sebanyak 70 mahasiswa telah memperoleh prestasi pada tingkat nasional dan 32 mahasiswa memperoleh prestasi pada tingkat internasional.

Untuk menjaga keberlangsungan mahasiswa dalam mengikuti kegiatan perkuliahan, diungkapkan Prof. Asep Kadarohman, M.Si, UPI telah menetapkan kebijakan “tidak boleh ada mahasiswa tidak dapat mengikuti kuliah karena tidak dapat membayar SPP”. Untuk itu, berbagai upaya terus dilakukan oleh UPI agar mendapat sumber dana yang dapat digunakan untuk membantu mahasiswa yang mempunyai keterbatasan dalam hal membayar SPP.

“Selain tentu saja dengan menyediakan alokasi khusus berupa bantuan bagi mahasiswa yang memiliki keterbatasan ekonomi. Atas persetujuan MWA, saat ini UPI telah memiliki Dana Abadi untuk mengantisipasi hal-hal terkait dengan pendanaan sejumlah kegiatan”, tegasnya.

Dalam menghadapi era revolusi industri keempat dan meningkatkan mutu lingkungan hidup, pada tahun 2018 UPI membangun pengolahan sampah mandiri, mengoperasikan Training Center (TC) di Kampus UPI Serang sebagai laboratorium pendidikan, pengembangan mobil listrik, pembentukan STEM 4D Frame Education Center, dan penerapan sistem informasi keuangan (SINTAG), pembangunan fasilitas driving range, serta pembangunan fasilitas akademik untuk pelayanan perkuliahan. (DN)