SPs UPI Kolaborasi dengan SEAMEO dan Tsukuba University dalam Asian Practice Exchange through Lesson Study

Bandung, UPI

Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada kegiatan Asian Practice Exchange through Lesson Study dengan SEAMEO dan Tsukuba University ini, pada dasarnya sedang bertukar praktek pembelajaran. Pembelajarannya ditentukan oleh kultur, histori dan konteks. Saat ini kita memiliki 2 kultur, Indonesia dan Jepang. Keduanya saling bertukar praktek pembelajaran, bahwa bagaimana konsep pembelajaran di Jepang khususnya dalam hal ini di bidang yang universal yaitu matematika bertukar dengan pembelajaran di Indonesia, dalam artian, guru Jepang datang ke Indonesia untuk mengajarkan materi yang biasa digunakan untuk mengajar di Jepang. Sementara itu, guru Jepang akan memperoleh feedback atau timbal balik tentang bagaimana kultur sekolah di Indonesia. Jadi, keduanya mendapatkan feedback untuk saling memperbaiki konsep pembelajaran. Itulah yang kita sebut Practice Exchange, caranya dengan Lesson Study.

Penjelasan tersebut disampaikan Kepala International Partnership and Education SPs UPI yang juga dosen Program Studi Fisika FPMIPA UPI Arif Hidayat, S.Pd., M.Si., Ph.D.Ed., sebagai Ketua Pelaksana Kegiatan Asian Practice Exchange through Lesson Study dengan SEAMEO dan Tsukuba University di Auditorium Gedung JICA Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA), Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Rabu (23/8/2023).

“Kegiatan ini sangat kita butuhkan ketika kita sedang mengembangkan kualitas pendidikan, maka dari itu kita perlu melihat perspektif yang berbeda dari luar Indonesia. Sebagai contoh, dalam workshop pembelajaran matematika yang baru saja dilakukan bahwa biasanya dalam sistem pembelajaran di Jepang, mereka membebaskan pola sehingga menghasilkan berbagai macam cara, hal ini akan mengaktifkan cara berpikir siswa untuk lebih kreatif. Demikian pula dengan cara-cara penyelesaian masalah yang bisa diselesaikan oleh siswa di Indonesia, maka disitulah terjadi pertukaran praktek pembelajaran,” ungkapnya.

Diharapkan, ujarnya lagi, guru-guru di Jepang mereka bisa memperbaiki rencana pembelajaran di Jepang berdasarkan konteks di luar Jepang. Sementara itu, guru-guru di Indonesia bisa mengetahui rencana pembelajaran dengan cara lain yang lebih mengaktifkan siswa di dalam berpikir.

Tercatat sebanyak 200-an peserta mengikuti kegiatan ini, mereka mengikutinya secara daring dan luring. Pesertanya adalah guru-guru dari berbagai tingkatan, mahasiswa PPG dan dosen. Kegiatan Asian Practice Exchange through Lesson Study ini disiarkan secara virtual dalam jejaring SEAMEO dan praktisi pendidikan khususnya di bidang matematik. Ditegaskannya,”Kami melihat, dalam 18 tahun terakhir UPI terus mengembangkan Lesson Study dengan berbagai macam cara, salah satunya melalui budaya. Practice Exchange memberikan pelajaran melalui narasumber atau pemateri, refleksi dan reaksi siswa.” (dodiangga)