Tim Pengabdian Program Studi Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Lakukan Pelatihan Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar Bagi Guru Untuk Menghadirkan Pembelajaran Berkualitas

Sukabumi, UPI

Dosen dan mahasiswa Program Studi Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan Pelatihan Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar di Kabupaten Sukabumi. Kegiatan pelatihan dilakukan dalam format blended, menggabungkan moda daring yang diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2024 dan moda luring diselenggarakan pada tanggal 3 Juli 2024 bertempat di SMP Negeri 1 Palabuhanratu.

Pelatihan ini diselenggarakan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar. “Pengabdian kali ini sasarannya adalah guru-guru agar dapat mengoptimalkan Platform Merdeka Mengajar yang sudah diinisiasi oleh Kemendikbud, dan ini merupakan bentuk komitmen Program Studi Kurikulum dan Teknologi yang merupakan bagian dari UPI untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” ujar Dadi Mulyadi, M.T., selaku Ketua tim pengabdian.

Kegiatan daring pada tanggal 27 Juni 2024 menghadirkan beberapa narasumber diantaranya  Dr. Rusman, M.Pd., yang memberikan materi tentang Kurikulum Merdeka (Konsep dan Implementasi). Pada materi kedua, disampaikan oleh Bapak Drs. Toto Fathoni, M.Pd., yang menyampaikan materi tentang Pengembangan Instrumen Assessmen Kompetensi Minimum (Kecakapan Literasi Membaca dan Numerasi). Selanjutnya, materi ketiga disampaikan oleh Dadi Mulyadi, S.Pd., M.T. beserta dua mahasiswa Evi Sofia dan Fidelis Dua tentang Platform Merdeka Mengajar. Dan materi terakhir tentang Virtual Assistant (VA) Dalam Pembelajaran Merdeka Mengajar disampaikan oleh Ibu Ellina Rienovita, Ph.D.

Kegiatan pengabdian dilanjutkan dengan moda luring bertempat di SMP Negeri 1 Palabuhanratu pada tanggal 03 Juli 2024. Dadi Mulyadi, M.T., selaku ketua kelompok melaporkan bahwa peserta semuanya berjumlah 36 guru dan menyebutkan bahwa yang paling penting dalam kegiatan pelatihan adalah bukan berapa jumlah guru yang hadir tetapi bagaimana guru-guru yang hadir dapat terlibat secara aktif dalam seluruh kegiatan pelatihan dan dapat menyusun bahan ajar digital interaktif untuk pembelajaran merdekasebagai salah satu bentuk mengimplementasikan Platform Merdeka Mengajar. Kegiatan pelatihan moda luring dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan 1 Bidang Akademik FIP Bapak Dr. Nandang Budiman, M.Si., dalam sambutannya menekankan pentingnya implementasi Kurikulum Merdeka sebagai satu model inovasi dalam pengembangan kurikulum di Indonesia saat ini. Kurikulum Merdeka sudah bergulir dan membutuhkan respons bersama berupa kerja kolaboratif dalam mengambangkannya. Guru-guru perlu mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan untuk implementasi Kurikulum Merdeka sebagaimana yang terintegrasi dalam PMM. “Pelatihan luring ini ingin memberikan kompetensi tambahan bagi para guru dalam menyusun bahan ajar digital interaktif untuk pembelajaran merdeka. Semuanya demi meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas bagi peserta didik. Apapun yang guru lakukan harus berfokus pada transformatif pembelajaran bagi peserta didik”, ujar Wakil Dekan 1 FIP UPI dan dilanjutkan dengan membuka kegiatan pelatihan luring secara resmi.

Kegiatan pengabdian melibatkan mahasiswa program sarjana, magister dan doktor Program Studi Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Hal ini untuk memberikan pengalaman dalam mengelola sebuah kegiatan khususnya kegiatan pelatihan. Bertindak sebagai moderator dalam kegiatan pengabdian ini Lia Susanti (Mahasiswa S3 Pengembangan Kurikulum). Dan mahasiswa lainnya bertindak sebagai fasilitator kegiatan daring dan luring, diantaranya Indah Beti Lestari (Mahasiswa S3 Pengembangan Kurikulum), Dwi Ajni Shafarwati, Evi Sofia, dan Fidelis Dua (Mahasiswa S2 Pengembangan Kurikulum), serta Azmi Azkiyati Abdillah (Mahasiswa S1 Teknologi Pendidikan).

Kegiatan pelatihan moda luring dilakukan dengan memberikan lebih banyak praktik. Pemateri moda luring adalah Della Amelia, M.Pd.,  yang menyampaikan materi tentang Bahan Ajar Digital Interaktif untuk Pembelajaran Merdeka. Materi ini perlu diberikan setelah guru mengetahui tentang Kurikulum Merdeka,  Pengembangan Instrumen Assessmen Kompetensi Minimum, Virtual Assistant (VA) Dalam Pembelajaran Merdeka Mengajar, dan Platform Merdeka Mengajar (PMM), maka diperlukan bahan ajar yang interaktif. Lebih lanjut Della Amelia menyampaikan gambaran umum keterhubungan materi yang sudah disampaikan secara daring dengan materi yang akan disampaikan secara luring. Guru-guru akan mempraktikkan pengembangan bahan ajar digital interaktif dengan memberikan contoh-contoh yang aktual dan akurat, sehingga para guru dapat memahaminya dengan perlahan. Guru-guru dibimbing untuk pengerjaannya dengan mengikuti langkah-langkah dalam mengembangkan bahan ajar digital interaktif seperti membuat folder di akun google drive, siapkan bahan ajar dalam bentuk naskah untuk 1 pertemuan & tujuan pembelajaran, menentukan materi mana yang akan disajikan dalam bentuk infografis, menentukan materi mana yang akan disajikan dalam bentuk video pembelajaran, membuat infografis menggunakan aplikasi canva.com, dan membuat video pembelajaran berdurasi 3-5 menit.

Peserta pelatihan berasal dari sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Sukabumi. Ada sekolah yang telah sudah mengimplementasi Kurikulum Merdeka dan ada sekolah yang masih dengan Kurikulum 13 atau mandiri berubah. Karena itu, dalam pendampingan untuk mengembangkan modul ajar digital interaktif diberi kesempatan menyelesaikan tugasnya di sekolah masing-masing dan pengumpulan hasilnya melalui tautan google drive yang telah disiapkan. Salah satau peserta, Ibu Nur Ari Juwannita, S.Pd., mengungkapkan rasa senang dan terina kasih sudah berkesempatan mengikuti pelatihan ini. “Pelatihan pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar dengan membuat bukti karya modul digital sangat bermanfaat. Kami jadi lebih memahami bagaimana cara membuat modul digital interaktif yang memanfaatakan berbagai aplikasi gratis” ujar guru Bahasa Sunda SMP Negeri 3 Pelabuhanratu.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para guru SMP di Kabupaten Sukabumi dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran disekolahnya. FIP UPI juga berencana untuk terus melanjutkan kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini di masa mendatang, guna mendukung peningkatan kualitas pendidikan di berbagai daerah.