UPI Lakukan Survei Pembelajaran Daring pada Masa WFH Covid -19

Bandung, UPI

Pembelajaran daring menjadi salah satu solusi yang dapat dilakukan pada masa pandemi covid-19 ini. Beragam pembelajaran daring yang dapat digunakan oleh dosen dalam melaksanakan pembelajaran. UPI melakukan survei terkait dengan pembelajaran berbasis online ini. Sampel dalam survey ini sejumlah 209 orang yang terdiri dari mahasiswa S1 dan S2. Adapun jenis pembelajaran daring yang diteliti adalah LMS SPOT/SPADA, Video Conference, WhatsApps Group  (WAG), live Instagram, live facebook, google class room, edmodo, audio podcast dan diberi buku referensi untuk dipelajari. Menurut hasil survei pembelajaran daring selama WFH Covid 19 yang paling efektif adalah menggunakan LMS SPOT/SPADA sejumlah 23,6%. Dalam survei ini juga terkumpul pendapat terkait dengan pembelajaran daring yang paling efektif dan efisien diperoleh 63,5% dosen mengirimkan materi format video lalu interakttivitas kuliah di WAG, sedangkan 36,5% kuliah dalam bentuk video conference (misalnya Zoom atau Google Meet WEBox). Terkait dengan penugasan presentasi kelompok/individu menurut mahasiswa share bahan presentasi format PPT di Grup memperoleh persentase paling besar yaitu  29,6%.

Sumber Mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran SPADA UPI

Ujian online yang efektif menurut mahasiswa adalah penugasan (assigment) take home via LMS (SPOT/SPADA). Sedangkan matakuliah yang ada penerapan atau praktek, menurut pendapat mahasiswa sebaiknya dosen mengirimkan tutorial video dengan cara mempraktekkannya sebesar 77,2%. Menurut Dr. Cepi Riyana, M.Pd (Kadiv Pengembangan Kurikulum UPI) pada survei ini digali pula keluhan dan harapan mahasiswa terkait pembelajaran daring. Keluhan yang disampaikan oleh mahasiswa diantaranya adalah beban tugas yang memberatkan, beban kuota internet, sinyal yang tidak merata karena berada di daerah, waktu tugas yang terlalu mepet. Selain itu pula hal yang dikeluhkan oleh mahasiswa adalah waktu perkuliahan daring yang tidak sesuai dengan jadwal perkuliahan yang semestinya. Penjelasan dari dosen yng minim juga menjadi keluhan mahasiswa. Dan terakhir adalah mereka kesulitan terkait dengan mata kuliah praktikum.

Sedangkan harapan para mahasiswa diantaranya penjelasan materi yang memadai misal berupa video, adanya penugasan yang proporsional dengan waktu yang cukup. Mahasiswa menyukai video conference (Vcon) karena mereka merasa berada dalam perkuliahan tatap muka. Penggunaan WAG diharapkan lebih banyak digunakan dan terakhir harapan mahasiswa adalah memperoleh instruksi yang jelas dan disertai contoh yang diberikan oleh dosen dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen. Survei ini bertujuan untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran daring dan meningkatkan pelayanan terhadap mahasiswa, sehingga pembelajaran lebih efektif dan efisien. Menurut Cepi setiap dosen memiliki cara yang unik agar mahasiswa semangat, bahagia, termotivasi dan terinspirasi. Sehingga mahasiswa tidak hanya dicekoki oleh materi perkuliahan saja tapi kebutuhan secara kejiwaan juga terpenuhi. Apalagi pada kondisi pandemi ini kesehatan jiwa sangat perlu diperhatikan. Dengan adanya survei ini pembelajaran daring selama WFH dapat dilaksanakan sebagainya mestinya. (HS)