Wakil Rektor UPI Bidang IKSI Katakan Ajang Pemilihan Academic Leader Diharapkan Menjadi Budaya dan Ekosistem Akademik di UPI

Bandung, UPI

Lebih lanjut Prof. Agus Rahayu mengatakan, tentu ini tidak hanya dalam kerangka mengikutsertakan dosen-dosen kita dalam ajang pemilihan academic leader di tingkat nasional, tetapi ini menjadi budaya dan ekosistem akademik UPI yang pilarnya itu pada academicacademic leader. “Academic leader itu tidak sendiri sebetulnya, di situ ada komunitas, karena dia harus memimpin, makanya disebut leader, dan tentu ini akan mengokohkan perguruan tinggi sebagai masyarakat akademik yang luaran-luarannya bisa berupa paten yang bisa dihilirisasi dan dikomersialisasi, sehingga ada keberkahan dan kebermanfaatan bagi masyarakat luas,” ujarnya.

Ditegaskannya,”Dan ini sebetulnya sangat penting bagi perguruan tinggi, dan fungsi-fungsi itu bisa digerakkan oleh academic leader. Idealnya, academic leader itu memimpin pusat unggulan ke depannya nanti, karena pusat unggulan itu ada yang berorientasi pada akademik, yang luarannya itu artikel, yang dipublikasikan dalam jurnal internasional bereputasi dan juga ada yang berorientasi pada produk, luarannya itu berupa paten. Ya kalau di humaniora patennya paten sederhana, syukur kalau ada paten industri. Kalau paten itu pasti memenuhi potensi untuk dihilirisasi dan atau dikomersialisasi.”

Pernyataan-peryataan tersebut disampaikannya dalam sebuah wawancara, di sela-sela tugasnya memberikan penilaian dalam kegiatan “Pemilihan Academic Leader bidang Sains, Academic Leader bidang Teknologi, Academic Leader bidang Sosial Humaniora, Academic Leader bidang Seni dan Budaya, Academic Leader bidang Kependidikan tingkat Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2023” di Gedung University Centre (UC) UPI, Ruang Teleconference lantai 1, Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Kamis, (14/9/2023).

Prof. Dr. H. Agus Rahayu, M.P., sebagai salah seorang Tim Penilai Pemilihan Academic Leader tingkat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), mengungkapkan bahwa penyelenggaraan pemilihan Academic Leader untuk tahun 2023 ini, organisasi persiapan dan pelaksanaannya lebih sistemik, dan tentu ini diharapkan bisa menghasilkan calon academic leader yang bisa mewakili universitas di tingkat nasional.

“Diharapkan, dengan persiapan seperti ini nantinya calon dari UPI bisa bersaing di tingkat nasional sesuai dengan ketentuan dan atau kriteria yang ditetapkan. Kalau tahun-tahun sebelumnya para dosen tersebut hanya di prospek saja, dan didorong untuk ikut, sekarang justru pelaksanaannya melibatkan unit pelaksana akademik untuk menyeleksi di tingkat unitnya, kemudian mengusulkannya ke universitas. Berikutnya, di tingkat universitas akan ada proses-proses lainnya untuk memastikan terpenuhi dan atau bahkan melampaui kriteria yang ditetapkan,” beber Prof. Agus Rahayu.

Prof. Agus Rahayu yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor UPI Bidang Inovasi, Kebudayaan dan Sistem Informasi kembali menjelaskan jika diantara kriteria yang dinilai dalam pemilihan academic leader itu misalnya inovasi, inovasi ini juga mungkin harus dipahami secara benar, karena inovasi itu berkaitan dengan intensi yang memiliki nilai komersial, sehingga bisa dihirilisasi dan atau dikomersialisasi.  (dodiangga)