KKN Rekognisi UPI 2021: Penggunaan Media Pembelajaran Kartu Huruf pada Siswa Tunagrahita dalam Kegiatan Belajar di Sekolah

Pendidikan merupakan hak setiap orang, karena pendidikan haruslah dapat diakses secara adil bagi semua orang. Pendidikan ialah sebuah proses kegiatan yang membantu manusia dalam mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Pendidikan tidak hanya sekedar ditujukan pada anak normal saja, tetapi juga kepada mereka yang memiliki hambatan/kelainan. Seperti yang terjadi di SD Argasari Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdapat beberapa siswa yang mengalami kebutuhan di antaranya ialah tunagrahita.

Cindy Kusuma Putri salah satu mahasiswa UPI Kampus Cibiru yang sedang mengikuti kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 1 yang di selenggarakan oleh Kemendikbud sekaligus KKN Rekognisi di SD Argasari Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini mengawali kegiatannya dengan melakukan observasi dan penganalisisan terhadap apa yang menjadi hambatan siswa ketika belajar. Setelah melakukan pendalaman terhadap masalah. Ternyata masalah yang sedang dihadapi siswa ialah kurang adanya penggunaan media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Fokus mahasiswa dalam kegiatan ini ialah membantu mendampingi siswa kelas 1 yang mengalami tunagrahita kategori sedang dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu mahasiswa berinisiatif untuk membuat suatu media pembelajaran untuk membantu siswa yang mengalami tunagrahita dalam proses kegiatan belajarnya di kelas.

Media pembelajaran yang akan digunakan ialah kartu huruf. Karena peserta didik yang mengalami tunagrahita ini masih belum fasih dalam mengenal huruf. Hal ini juga berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang ia ikuti. Media kartu huruf merupakan salah satu media pembelajaran visual, yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan penggunaannya yang fleksibel. Penggunaan kartu huruf ini bertujuan untuk memotivasi dan memberikan semangat belajar bagi siswa tunagrahita ini. Media kartu huruf dibuat sesuai dengan kemampuan anak tunagrahita, sehingga bisa mempermudah pemahaman siswa dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengenal huruf sehingga proses pembelajaran di kelas lebih lancar.

Dalam penggunaan media kartu huruf dibuat dengan semenarik mungkin seperti dengan menggunakan kertas warna-warni dan penggunaan stik agar mudah dipegang, hal ini bertujuan untuk merangsang otak untuk lebih lama dalam mengingat pesan yang ada dalam media kartu huruf tersebut. Karena berdasarkan karakteristik yang dialami anak tunagrahita ialah sulitnya memusatkan perhatian, oleh karena itu untuk meningkatkan minat siswa tunagrahita dalam proses pembelajaran seperti menulis dan membaca diperlukan suatu media yang menarik.

Penggunaan media kartu huruf ini bisa diawali dengan meminta siswa untuk menunjukkan huruf yang disebutkan oleh guru. Lalu memintanya untuk menuliskan huruf tersebut. Selain itu, dalam proses pembelajaran yang mengharuskan siswa menulis dan membaca. Penggunaan kartu huruf bisa dibilang efektif dalam membantu siswa tunagrahita dalam proses pembelajaran. Hal ini terbukti dari pemahaman siswa dalam mengenal huruf semakin hari semakin meningkat, Selain itu,  dalam proses pembelajaran kegiatan menulis siswa bisa lebih cepat mengerjakan  tugas yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan kondisi seperti ini, guru haruslah memperhatikan setiap karakteristik yang dimiliki oleh siswa baik itu siswa yang normal maupun yang memiliki kelainan/hambatan. Selain itu,  guru harus memiliki keterampilan dalam melaksanakan pembelajaran sebaik mungkin dengan memanfaatkan media dalam menyampaikan materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai bisa lebih bermakna bagi semua siswa.