Ada yang Unik dalam Halal Bihalal Dosen Depdiksatrasia

Bandung, UPI

Dalam kebiasaan masyarakat Indonesia halal bihalal biasanya dihabiskan dengan bersilaturahmi dan bersalam-salaman. Namun, karena kondisi Corona Virus Disease (Covid-19), halal bihalal jadi sedikit berbeda. Masih adanya pembatasan jarak fisik (physical distancing) dan pelaksanaan normal baru (new normal), hal ini membuat halal bihalal masih dilakukan dengan keterbatasan. Namun, ternyata hal itu tidak membuat halal bihalal tidak bisa dilangsungkan.

Dosen Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Depdiksatrasia), Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melaksanakan halal bihalal tepat pada Hari Lahir Pancasila, yakni 1 Juni 2020. Halal bihalal dilakukan secara daring melalui aplikasi Google Meet. Pertemuan secara daring pada masa Covid-19 adalah hal yang biasa. Namun, apa yang menjadi menarik dalam halal bihalal daring ini?

Yang menjadi menarik adalah para dosen saling berbalas pantun. Para dosen berkreasi dengan kata-kata. Di samping itu, ada pula dosen yang menyanyikan tembang Sunda dengan sedikit gubahan yang disesuaikan dengan suasana Idulfitri. Suasana gembira campur haru menjadi penyempurna suasana. Tentunya memang bukan ini hal yang utama, tetapi saling memaafkan dan memotivasi untuk kebaikanlah yang menjadi hal esensial di sini. Motivasi ini didukung dengan penyampaian tausiyah dari Dekan FPBS, Prof. Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. Tausiyah yang disampaikan berisi tentang ajakan untuk meningkatkan kualitas ibadah pasca-Ramadan. Utamanya agar dapat menjadikan seluruh aspek kehidupan dapat berorientasi akhirat. (JN)