Ajang Putra Putri Bumi Siliwangi 2021 Sukses Obati Rindu Civitas UPI

Bandung – UPI

Pemilihan Putra Putri Bumi Siliwangi (PPBS) UPI 2021 telah sukses digelar. Sepasang nama yang didapuk sebagai duta kampus pada PPBS tahun ini adalah Awfa Viadi (Pendidikan Pariwisata – FPIPS) sebagai Putra Terpilih dan Ghevira Syaharani (IPSE – FPMIPA) sebagai Putri Terpilih Bumi Siliwangi 2021. Pemilihan tersebut dilakukan pada acara Grand Final PPBS 2021, Jumat (23/12/2021) dengan bertemakan Adat Batak dan bertempat di Gedung Ahmad Sanusi UPI yang sekaligus menjadi acara penutup dari rangkaian kegiatan PPBS 2021.

Grand Final diikuti oleh tiga puluh dua finalis yang terdiri atas tiga puluh dua orang mahasiswa dan mahasiswi UPI dari seluruh fakultas dan kampus daerah. Ketiga puluh dua finalis yang lolos merupakan hasil seleksi dari seratus empat puluh tujuh peserta yang mendaftar. Kemudian seleksi dilanjutkan dengan menyisihkan empat belas peserta atau tujuh orang finalis melalui salah satunya penilaian publik speaking yang harus diikuti oleh masing-masing peserta. Penilaian ini menjadi cerminan atas kemampuan berbicara di depan publik bagi setiap peserta.

Ajang seleksi dilanjutkan dengan Q&A atau sesi tanya jawab yang mengangkat pertanyaan dari berbagai isu mulai dari keseteraan gender, rasisme, hingga pelecehan seksual. Seleksi ini diklaim mampu mengukur pemahaman serta kepekaan setiap finalis terhadap persoalan yang terjadi di lingkungan masyarakat saat ini.

Setelah terseleksi melalui sesi tanya jawab, terpilih enam orang perserta atau tig pasangan finalis terbaik untuk maju ke babak final. Pada tahap ini, seleksi dilakukan secara kumulatif berdasarkan kriteria 5B (Behaviour, Brave, Brave, Brain, dan Beauty).

Selain memilih Putra dan Putri Bumi Siliwangi, perhelatan Grand Final pun menjadi ajang penentuan Putra dan Putri Bumi Siliwangi untuk posisi Runner Up. M. Wahyu Gumelar (PJKR – FPOK) dan Fadia Zahra (Pend. Sosiologi – FPIPS) terpilih sebagai Runner Up I Putra dan Putri Bumi Siliwangi 2021. Adapun untuk posisi Runner Up II Putra dan Putri Bumi Siliwangi 2021 ditempati oleh Yoga Indra Juniara (Pend. Bahasa Sunda – FPBS) dan Najma Altafia (Teknologi Pendidikan – FIP).

Acara dihadiri secara langsung oleh Direktur Direktorat Kemahasiswaan, Prof. Dr. Suwatno, M.Si., yang membuka jalannya kegiatan. Prof. Suwatno menyebutkan bahwa PPBS memiliki arti yang penting bagi UPI. “PPBS telah mencetak putra dan putri yang memiliki kepribadian yang baik dan menjadi teladan bagi mahasiswa-mahasiswa yang lain,” ujarnya. Dirinya pun menjelaskan bahwa para finalis PPBS telah banyak mengambil peran dalam membantu kegiatan-kegiatan kampus seperti menjadi pembawa acara pada MOKA-Ku serta kegiatan yang lainnya.

Sekaitan dengan pernyataan tersebut, Wenda Alifulloh, S.Pd., Gr. selaku Founder PPBS menuturkan bahwa PPBS memiliki kurikulum tersendiri yang dirancang untuk “Mengembangkan potensi dari setiap finalisnya.” Pernyataan senada disampaikan oleh Ketua Pelaksana PPBS 2021, M. Yusril Aldiana, “PPBS memiliki misi untuk mengembangkan minat dan bakat sekaligus membentuk jati diri para finalis PPBS yang sesuai dengan ktiteria 5B.” PPBS pun disebutnya memiliki tanggung jawab dalam memberikan pengaruh positif bagi lingkungan sekitar, khususnya untuk mahasiswa UPI. Oleh karenanya, “PPBS diharap tidak hanya dapat mengembangkan potensi finalis-finalisnya saja, namun juga dapat berkontribusi terhadap pengembangan potensi mahasiswa-mahasiswa lainnya di luar para finalis PPBS

Segala rangkaian pemilihan PPBS diketahui berorientasi pada pengembangan potensi. Hal tersebut diakui oleh Ghevira bahwa, “PPBS tidak mencari orang yang sudah jadi, tetapi orang-orang yang mau berproses dan belajar.”

Proses tersebut dilalui oleh seluruh finalis PPBS selama masa karantina yang diadakan setiap hari Sabtu dan Minggu selama lima pekan (20/11 s.d. 19/12). Adapun masa karantina dilanjutkan dengan tes catwalk dan juga uji bakat. Kedua kegiatan tersebut merupakan salah dua indikator dalam pemilihan PPBS setiap tahunnya.

Awfa megatakan, “PPBS mengajak kita untuk keluar dari zona nyaman. PPBS sangat menambah pengalaman, ilmu, dan skill kita pribadi.” Hal tersebut dipandang sangat penting, mengingat para finalis diembankan tanggung jawab moral untuk dapat menjadi role model bagi para mahasiswa lainnnya. “Maka dari itu, kami tunggu Akang dan Teteh untuk bergabung ke dalam PPBS 2022,” pungkasnya.

Segala rangkaian pemilihan PPBS diketahui berorientasi pada pengembangan potensi. Hal tersebut diakui oleh Ghevira bahwa, “PPBS tidak mencari orang yang sudah jadi, tetapi orang-orang yang mau berproses dan belajar.”

Proses tersebut dilalui oleh seluruh finalis PPBS selama masa karantina yang diadakan setiap hari Sabtu dan Minggu selama lima pekan (20/11 s.d. 19/12). Adapun masa karantina dilanjutkan dengan tes catwalk dan juga uji bakat. Kedua kegiatan tersebut merupakan salah dua indikator dalam pemilihan PPBS setiap tahunnya.

PPBS akhirnya dapat kembali digelar setelah pada tahun lalu terhenti karena pandemi Covid-19. Oleh karena itu, PPBS 2021 mampu mengobati rasa rindu dari para civitas UPI, khususnya dari kalangan mahasiswa. Tidak kurang dari seratusan mahasiswa datang untuk menyaksikan secara langsung jalannya acara dengan tetap menerapkan protokol kesehata. Selain itu, acara Grand Final ini turut dihadiri oleh Presiden BEM REMA UPI, Endang Sutanto, beserta jajaran serta keluarga para finalis. (Kevinadya, Jurnalistik 2019)