Ekonomi Harus Bernilai Etika dan Moral
|Bandung, UPI
Sistem perekonomian kapitalis telah merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan cara menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kepuasan yang diukur oleh materi. Untuk mengimbangi bahkan menggantikan sistem tersebut, diperlukan pengajaran ilmu ekonomi yang mengedepankan nilai etika dan moral yang bersumber pada kebenaran sejati yaitu agama Islam, agar seluruh manusia ber-Ketuhanan dalam berekonomi.
Keresahan itu diungkapkan oleh Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam FPEB UPI Dr. A. Jajang W. Mahri, M.Si., saat ditemui disela-sela acara Milad IEKI Ke-2 Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam FPEB UPI, di Gedung Amphitheatre, Kampus UPI Bumi Siliwangi, Kamis (6/11/2014).
Dikatakannya,”Ada rasa optimisme untuk meningkatkan eksistensi ekonomi dan keuangan Islam dalam membangun sumber daya insani yang berdaya saing atas dasar fakta perkembangan perbankan berbasis syariah. Lulusan Prodi IEKI diharapkan dan harus mampu mengawal perkembangan tersebut, tidak hanyut di dalamnya. Berdirinya prodi ini diharapkan dapat mengganti sistem ekonomi kapitalis. Mahasiswa harus jadi pengawal perkembangan perbankan syariah sekaligus menjadi pelaku perbankan syariah.”
Sebagai prodi baru, kami boleh berbangga dengan jumlah peminat yang sangat luar biasa, untuk tahun 2013 diminati oleh 1834 orang peminat dan yang diterima sebanyak 82 orang, sementara pada tahun 2014 diminati oleh 1800 orang dan yang diterima 91 orang. Untuk level fakultas, ini termasuk prodi favorit karena mampu mengimbangi prodi-prodi terdahulu, terangnya.
Lebih lanjut dikatakan, berkaitan dengan Milad yang Ke-2 Prodi IEKI, kita menyelenggarakan Studium Generale dengan tema ”Peluang Berbisnis di Islamic Micro Finance” dengan menghadirkan narasumber seorang praktisi perbankan, BMTM Jayagiri H. Adhy Suryadi, S.P., MM., Tema yang diangkat sangat relevan dengan kondisi ekonomi masyarakat dalam rangka meningkatkan penetrasi literasi keuangan Islam yang diharapkan nantinya alumni Prodi IEKI mampu berkiprah dalam kemajuan keuangan Islam.
“Kegiatan ini akan menjadi agenda rutin dan akan diisi oleh orang-orang dari praktisi dan para pemengang regulasi. Pada tahun 2015 kita akan mengahdirkan dosen tamu dari luar negeri sebagai bentuk internasionalisasi universitas,” ujarnya.
Dalam tataran nasional kita cukup eksis. Pihak universitas akan memfasilitasi untuk program internasionalisasi dengan mengunjungi beberapa negara tetangga (UPSI, dan lain sebagainya), melakukan students exchange, lectured exchange, joint research, transfer kredit, guest lectured. “Adapun target capaian prestasi mahasiswa prodi IEKI bahwa mahasiswa harus memiliki TOEFL minimal 450 pada semester 7, terampil baca tulis Al Quran, hafal 70 ayat Al Quran dan memiliki pemahaman hadist tentang ekonomi dan bisnis pada semester 3,5,7, dan lain sebagainya,” pungkasnya.
Sementara itu Wakil Dekan FPEB Dr. Kusnendi, M.S., mengatakan, lahirnya prodi IEKI sebagai bentuk penegasan sikap terhadap sistem ekonomi kapitalis, ini perlu diusahakan, diupayakan dalam berbagai kegiatan. Kokohkan, ilmu ekonomi apa yang akan dianut dan dipraktekan oleh prodi IEKI. Apa yang dianut dan diajarkan akan nampak dalam Tri Dharma perguruan tinggi.
Dalam kesempatan yang sama diberikan penghargaan terhadap mahasiswa prodi IEKI yangberprestasi, diantaranya Jenio Yusma Fajariyani juara 3 Kaligrafi Porseni UPI 2014, Mega Rahma, Yulita Puspitasari, Dimas Aditya, dan Risa Sari Pertiwi berprestasi dalam Program Mahasiswa Wirausaha, Aditya Suwendi dan Erick Sopian meraih penghargaan dalam Ambassador Business Edupreneur UPI 2014, Yayu Fatimatuzahroh juara l Tilawah Al Quran Porseni UPI 2014, Mumuh Muhammad Putra Bumi Siliwangi 2014, peraih PKM Kewirausahaan, juara 2 Call Paper Sesmas Pendidikan UPI 2014, Juara 3 Karya Tulis Ilmiah Ekonomi Islam Mahasiswa Se-indonesia 2014, Moch. Hafiz Presiden BEM HIMA IEKI, serta Irma Kurniasih. (Dodiangga/Deny)