Kajian Subuh (Q.S. At-Tahrim ayat 6)

Kajian subuh bersama Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd. kali ini membahas tentang Q.S. At-Tahrim ayat 6 sebagai upaya dalam memahami makna menyelamatkan keluarga. Maka dari itu, penjelasan beliau berikut ini bisa dijadikan bahan rujukan oleh umat Islam dalam memahami isi dari tema diatas.

Dilansir PORTAL BERITA UPI dari unggahan di kanal YouTube TVUPI Digital pada Minggu, 26 September 2021/19 Safar 1443 H menjelaskan tentang hal tersebut.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ٦

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S. At-Tahrim: 6)

Disarikan dari berbagai tafsir, bahwa ayat ini turun sebagai peringatan agar diantara anggota keluarga saling menjaga antara satu sama lain. Diriwayatkan bahwa hendaknya kita saling menjaga keluarga dengan melarang mereka mengerjakan apa yang telah dilarangkan kepada diri kita dan memerintahkan keluarga kita untuk mengerjakan apa yang telah diperintahkan oleh Allah Swt.. Hal ini merupakan salah satu bentuk upaya kita untuk menyelamatkan keluarga dari siksaan api neraka yang dijaga oleh malaikat yang keras dan kasar beserta sembilan belas pemimpinnya.

Ayat ke enam ini mengandung beberapa hikmah diantaranya: Perintah untuk selalu bertakwa kepada Allah Swt. dan berdakwah; Anjuran untuk menyelamatkan diri dan keluarga dari siksaan api neraka; Pentingnya pendidikan Islam sejak dini agar paham dengan Agama yang diridai oleh Allah Swt.; dan Mengimani para malaikat yang merupakan salah satu bagian dari rukun iman. Adapun makna dari keluarga yang selamat adalah sekelompok orang atas dasar syariat hukum Allah Swt. dalam membina suatu ikatan, yang bertujuan untuk selamat di dunia dan di akhirat, mereka akan saling menyelamatkan dan saling menjaga. Keluarga yang senantiasa beriman kepada Allah Swt. akan dipertemukan kembali di dalam surga tanpa pengurangan pahala sedikitpun, karena setiap orang hanya akan terikat dengan apa yang dikerjakannya.

Selain itu Allah Swt. juga mengingatkan kita bahwa sesungguhnya harta dan anak adalah cobaan dan perhiasan dunia semata. Oleh karena itu hendaknya kita selalu mengingatkan keluarga kita untuk melaksanakan salat dan sabar; memberikan nasihat dan peringatan; menanamkan prioritas tauhid pada hati mereka; mengajarkan hal-hal yang wajib diketahui oleh setiap muslim berupa hak-hak Allah Swt. atas hamba-Nya, rukun iman, rukun Islam, dan dosa-dosa besar yang wajib dihindari; menanamkan akhlak yang baik; mengeluarkan zakat jika sudah berkewajiban; meninggalkan segala bentuk riba; mengingatkan untuk saling berbuat kebaikan; meninggalkan perbuatan yang diharamkan dan dibenci Allah Swt. serta terus berjuang dan berkorban disertai dengan kesabaran hingga meraih keberuntungan.

Beliau juga menambahkan, bahwa terdapat tiga hal yang bisa menyelamatkan dan tiga hal yang bisa merusak menurut HR. Imam Al-Baihaqi. Tiga hal yang menyelamatkan antara lain ialah: (1) Taqwa kepada Allah dalam sepi maupun ramai; (2) Berkata benar (adil) dalam kondisi rida maupun marah; dan (3) Bersikap sederhana dalam keadaan kaya maupun miskin. Sedangkan tiga hal yang merusak antara lain ialah: (1) Bakhil yang kelewatan; (2) Nafsu yang diikuti; dan (3) Ujub terhadap diri sendiri. Maka dari itu hendaknya kita selalu berdoa untuk diselamatkan baik di dunia maupun di akhirat. (Cikal Aktar Muttaqin)