Lulusan UPI Diharapkan Menjadi Lentera
|Bandung, UPI
Wisuda merupakan salah satu gerbang menuju perubahan. Modal dasar yang sudah dimiliki oleh para wisudawan, akan dipertaruhkan dan disumbangkan dalam membangun dunia pendidikan dan pengembangan bidang-bidang lainnya sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari. Lulusan UPI dimanapun diharapkan menjadi lentera yang bisa menerangi diri sendiri dan sesamanya.
Demikian diungkapkan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Prof. Dr. H.R. Asep Kadarohman, M.Si. pada Upacara Wisuda Gelombang III, Selasa (08/10/2019), di Gedung Gymnasium, Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.
Pada wisuda gelombang III yang dilaksankan pada tanggal 8 – 10 Oktober 2019 ini, UPI mewisuda sebanyak 4.760 lulusan mulai jenjang Diploma (D3) 242 orang, Sarjana (S1) 3.785 orang, Magister (S2) 666 orang dan Doktor (S3) 67 orang baik dari Kampus Bumi Siliwangi maupun dari Kampus UPI Daerah. Pada kesempatan tersebut, Rektor UPI mengapresiasi kepada lulusan terbaik wisuda Gelombang III yaitu, Trisno Ikhwanudin, IPK 4.00 (Pendidikan Matematika, SPs – S3), Widiawati, IPK 4,00 (Administrasi Pendidikan, SPs – S2), Bertha Valentina Herdana, IPK 3.95 (Pendidikan Seni Musik, FPSD – S1), dan Dina Medina, IPK 3.80 ( Teknik Elektro, FPTK – D3).
Upacara Wisuda dihadiri oleh Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Perwakilan IKA UPI Dr. Amich Al Humami, Ketua MWA UPI, Rektor UPI, anggota Senat Akademik, Wakil Rektor, Ketua DGB, pimpinan Fakultas, Kampus Daerah, Sekolah Pascasarjana, dan undangan lainnya.
Lebih lanjut dikatakan Rektor UPI bahwa saat ini kita telah dihadapkan oleh era Revolusi Industri 4.0 tentunya dampak dari era tersebut sudah sangat menyebar ke berbagai aspek kehidupan, begitupun dalam dunia pendidikan. Dampak tersebut telah menimbulkan perubahan besar pada kehidupan manusia, sehingga mengubah tatanan yang sudah ada secara mendasar dan menimbulkan pola atau tatanan baru, yang kita kenal dengan istilah disrupsi.
“Paling sedikit ada dua perubahan mendasar akibat dari Revolusi Industri 4.0 yaitu pergerakan yang cepat dunia industri dan persaingan kerja tidak lagi linear. Menghadapi era ini menuntut kita untuk berubah atau punah”, kata Rektor UPI.
Dampak yang paling terasa dalam dunia pendidikan adalah penggunaan teknologi sebagai alat proses dan sumber dalam pembelajaran. Munculnya berbagai inovasi dalam aplikasi teknologi menumbuhkan banyak inspirasi yang mendorong perubahan tatanan baru di bidang pendidikan. Misalnya: Massive Open Online Course (MOOC) adalah inovasi pembelajaran daring yang dirancang terbuka, dapat saling berbagi dan saling terhubung atau berjejaring satu sama lain. Artificial Intelligence (AI) mesin kecerdasan buatan yang dirancang untuk melakukan pekerjaan yang spesifik dalam membantu keseharian manusia. Di bidang pendidikan, AI akan membantu pembelajaran yang bersifat individual.
Hadirnya era disrupsi, Dijelaskan Rektor UPI merupakan tantangan besar bagi pendidikan, khususnya Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Tidak ada pilihan lain, selain kita songsong era ini dengan kompetensi yang dibutuhkan saat ini. Tatanan proses pembelajaran yang sudah lama digunakan akan berubah total. Ruang kelas mengalami evolusi dengan pola pembelajaran digital yang memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih kreatif, partisipatif, beragam, dan menyeluruh. Machine learning akan banyak membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran terutama yang berhubungan dengan hal-hal yang menyangkut hapalan, hitungan, hingga pencarian sumber informasi. Hal ini akan menggeser fungsi guru dalam proses pembelajaran, yaitu dengan lebih banyak mengajarkan nilai-nilai, etika, budaya, kebijaksanaan, pengalaman hingga empati sosial karena nilai-nilai itulah yang tidak dapat dibantu dan dikembangkan oleh machine learning. Guru perlu untuk memulai mengubah cara mengajar, meninggalkan cara-cara lamanya serta fleksibel dalam memahami hal-hal baru dengan lebih cepat.
“Guru memiliki peran penting dalam melakukan kontekstualisasi informasi dan bimbingan terhadap siswa dalam penggunaan praktis diskusi daring. Peran guru harus berevolusi dari sebagai sumber belajar atau pemberi pengetahuan menjadi mentor, fasilitator, motivator, bahkan inspirator mengembangkan imajinasi, kreativitas, karakter, serta team work yang dibutuhkan pada masa depan”, tambahnya.
Dikatakan Rektor UPI, dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, UPI sangat optimis torehan prestasi dosen dan mahasiswa selama ini akan mampu menghadapi perubahan yang cepat dan tidak menentu. Kehandalan lulusan UPI telah menjelma menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan dalam bursa tenaga kerja. Dengan bekal tambahan ilmu pedagogi menjadi amunisi yang menjadi warna tersendiri sebagai ciri khas lulusan UPI.
“Untuk menghadapi perubahan era disrupsi perlu ada perubahan pola pikir dan pola tindak yang dibarengi oleh usaha keras dan berkelanjutan”, tegas Rektor UPI. (DN/Meyuni/Tuti – Caraka Muda)