147 Mahasiswa Prodi Keperawatan Diangkat Sumpah Perawat

Bandung, UPI

Sebanyak 147 mahasiswa Program Studi keperawatan melaksanakan Sidang Terbuka Pengambilan Sumpah Ahli Madya Keperawatan Prodi D-III Keperawatan FPOK dan Kampus UPI Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia tahun Akademik 2018-2019 di Auditorium Kampus Daerah UPI Sumedang Jl. Margamukti No. 93 Desa Licin, Kecamatan Cimalaka Sumedang. Selasa (16/10/2018).

Rektor UPI Prof. Dr. Asep Kadarohman, M.Si mengungkapkan “Saya mengucapkan selamat kepada 147 orang peserta angkat sumpah perawat yang telah diambil sumpahnya pada saat ini. Momen ini merupakan langkah awal dalam memasuki satu fase dalam kehidupan saudara semua sebagai perawat profesional, di pundak saudara sudah disematkan tanggung jawab yaitu untuk memberikan pelayanan kepada setaip individu yang membutuhkan.

“Pada diri saudara sekarang sudah melekat beberapa aspek yang sangat penting yaitu kode etik, tugas, peran dan fungsi, kewajiban dan hak sebagai seorang perawat. Sumpah perawat merupakan sumber nilai moral dalam praktik keperawatan yang dilaksanakan oleh setiap perawat yang telah lulus pendidikan keperawatan dan siap praktik keperawatan.” tambahnya.

Sumpah perawat merupakan hal penting bagi perawat, dimana sumpah tersebut mengandung arti tanggung jawab dan perkataan janji kepada diri sendiri dan antara hubungan individu dengan perciptanya. Perawat memiliki tanggung jawab memberikan layanan keperawatan kepada setiap individu yang membutuhkan, pelayanan keperawatan diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas.

Prof. Asep Kadarohman juga menyampaikan sebagai perawat diharapkan mampu mempromosikan kesehatan, mencegah penyakit, memperbaiki derajat kesehatan dan mengurangi penderitaan. Saya sangat berharap kepada saudara sekalian untuk terus meningkatkan profesionalisme sebagai perawat, sehingga bisa menjadi role model perawat lainnya. Tunjukan bahwa perawat lulusan UPI memiliki jiwa kepeloporan dan keunggulan dengan perilaku edukatif, ilmiah dan religius. Niatkan ibadah dalam melaksanakan tugas profesi sebagai perawat, pahami dan implementasikan keperawatan sebagai wujud jati diri perawat profesional dan juga saya sarankan saudara untuk aktif dalam organisasi profesi keperawatan.”

Dalam kesempatan yang sama Ketua DPW PPNI Jawa Barat Wawan Hernawan, S.Kp mengatakan “Di depan ada pintu yang telah kita lewati, masih banyak lagi pekerjaan yang harus kita benahi bersama-sama, pintu yang kedua adalah bagaimana anda mencari pekerjaan. Di pemerintahan Jawa Barat akan memiliki misi tentang nasib kesejahteraan tenaga keperawatan, mudah-mudahan nanti kami akan bertemu dengan gubernur dan wakil gubernur. Kami akan membuat pengajuan perihal standar penggajian, kita bukan buruh, kita adalah profesional di bidang kesehatan.

“Untuk kedepannya tidak lagi perawat datang ke DPW PPNI Jawa Barat datang memberikan komplen perihal masalah gaji yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Oleh karena itu bekali teman-teman tidak cukup berijazah formal, namun harus dibekali dengan ilmu-ilmu lainnya dan sertifikat. Jawa Barat memiliki 18 keilmuan yang boleh diikuti oleh teman-teman tanpa dipungut biaya sedikit pun. Bagi teman-teman ada ujian kompetensi, jika mengalami kesulitan kami akan membantu supaya alumni UPI lulus 99,9% uji kompetensi.” lanjutnya.

Ketua DPW PPNI juga berharap lulusan UPI ini yang pertama di Indonesia, yang pertama di Jawa Barat anda harus mampu berkiprah dan bersaing dengan lulusan manapun. Tahun depan kita ada satu paket, lulusan keperawatan tidak lagi ada uji kompetensi, tapi menjadi exit exsam. Exit esam adalah kita bagaimana pendidikan bisa mengampu mahasiswa ketiak di wisuda sudah memegang dua sertifikat. Satu ijazah formal, dua lulus uji kompetensi sehingga waktu diwisuda dia tidak perlu mencari pekerjaan.

Jika PPNI memiliki dana, akan memberikan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi yang memiliki nilai tinggi untuk melanjutkan S2 di luar negeri termasuk para dosennya. Sumedang merupakan  salah satu barometer dalam pendidikan keperawatan. (Ija)