BAPPEDA Indramayu Terima 121 Mahasiswa KKN Tematik UPI Tahun 2018

Indramayu, UPI

Sebanyak 121 orang mahasiswa KKN Tematik UPI Tahun 2018 diserahterimakan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu. Mereka akan ditempatkan di 4 Kecamatan dan 12 Desa.

Menurut Koordinator KKN LPPM UPI Dr. Leni Anggraeni, M.Pd., KKN yang diselenggarakan di Kabupaten Indramayu mengusung tema Pos Pemberdayaan Masyarakat dan Revolusi Mental, dengan sebaran lokasi di Kecamatan Gabuswetan, Lelea, Cikedung dan Trisi.

Dijelaskannya,”Adapun fokus program KKN Tematik UPI, spesifik didasarkan kepada kebutuhan masyarakat, yang relevan dengan program pembangunan daerah dalam rangka mewujudkan visi, misi dan program UPI.”

Tujuannya, sambungnya, agar upaya pemberdayaan masyarakat berbasis pendidikan dapat terselenggara dengan baik, serta turut memperkuat program pembangunan daerah khususnya Kabupaten Indramayu.

Badan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Indramayu yang berkesempatan menerima rombongan mahasiswa KKN UPI diwakili oleh Kasubdit Pemerintahan Sutangi dan Kasubdit Inovasi Sukarsa. pihaknya menyambut hangat mahasiswa KKN UPI yang akan ditempatkan di 4 Kecamatan dan 12 Desa, dan sangat mengapresiasi.

Kasubdit Pemerintahan Bapedda Indramayu Sutangi menyampaikan bahwa pihaknya sangat senang dengan adanya pelaksanaan KKN UPI di Kabupaten Indramayu. Melalui KKN ini ia berharap ada sinergi dalam upaya perbaikan masalah kemiskinan dan tingginya angka putus sekolah di Indramayu. Diharapkannya,”Melalui KKN Tematik ini, diharapkan bisa terpetakan permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat Indramayu, sebagai langkah awal untuk membuat rencana kebijakan pemerintah demi perubahan indramayu ke arah yang lebih baik.”

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kasubdit Inovasi Bapedda Indramayu pun menuturkan,”Selain KKN, kolaborasi antara LPPM UPI dengan Bappeda Indramayu, kiranya dapat ditindaklanjuti dengan kerjasama Riset dan Pengembangan Model Pendidikan Khusus bagi anak-anak nelayan di wilayah Indramayu yang memiliki kecenderungan putus sekolah lebih tinggi.” (dodiangga)