DIA UPI Galakan Penguatan Pembelajaran IPA melalui Webinar Internasional
|UPI, Bandung – Directorate of International Affairs (DIA) UPI menyelenggarakan webinar internasional bertajuk Multirepresentation in Science Education. Webinar ini digelar di Gedung Rektorat UPI serta melalui zoom meeting yang disiarkan langsung pada kanal YouTube TV UPI. Prof. David Treagust dari Curtin University, Australia hadir sebagai pembicara. Webinar ini dihadiri secara virtual oleh Wakil Rektor bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Didi Sukyadi, M.A. Bertindak sebagai moderator adalah Guru Besar bidang Ilmu Pedagogi IPA, Prof. Dr. Phil. Ari Widodo, M. Ed.
Dalam sambutannya, Prof. Didi menyampaikan mengenai betapa pentingnya pemberdayaan dan pengefektifan pengajar, khususnya dalam bidang sains. Pengajaran sains perlu mendapat perhatian yang dapat memajukan keilmuan bidang tersebut secara komprehensif dan berkelanjutan.
Prof. Treagust memaparkan tentang pembelajaran sains dengan metode dan representasi yang berbeda. Dari lima poin yang dipaparkan, salah satunya ialah tentang pembelajaran sains yang seharusnya membantu siswa untuk memahami topik pembelajaran secara keseluruhan dan bukan menghafal materi. Pembelajaran ini rupanya telah lama dilakukan oleh sebagian besar pengajar IPA di Indonesia, seperti yang disampaikan oleh Prof. Ari.
Dirinya sepakat bahwa dalam sains, representasi dapat diwujudkan dalam banyak bentuk. Banyaknya bentuk ini diwujudkan melalui berbagai metode pembelejaran yang menyesuaikan dengan kemampuan dan kondisi siswa. Guru besar dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) tersebut juga menyampaikan bahwa multirepresentasi ini masih menjumpai banyak tantangan dan hambatan di Indonesia, khususnya dalam penerapan pembelajarannya.“Jadi, saat belajar IPA ini jangan loncat, harus dipelajari secara terstruktur” ujarnya.
Webinar ini merupakan webinar ketujuh yang merupakan rangkaian terakhir dari seven webinar series yang diselenggarakan oleh DIA UPI dalam rangkaian acara Dies Natalis UPI 67. (Lutfi & Kevinadya, Jurnalistik 2019)