Jalan Panjang Pendirian Program Studi Dokter Fakultas Kedokteran UPI

Bandung, UPI

Jadi, sebagai langkah panjang dalam membuka Program Studi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan itu ada beberapa langkah yang harus kita tempuh. Pertama, yang sedang kita tempuh saat ini adalah visitasi dari Konsil Kedokteran Indonesia. Ini merupakan dua langkah terakhir, sebelum nanti UPI akhirnya bisa membuka Fakultas Kedokteran di Universitas Pendidikan Indonesia.

Sebelumnya, kami sudah melakukan visitasi internal, yaitu membahas dokumen-dokumen dan membaca borang-borang, lalu melihat fasilitas dan sarana prasarananya.

Pendirian Fakultas Kedokteran itu tentu saja tidak bisa berdiri tanpa adanya mitra dalam hal ini adalah rumah sakit. Rumah sakit pendidikan yang sudah dalam kerja sama yaitu calon rumah sakit pendidikan Rumah Sakit Sartika Asih yang ada di Jalan Moh. Toha.

Secara garis besar, Rumah Sakit Sartika Asih sudah siap untuk menjadi rumah sakit pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia dan saat ini sedang menyelesaikan persyaratannya.

Demikian pernyataan yang disampaikan Sekretaris Tim Pengembang Fakultas Kedokteran UPI dr. Hamidie Ronald Daniel Ray, M.Pd., Ph.D., AIFO, saat diwawancarai di sela-sela kegiatan kegiatan diskusi temuan dalam Visitasi Penilaian Kelayakan Pendirian Program Studi Dokter terkait pembukaan Prodi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UPI di Ruang Conference lantai 3 Gedung Fakultas Kedokteran UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Sabtu (6/5/2023).

Dan kita tetap berjuang, ujar dr. Ronald, kita tetap berusaha maksimal agar kita bisa memperoleh rekomendasi untuk membuka Fakultas Kedokteran Indonesia, khususnya yang saat ini kita tunggu adalah hasil dari Konsil Kedokteran Indonesia.

Dijelaskan dr. Ronald lebih lanjut,”Menurut Undang-undang, untuk membuat Fakultas Kedokteran Indonesia, itu cukup 2, yaitu Program Studi S1 Kedokteran dan Program Profesi, itu juga cukup. Mengenai pengembangan nanti ke depan, apakah ilmu-ilmu kesehatan akan bergabung dengan Fakultas Kedokteran, itu mungkin akan menjadi strategi khusus dari para pimpinan Universitas Pendidikan Indonesia.”

Sejauh ini hasilnya cukup positif, ungkap dr. Ronald, memang ada beberapa catatan-catatan yang harus kita perbaiki. Tetapi tentu saja catatan-catatan itu harus segera kita perbaiki dan kita laporkan, dan mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa memperoleh rekomendasi tersebut yang kita perlukan. Kekurangan itu bukan masalah dokumen saja, tetapi masalah kelengkapan dan standar dari laboratorium yang harus kita selesaikan.

“Komitmen dari pimpinan adalah salah satu kunci keberhasilan. Komitmen pimpinan UPI itu sangat tinggi, khususnya dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kami, Tim Pengembang sangat mengapresiasi hal tersebut walaupun masih ada atau masih banyak kekurangan. Apapun yang diperlukan, pimpinan akan menyediakan semuanya,” beber dr. Ronald.

Pimpinan Universitas meminta Tim Pengembang untuk segera menyelesaikan dokumen-dokumen yang diperlukan, untuk diperbaiki, juga sarana-sarana pembelajaran yang perlu diperbaiki, demikian pula dengan kerja sama dengan pihak Rumah Sakit Pendidikan, serta dengan wahana pembelajaran lainnya seperti puskesmas. Kami sedang menyelesaikan administrasinya dan sarana pendukung pembelajarannya seperti modul. (dodiangga)