La Fleur Du Campus
|Oleh Dinn Wahyudin
Datanglah ke kampus UPI pekan ini. Ada pemandangan indah. Suguhan alami yang luar biasa. Dua jenis tumbuhan kampus sedang mempertontonkan keindahannya. Warga kampus dan segenap pengunjung disuguhi fenomena bunga tumbuhan yang memukau. Itulah Bunga kampus. Sahabat yang berasal Paris Perancis menyebutnya La Fleur du Campus. Ragam bunga yang tumbuh di sekitar kampus Universitas.
Pertama, anggrek raksasa yang sedang mekar memukau. Tampaknya anggrek raksasa ini berbunga setiap dua tahunan. Anggrek ini mekar terakhir kali, ketika kampus UPI sedang menerapkan lockdown.
Kampus ditutup karena Pandemi Covid 19 yang sedang mewabah pada waktu itu. Kini, anggrek raksasa ini tampil lagi dengan bunganya yang tetap menawan. Ia hadir melengkapi rindangnya kampus Bumi Siliwangi yang eksotik. Seorang dosen menyebutnya anggrek raksasa atau dalam bahasa Latin disebut grammatophyllum speciousum. Warga kampus kadang menyebut anggrek tersebut sebagai anggrek macan karena corak bunganya yang totol totol coreleng, seperti macan tutul. Atau juga disebut anggrek tebu, karena rumpun batangnya menjulur seperti batang tebu. Para mahasiswa menyebutnya sebagai giant orchid. Anggrek yang batangnya menjuntai bisa mencapai ketinggian tiga meter dengan puluhan kuntum bunga menarik. Warna warni. Itulah anggrek raksasa. Salah satu tanaman anggrek koleksi Kampus UPI. Kehadiran anggrek ini seolah menjadi ikon baru warga kampus. Pekan ini, sang Anggrek macan menyemarakkan lagi kampus. Kehadiran bunganya melengkapi suasana green campus yang rimbun, asri, hijau, dan menawan.
Kedua, bunga Palem. Pohon palem yang tumbuh di sekitar kawasan Gedung Bumi Siliwangi. Bunga Palem ini dengan percaya diri seolah sedang adu manis mempertontonkan keindahannya. Bila saja pohon palem ini bisa berujar, mungkin dia berucap lantang: Lihatlah aku. Pandangi aku. Bungaku juga indah memukau, seperti halnya bunga anggrek raksasa yang sedang ranum. Niscaya kalian akan jatuh cinta pada pandangan pertama.
Pohon palm merupakan jenis pohon Arecaceae. Suku pinang-pinangan, atau suku palem-paleman adalah keluarga botani tanaman tahunan. Salah satu jenis kelompok palm antara lain kelapa. Kelapa dikenal seluruh penduduk kepulauan tropika sebagai tumbuhan serba guna. Demikian juga pohon enau atau pinang. Pemanfaatannya mencakup hampir semua bagian tumbuhan, tetapi terutama adalah buahnya. Masyarakat Indonesia, khususnya di Maluku dan Papua, memanfaatkan tanaman ini sebagai makanan pokok yaitu sagu yang diambil dari batangnya jenis Metroxylon sago. (Wikipedia, 2024). Sebagian warga kampus menyebut pohon ini sebagai Pakis. Tumbuhan yang banyak tumbuh idi berbagai belahan Dunia, kecuali di wilayah Kutub. Pakis merupakan tumbuhan paku, paku-pakuan, atau pakis-pakisan adalah kelompok tumbuhan dengan sistem pembuluh sejati (tracheophyta). Total spesies yang diketahui sekitar 12.000 dengan perkiraan 1.300 sampai 3000 lebih spesies di antaranya tumbuh di kawasan Asia Pasifik, yang mencakup Indonesia (Wikipedia, 2024).
Botanical Garden
UPI merupakan satu diantara perguruan tinggi yang memiliki kebun botani (botanical garden). Kebun botani sebagai miniatur hutan di dalam kampus. Saat ini, kebun botani UPI ditata sebagai minitur hutan tropis yang diintegrasikan dengan taman dan kebun percobaan yang berisi koleksi berbagai spesies flora khas Indonesia, terutama Jawa Barat dan beberapa jenis hewan dari berbagai wilayah di Indonesia. Sebagai hutan kampus, kebun botani merupakan salah satu laboratorium alam yang dikelola oleh Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Kebun botani ini, walaupun arealnya relatif sempit, telah berperan tidak hanya sebagai sarana kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat tetapi juga sebagai penyangga ekosistem dan habitat berbagai spesies serangga dan burung di wilayah Bandung Utara.
Beberapa kampus di Tanah air, seperti IPB di Bogor atau UNIPA di Sorong Papua Barat, ragam pohon pohonan termasuk tumbuhan anggrek menjadi daya tarik tersendiri. Angrek sebagai kajian keilmuan dan objek riset. Dalam perspektif global, National Cheng Kung University (NCKU) Taiwan misalnya, sejak tiga dekade terakhir ini melakukan serangkaian riset dan penyilangan aneka anggrek melalui kajian oleh lembaga riset yang dimiliki universitas. Yaitu Orchid Research Development Center. Di Amerika Serikat, dengan dukungan sejumlah Universitas ternama, sudah dibentuk American Orchid Society (AOS). Suatu lembaga nirlaba international yang memberikan dukungan research grant untuk perkembangan keanekaragaman hayati anggrek. Ribu US Dollar dikucurkan oleh lembaga ini untuk mendanai serangkaian riset tentang anggrek. Jurnal tentang anggrek pun telah diterbitkan. Sejak beberapa dasa warsa terakhir ini, anggrek menjadi tumbuhan yang menarik untuk dikaji. Anggrek berkembang menjadi bisnis global yang menjanjikan.
Itulah ragam bunga kampus atau La fleur du campus. Kehadirannya, selain bisa memanjakan mata pengunjung dengan warna warni bunga dan jenis pepohonan rindang, kebun dan bunga kampus merupakan aset laboratorium alam yang bisa dimanfaatkan para ilmuwan untuk kepentingan riset dan perkembangan ilmu dan bagi kemaslahatan umat manusia. Dalam perspektif Islam, Allah SWT telah berfirman dalam Quran Surat Abasa 24-32, Maka, hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami telah mencurahkan air dari langit dengan berlimpah. Kemudian, Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya. Lalu, Kami tumbuhkan padanya biji-bijian, anggur, sayur-sayuran, zaitun, pohon kurma, kebun-kebun yang rindang, buah-buahan, dan rerumputan. Semua itu disediakan untuk kesenanganmu dan hewan-hewan ternakmu.