Penguatan Kerjasama Industri serta Kompetensi Digital Sebagai Strategi Penting dalam Pendidikan Vokasi

3 pembicara Seminar Nasional Pendidikan Vokasi dan Pameran Pusat Keunggulan yang diselenggarakan oleh Pusat Unggulan IPTEKs Technical and Vocational Education Training Research Center (PUI TVET-RC) Universitas Pendidikan Indonesia pada hari Rabu 18 Oktober 2023 membahas tentang penguatan kerjasama industry serta kompetensi digital sebagai stratego penting dalam pendidikan vokasi. 

Pada seminar ini, hadir 3 pembicara yang mewakili pemerintah, dunia industri dan perguruan tinggi yaitu Drs. Wahyu Mijaya, SH.,M.Si selaku Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat,  Dr. Hadi S. Cokrodimedjo, M.Phil selaku Komite Vokasi dan Kadin Jabar, serta  Dr. Eng. Agus Setiawan, M.Si  selaku dosen FPTK UPI sekaligus Executive Board Regional Association for Vocational and Technical Education in Asia/RAVTE. 

Pada seminar ini, Drs. Wahyu Mijaya, SH.,M.Si selaku Kepala Dinas Pendidkan Provinsi Jawa Barat membahas Kebijakan Pendidikan SMK di Jawa Barat melalui SMK Jabar Juara. Sejumlah kebijakan Program Peningkatan Mutu Pendidikan SMK di Jawa Barat yang telah dilakukan melalui SMK Pusat Keunggulan, SMK Badan Layanan Umum Daerah, Sekolah Teaching Factory, Sekolah Perempuan Capai Impian dan cita-cita serta Rapor Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Barat.  

Selain itu, Dinas Pendidikan Jawa Barat juga telah menjalin kerja sama dengan 110  industri. Kerja sama ini dilakukan dengan tujuan untuk menguatkan link and match  antara SMK dan dengan dunia industri serta penerapan kurikulum  pembelajaran yang selaras dengan perkembangan dunia industry

Selanjutnya Dr. Hadi S. Cokrodimedjo, M.Phil selaku Komite Vokasi dan Kadin Jabar membahas tentang Vokasi dan Link Match. Menurutnya, pertumbuhan industri itu ditentukan oleh 3 faktor yaitu investasi menarik PMA dan PMDN, teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, serta sumber daya manusia kompeten yang mampu meningaktkan kualitas dan produktivitas industri. 

Sejumlah kerjasama antara Kadin pada bidang pendidikan melalui dukungan terhadap SMK Pusat Keunggulan, Riset Terapan melalu Matching Fund, Upskilling dan reskilling guru, program Menara vokasi, program akselerator daerag serta dukungan terhadap program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. 

Selanjutnya Dr. Eng. Agus Setiawan, M.Si  selaku Dosen FPTK UPI sekaligus Executive Board Regional Association for Vocational and Technical Education in Asia/RAVTE membahas tentang model pendidikan dan kompetensi guru vokasi. Menurutnya sejumlah kompetensi umum diera digital yang harus dikuasai diantaranya Numeracy and literacy skills, High-order cognitive skills, ICT-skills / digital literacy, STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics), Social skills, Learnability , Character qualities serta Problem-solving in complex, technology-rich environments

Menurutnya, pengembangan model pendidikan guru vokasi perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu SDM vokasi Indonesia. Model pendidikan dan pengembangan guru vokasi perlu mengacu RTTS (Regional TVET Teacher Standardsfor ASEAN). Guru vokasi masa depan perlu dibekali dengan keterampilan baru era revoluasi industri 4.0. Perguruan Tinggi (LPTK) perlu diberi kewenangan dalam mengembangkan model kurikulum pendidikan profesi guru vokasi. Pemerintah menetapkan standar guru vokasi yang dibutuhkan.

Melalui penguatan kerjasama mitra industri serta kompetensi digital diharapkan dapat berperan dalam peningkatan mutu serta kualitas pendidikan vokasi yang selanjutnya berdampak terhadap kemajuan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat (Yana Setiawan)