Prodi Pendas SPs Mengukir Sejarah Kembali Melalui Dua Mahasiswa Terbaiknya

Bandung, UPI

Sejumlah 4.290 lulusan UPI melangsungkan prosesi wisuda pada Rabu (10/10) di Gedung Gymnasium UPI, Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Di antara lulusan tersebut, terdapat dua mahasiswa lulusan terbaik di Program Studi S-2 Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia yaitu Sani Aryanto M.Pd yang berasal dari Tasikmalaya (IPK 3,94) dan Laely Farokhah, M.Pd. (IPK 3,82) yang berasal dari Cirebon. Keduanya merupakan peraih IPK dengan Predikat “Cumlaude”. Hal ini menjadi prestasi membanggakan mengingat prestasi ini terakhir diraih empat tahun lalu.

Universitas Pendidikan Indonesia merupakan salah satu universitas yang memiliki syarat-syarat yang cukup ketat dalam menentukan mahasiswa yang berhak mendapatkan predikat “Cumlaude” terutama mahasiswa yang berada di jenjang Magister dan Doktoral. Untuk memperoleh predikat tersebut mahasiswa Sekolah Pascasarjana harus memenuhi berbagai persyaratan. Salah satunya yaitu setiap mahasiswa dituntut untuk membuat karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal internasional terindeks Scopus atau Thomson Reuters sebagai salah satu prasyarat dalam mendapatkan predikat “Cumlaude” tersebut. Adanya syarat publikasi ilmiah inilah yang membuat sebagian mahasiswa gugur memperoleh predikat “Cumlaude” meskipun sudah memenuhi batas IPK minimum yakni 3,76.

Sani dan Laely adalah representasi dari mahasiswa yang tidak beruntung secara ekonomi namun keduanya mampu memperoleh pencapaian prestasi yang membanggakan orang-orang di sekelilingnya. Hal ini ditunjukkan keduanya selama menempuh jenjang pendidikan S-2. Sani maupun Laely dikenal sebagai mahasiswa yang cukup aktif dan berprestasi dalam beberapa bidang terutama dalam bidang karya tulis ilmiah.

Keduanya sempat mendapatkan kesempatan untuk mengikuti sebuah konferensi di Istanbul, Turki dalam acara 3rd International Conference on Advances in Education and Social Sudies yang diselenggarakan oleh International Organization Center of Academic Research dan berkesempatan untuk mempresentasikan ide dan gagasannya yang diinterpretasikan dalam sebuah artikel ilmiah yang terindeks Thomson Reuters.

Sani juga dikenal sebagai salah satu mahasiswa yang aktif di berbagai organisasi, salah satunya Sani pernah menjadi koordinator/ketua LPDP Bandung Raya. Hal ini menepis anggapan bahwa mahasiswa yang aktif berorganisasi tidak akan bisa berprestasi secara akademis dan jarang lulus tepat waktu, anggapan tersebut dapat dipatahkan dengan capaian Sani saat ini.

Laely merupakan sosok mahasiswi yang membanggakan karena ia pernah mendapatkan kesempatan sebagai penerima penghargaan “Travel Award” pada ASIA International Conference di Kuala Lumpur, Malaysia di akhir tahun 2016 lalu.

Dalam momentum kebahagiaan di Acara Pelepasan Mahasiswa yang dilaksanakan secara khusus oleh Program Studi Pendidikan Dasar pada Selasa (09/10), keduanya mengungkapkan rasa bahagia dan bangga karena dapat menyelesaikan studi tepat waktu dengan hasil terbaik yang telah diperoleh mereka berdua.

“Saya sangat senang, dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu seperti Ketua Program Studi, para Dosen, Pembimbing, dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu di program studi Pendidikan Dasar UPI, saya berharap dapat menjaga nama baik almamater dan amanah atas hasil pencapaian yang diperoleh, semoga kedepan bisa lebih baik,” ungkap Sani.

Kini, keduanya sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi kenyataan kehidupan sesunggunya pasca perkuliahan, semoga kelak keduanya bisa menuai kesuksesan dan mampu menginspirasi orang-orang di sekelilingnya. (DN/Endriski)