Prof. Okid Parama Astirin Sarankan Pengusul Program PkM Manfaatkan Dana Sharing

Bandung, UPI

Untuk lebih memiliki manfaat dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, akan lebih powerfull jika di dalam kegiatan tersebut dibantu dana sharing dari pihak ekternal, seperti dana CSR atau dana dari lembaga yang memang memiliki atensi terhadap kemajuan kemasyarakatan.

Fokus utama dari Program Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah bagaimana kita bisa menggunakan hasil riset kita untuk mengatasi problem yang dihadapi oleh masyarakat.

“Sedapat mungkin masyarakat yang memiliki keterbatasan kemampuan pada seluruh aspek, seperti minim skill maupun financial bisa diberikan anggarannya dalam bentuk investasi peralatan dan peningkatan kapasitas berdasarkan kemampuan dari anggota tim pengusul Pengabdian kepada Masyarakat,” ungkapnya.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof. Dr. Okid Parama Astirin, M.S., dalam sebuah wawancara usai menyampaikan pemaparan materinya tentang Sosialisasi Panduan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Prof. Okid Parama Astirin hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Seminar dan Workshop Penulisan Proposal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia di Auditorium LPPM UPI Lantai 3 Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, pada Selasa (19/3/2024).

Kembali ditegaskannya bahwa di dalam proses Pengabdian kepada Masyarakat, mau tidak mau kita harus terjun ke masyarakat sasaran yang akan kita dampingi untuk memahami dan mengerti problematika apa yang dihadapi oleh mereka.

Dikatakannya,”Bagi para pengusul PkM untuk bisa lebih kompetitif agar bisa lolos dan didanai, maka harus dipahami betul panduan dan template-nya. Usulan harus memiliki kesesuaian antara masalah dan solusi. Semua solusi yang ditawarkan seperti penyuluhan, pelatihan dan pendampingan, betul-betul dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi secara sistematis.”  (dodiangga)