Ramadan ke-1443 : Nilai Ramadan dan Semangat Badar dalam Konteks Kekinian

Oleh Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd (Duta Besar Republik Indonesia untuk Uzbekistan merangkap Republik Kyrgyzstan/ Rektor UPI PeriodeĀ 2005-2010 dan 2010-2015)

Bismilahirrahmanirrahim,

Tulisan Prof. Dinn Wahyudin tentang Ramadan ke-1443 mengajarkan nilai-nilai esensial dari ibadah puasa Ramadan dan semangat Badar, yang merupakan sustainable and living values.

Foto: Primus Dorimulu/https://www.beritasatu.com

Tulisan itu menawarkan wawasan mendalam yang relevan dengan tantangan dan konteks kekinian. Era kehidupan kemajuan teknologi cepat, pluralisme sosial budaya, serta berbagai tantangan global seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan konflik merupakan konteks yg perlu dimaknai.

Nilai-nilai ini, jika diterapkan, dapat memberikan panduan untuk menavigasi kompleksitas dunia modern dengan cara yang bermakna dan konstruktif.

Tulisan ini mencoba mengangkat nilai-nilai esensial dari tulisan Prof. Dinn Wahyudin dan dimaknai dalam konteks kekinian serta implikasinya bagi dunia pendidikan.

  1. Ketakwaan dalam Kehidupan Modern: Di era di mana materialisme sering kali mendominasi nilai-nilai spiritual, konsep takwa mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan spiritual. Dalam konteks profesional, misalnya, takwa dapat menginspirasi integritas dan kejujuran, sedangkan dalam kehidupan sosial, takwa dapat mendorong kepedulian dan empati terhadap sesama.
  2. Mengendalikan Hawa Nafsu di Zaman Informasi: Dengan akses tak terbatas kepada informasi dan hiburan, belajar untuk mengendalikan hawa nafsu dan fokus pada kebutuhan yang lebih mendalam menjadi semakin penting. Puasa mengajarkan disiplin diri dan penguatan kehendak yang dapat diterapkan dalam menghadapi godaan konsumsi berlebihan atau perilaku adiktif lainnya.
  3. Identitas dan Komunitas di Era Global: Dalam sebuah dunia yang semakin terhubung, mempertahankan identitas keagamaan dan komunitas spiritual memberikan rasa kestabilan dan kejelasan tujuan. Ibadah puasa dan nilai-nilai Ramadan dapat membantu memperkuat ikatan komunitas dan memperdalam pemahaman bersama tentang nilai-nilai Islam.
  4. Inspirasi dari Semangat Badar: Menghadapi tantangan global dan perjuangan sosial membutuhkan keberanian dan komitmen yang sama seperti yang ditunjukkan dalam semangat Badar. Nilai-nilai ini dapat menginspirasi upaya keadilan sosial, pelestarian lingkungan, dan advokasi untuk perdamaian.
  5. Pembelajaran Sepanjang Hayat dan Pengembangan Diri: Era digital menawarkan peluang tak terbatas untuk belajar dan berkembang. Mengadopsi sikap pembelajar sepanjang hayat, seperti yang dianjurkan oleh semangat Badar, dapat membantu individu untuk terus beradaptasi dan berkembang dalam dunia yang cepat berubah.
  6. Membangun Masyarakat yang Kooperatif: Nilai-nilai puasa Ramadan dan semangat gotong royong dalam semangat Badar relevan untuk mengatasi polarisasi dan meningkatkan solidaritas sosial. Ini menekankan pentingnya kerja sama, saling menghargai, dan kontribusi terhadap kesejahteraan bersama, yang krusial dalam menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan global.

Implikasi nilai-nilai Ramadan dan semangat Badar dalam konteks pendidikan modern yang lebih holistik dan inklusif, terutama dalam hal:

  1. Pendidikan Karakter dan Kecakapan Hidup: Nilai-nilai Ramadan, seperti ketakwaan, disiplin diri, dan empati, serta semangat Badar yang menekankan keberanian dan komitmen, menuntut pendidikan karakter menjadi pusat kurikulum pendidikan.
  2. Pendidikan untuk Keterlibatan Sosial dan Kepedulian Global: Inspirasi dari semangat Badar yang menunjukkan keberanian dalam menghadapi kesulitan dan komitmen terhadap keadilan sosial menekankan pentingnya mendidik siswa agar menjadi warga negara global yang aktif. Pendidikan harus memfasilitasi pemahaman dan keterlibatan siswa dalam isu-isu global, seperti keberlanjutan lingkungan, keadilan sosial, dan kerjasama lintas budaya.
  3. Penguatan Peran Pedagogik: Dengan menekankan nilai-nilai imanen pedagogik seperti otoritas moral, kebebasan dan pengendalian diri, tanggung jawab, dan etik yang bersumber dari hakikat manusia dapat diperkaya dan diwujudkan melalui integrasi semangat nilai Ramadan dan semangat Badar. Nilai-nilai Ramadan dan semangat Badar mencerminkan keselarasan yang mendalam dengan nilai-nilai imanen pedagogik, menawarkan wawasan berharga untuk pendidikan kekinian.

Tashkent, 2 Ramadan 1445 H.