Tim Mahasiswa UPI Kaji Dampak Negatif Helicopter Parenting dalam Pengasuhan Anak

BANDUNG – Empat mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) telah memulai sebuah penelitian yang fokus pada fenomena pola asuh “Helicopter Parenting”. Dibimbing oleh Fajar Nugraha Asyahidda, M.Pd., penelitian ini mendapat pendanaan melalui kegiatan PKM 2023 dalam skema Riset Sosial Humaniora.

Tim yang terdiri dari Siti Aminah (2020), Ita Novitasari (2020), Alviana Afifah Rahmawati (2020), dan Alifa Zahra Khalisha (2022) menyelidiki pola asuh saat orang tua cenderung terlalu terlibat dalam setiap aspek kehidupan anak mereka. Karakteristik utama dari “Helicopter Parenting” antara lain adalah komunikasi yang berlebihan dengan anak, campur tangan dalam urusan pribadi anak, serta kecenderungan untuk memecahkan masalah anak tanpa memberi mereka kesempatan untuk menyelesaikannya sendiri.

Menurut Siti Aminah, ketua tim, fenomena ini perlu diteliti karena banyak orang tua yang beranggapan bahwa mereka sedang melakukan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Namun, terlalu sering terlibat dalam kehidupan anak dapat berdampak negatif, membuat anak kehilangan kesempatan untuk belajar dan beradaptasi dengan masalah yang mereka hadapi.

Kekhawatiran utama dari pola asuh ini adalah dampaknya pada ketidakmandirian individu, khususnya pada mereka yang berada di usia emerging adulthood (usia 18 hingga akhir 20-an). Di fase hidup ini, seorang individu seharusnya diberi kesempatan untuk menemukan jati dirinya dan mengembangkan keterampilan penting yang diperlukan untuk masa depan.

Diharapkan, hasil penelitian ini dapat mengedukasi masyarakat, khususnya orang tua, tentang pentingnya memberikan kebebasan kepada anak dalam proses pertumbuhan mereka. Selain itu, penelitian ini berharap untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dalam aspek pendidikan berkualitas, dengan tujuan meningkatkan jumlah pemuda dan orang dewasa yang memiliki keterampilan teknis dan vokasional yang memadai.