UPI KAMPUS TASIK & CREATIVE CITY
|Dinn Wahyudin
Silicon Valley atau Lembah Silicon adalah julukan bagi daerah selatan kota San Fransisco Amerika Serikat. Nama ini awalnya dipopulerkan karena di kawasan tersebut banyak ilmuwan inventor _ penemu dan produsen silicon chip . Namun dalam perkembangannya, predikat silicon valley melekat karena kawasan ini identik dengan perusahaan high tech bidang komputer dan semi conduktor. Beberapa perusahaan raksasa bermarkas di sana. Antara lain: Intel, Hewlette Packard, Yahoo.
Di sisi lain, di kawasan tersebut berkembang pula beberapa Universitas dengan atribut yang sejenis. Universitas sebagai pusat riset. Ide brilian dan inovasi yang lahir bisa menyulap peradaban. Sebut saja, Stanford University yang terletak di jantung Lembah Silicon. Universitas Stanford ini, baik secara geografis maupun historis, identik dengan Lembah Silikon. Seolah ada benang merah. Hubungan timbal balik antara karakter kota dengan universitas yang ada di sana.
Fenomena di atas, juga seperti terjadi beberapa kota di Indonesia. Universitas Udayana Denpasar berkarakkter sebagai universitas pusat kebudayaan dan pariwisata. Hal ini sejalan dengan Kota Denpasar dan pulau Bali yang terkenal sebagai destinasi kota budaya dan pariwisata. Contoh lain Universitas Pattimura di Ambon. Unpatti ini tampil sebagai pusat teknologi bahari. Hal ini sejalan dengan perkembangan kota Ambon dan pulau Seram sebagai sentra kelautan dan industri bahari di Indonesia bagian timur.
Creative City
Ilustrasi di atas, juga terjadi di kota Tasikmalaya. Kota Tasik tumbuh menjadi kota yang resik dan kreatif (creative city). Julukan kota kerajinan ini disandang Tasik sejak puluhan tahun lalu. Hal ini tercermin melalui geliat industri kreatif dan kerajinan lokal warganya. Kultur kreatif Tasik berbeda dengan karakter kota lain di Indonesia. Kreasi tradisional warganya terasa kental. Kerajinan rakyat sangat terasa. Misal berkembangnnya industri bordir, mendong, payung, sandal kelom geulis menjadi ciri khas kota Tasik.
Saat ini, ekonomi Indonesia sebanyak 45% ditunjang oleh Usaha mikro kecil menengah ( UMKM). Penyumbang terbesar produk UMKM Indonesia dari Jawa Barat. Dan Tasikmalaya menjadi penyumbang terbesar produk kreatif Jawa Barat.
Pusat Unggulan
Seiring dengan waktu, spirit kreatifitas ini juga mewarnai perkembangan sejumlah universitas dan perguruan tinggi di kota Tasik. Sejumlah perguruan tinggi di Tasik berkembang dengan atribut menopang usaha kreatif dan kerajinan rakyat ini. Sebut saja UPI Kampus Tasikmalaya. Kampus ini awalnya UPI kampus Tasik alih fungsi dari SPG yang menghasilkan guru sekolah dasar.
Sejalan dengan bergulirnya waktu, melalui SK Mendikbud, SPG Tasikmalaya mendapat peran lebih luas, yaitu mendidik guru profesional di sekolah dasar. Status pengelolaannya menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPP) PGSD dalam manajemen Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Bandung. Kini UPI Kampus Tasik berkembang dengan memberikan layanan diversifikasi program, tak hanya prodi PAUD dan PGSD.
Seperti dituturkan Direktur UPI Kampus Tasikmalaya, Dr.Nandang Rusmana, M.Pd., kampus yang dipimpinnya memiliki 5 prodi S1 yaitu : PAUD, PGSD, Desain Produk Industri, Bisnis Digital, dan Kewirausahaan. Untuk program magister, UPI Kampus Tasikmalaya membuka program S2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. UPI kampus Tasik berkomitmen untuk menyiapkan guru profesional untuk SD dan PAUD. Selain itu, sejalan dengan tuntutan zaman dan ciri kota Tasik sebagai kota kreatif, dibuka program S1 Desain Produk Industri, Bisnis Digital, dan Kewirausahaan. Selanjutnya Dr.Nandang Rusmana menegaskan UPI kampus Tasikmalaya telah menetapkan dua fokus unggulan. Yaitu pusat unggulan Pendidikan Dasar dan pusat unggulan Ekonomi Kreatif.
Tiga prodi baru itulah diharapkan menjadi penguat lahirnya SDM yang handal dalam bidang ekonomi kreatif yaitu : desain produk dan bisnis digital dan kewirausahaan.
Secara historis, kota Tasikmalaya sudah dikenal sebagai kota yang kreatif dengan berbagai produk kerajian yang khas sebagai andalannya. Hal ini sejalan dengan perkembangan zaman, produk kerajinan unggulan warga Tasik harus lebih kreatif dan marketable di pasaran nasional dan internasional.
Itulah perkembangan UPI Kampus Tasik yang sejalan dengan perkembangan ciri kota Tasikmalaya. Seperti diutarakan Benyamin Disraeli (1804-1881) A university should be a light, of liberty, and of learning. Universitas patut memberi cahaya penerang, memberi ruang kebebasan, dan sebagai wahana belajar. Peran inilah yang sedang diikhtiarkan UPI kampus Tasikmalaya (Dinn Wahyudin)