Webinar: Penguatan Numerasi dan Literasi Digital bagi Guru dan Calon
|Pembukaan oleh Kaprodi Pendidikan Matematika Prof. Al Jupri, S.Pd., M.Sc. Ph.D. dan Sambutan Oleh Prof. Dr. H. Dadang Juandi, M.Si.
Keterampilan numerasi menjadi hal yang sangat esensial dan diperlukan untuk mengambil keputusan yang akurat dalam kehidupan sehari-hari. Namun, kabar yang belum mengembirakan bagi kita adalah hasil studi PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2022 yang menunjukkan bahwa kemampuan numerasi siswa di Indonesia menunjukkan hasil yang masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, pendidik maupun calon pendidik perlu berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan pribadi dan profesionalnya. Hal ini disampikan oleh Bapak Sardin, selaku ketua panitia kegiatan webinar nasional yang telah dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2024. Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa webinar nasional tersebut merupakan kegiatan pengabdian masyarakat (PKM) dengan mengangkat tema “Penguatan Numerasi dan Literasi Digital Matematika bagi Guru dan Calon Guru Matematika”.
Webinar Nasional sukses diselenggarakan oleh Mahasiswa Doktoral Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Lebih dari 300 peserta yang tercatat mendaftar pada kegiatan tersebut yang terdiri dari dosen, mahasiswa calon guru, dan guru di berbagai sekolah maupun perguruan tinggi. Lembaga pendidikan yang berpartisipasi diantaranya, yaitu beberapa SMP di Pekanbaru, SMP dan SMA di Kabupaten Pasuruan, SMK Negeri 2 Wonosari, STKIP PGRI Lumajang, STKIP Surya Tangerang, IKIP Siliwangi Cimahi, Institut Pendidikan Indonesia Garut, Universitas Dayanu Ikhsanuddin Kota Baubau Sulawesi Tenggara, Universitas Malikussaleh Aceh, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang Kepulauan Riau, Universitas Khairun Ternate, Universitas Samudra Aceh, Universitas Riau, serta Universitas Timor NTT.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Bapak Prof. Al Jupri S.Pd., M.Sc., Ph.D. selaku pembimbing kegiatan PKM sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Turut hadir pula, Bapak Prof. Dr. H. Dadang Juandi, M.Si. Dalam sambutannya, Profesor Dadang Juandi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan isu yang menarik karena semua siswa, guru, dan kita semua memerlukan kompetensi ini (numerasi). Beliau berharap guru dapat mengembangkannya agar nilai literasi dan numerasi siswa menjadi lebih baik. “Sebagai insan akademis matematika tentu saja tidak bisa diam dan selalu berjuang untuk mengupayakan kemajuan anak-anak (siswa) di masa depan, khususnya menjelang Indonesia Emas (2045)”, ungkapnya.
Ibu Wilda Syam Tonra S.Pd., M.Pd. yang merupakan pemateri pertama mengangkat judul “Penguatan Numerasi Bagi Guru dan Calon Guru”. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan bahwa orang yang memiliki numerasi yang baik, akan mampu dalam membaca data, membaca diagram, membaca infografis, mengintrepretasi informasi kuantitatif yang ada di sekitar, mampu memberikan judgement/penilaian yang beralasan, serta mampu memperkirakan/memprediksi hasil di masa depan atau fenomena di masa depan. Sejak tahun 2021, pengganti Ujian Nasional (UN) adalah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang tujuan utamanya adalah menilai literasi dan numerasi siswa di Indonesia. Pada materi ini, juga dibahas cara-cara dalam perencanaan instruksi numerasi, cara mempraktekkan pengajaran inti numerasi, serta contoh aktivitas pengajaran penguatan numerasi. “Langkah pertama untuk melakukan penelitian literasi, yaitu melakukan kajian baik dari buku maupun artikel terkait literasi”, ungkapnya saat menjawab pertanyaan salah satu peserta webinar.
Materi yang tidak kalah menarik pada kegiatan webinar tersebut, yaitu materi yang disampaikan oleh Bapak Roni Priyanda, S.Pd., M.Pd. dengan judul “Penguatan Literasi Digital Guru dan Calon Guru Matematika”. Dalam penguatan literasi digital, ada empat hal yang perlu ditingkatkan, yaitu digital skill (kecakapan digital), digital ethic (etika digital), digital safety (keamanan digital), digital culture (budaya digital). “Guru yang inovatif di era disrupsi 5.0 harus selalu meng-upgrade diri”, ungkapnya.
Yusuf Novmewi mahasiswa S2 universitas Indraprasta PGRI Jakarta yang merupakan salah satu peserta webinar menyatakan senang mengikuti kegiatan webinar yang telah dilaksanakan. Menurutnya, webinar tersebut memberikan pemahaman dan inspirasi untuk melaksanakan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan literasi dan numerasi siswa. Ia berharap, kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk memberikan pemahaman lebih dalam, khususnya untuk guru dan calon guru.
(TIM PKM-Mahasiswa Doktoral Pendidikan Matematika-UPI)