Edupreneur, Ajang Kompetensi Lulusan UPI

Bandung, UPI3

Pelatihan kewirausahaan merupakan sarana untuk membangun mental menghadapi tantangan dan kehidupan yang semakin kompetitif. Demikian diungkapkan Rektor UPI Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., saat membuka Pelatihan Kewirausahaan Mahasiswa Kerjasama Universitas Pendidikan Indonesia, Jumat (30/1/2015), di Auditorium Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

“Pelatihan kewirausahaan yang diberikan kepada mahasiswa program kerjasama ini merupakan bagian integral dari pendidikan formal. Saya sangat senang dan menyambut dengan baik karena hal ini dapat menjadi sebuah inspirasi sebagai kegiatan diluar kegiatan formal, oleh karena itu harus dimaknai dengan arti seluas-luasnya,” ujarnya.2

Lebih lanjut dikatakan, pelatihan kewirausahaan dapat membangun kolaborasi dengan membangun komunikasi dengan baik, dan jadikanlah pengalaman ini untuk menstimulasi, mencari atau mengeksplorasi makna yang tersirat dalam berwirausaha.

“Mahasiswa harus mampu menciptakan kreasi dan inovasi untuk membangun daya adaptasi. Membangun potensi lokal, membangun pikiran secara kreatif dan inovatif mewujudkan sebuah gagasan, ide. Nilai lokal harus dibangun sebagai sebuah kekuatan yang menjadi daya jual atau potensi daerah. Kegiatan ini akan sangat baik jika diformulasikan dengan kurikulum. Lakukanlah penyesuaian diri, dengan menanamkan sikap,” ujarnya.

1Ketua Pelaksana Dr. Nono Supriatna, M.Si, saat ditemui di tempat yang sama mengatakan, pelatihan kewirausahaan ini diselenggarakan dalam rangka memberika bekal konsep teoritis dan penerapan nilai-nilai kewirausahaan bagi 224 mahasiswa kerjasama UPI tahun 2014/2015 dari berbagai angkatan. Kegiatan ini merupakan kesepakatan antara UPI dengan enam Kabupaten/Kota yang telah melakukan MoU bidang pendidikan, diantaranya Aceh, Bengkayang, Empat Lawang, Natuna, Siak, dan Sumatera Selatan.

Lebih lanjut dijelaskan, bahwa kualifikasi mahasiswa saat ini tidak cukup hanya sebagai sarjana saja tetapi harus punya softskills untuk mengahadapi MEA di tingkat global. Mahasiswa UPI harus bisa bersaing dalam pasar domestik maupun pasar internasional. Pelatihan ini diharapkan dapat menunjang kemampuan mereka, dengan tersusunnya desain usaha (proposal) kewirausahaan yang kemudian dapat diimplementasikan di daerah asal mahasiswa tersebut, sesuai dengan karakteristik dan potensi yang ada.

“Pelaksanaan kegiatan ini terbagi dalam tiga hari, pertama ada seminar dan workshop dengan menghadirkan tiga panelis diantaranya Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kemahasiswaan, Kerjasama dan Usaha, akademisi, dan pakar kewirausahaan/Kadin Jabar. Hari kedua, peserta akan melakukan kunjungan ke unit usaha di Pesantren Nurul Iman, Parung, Kabupaten Bogor, dan hari ketiga mereka akan mengkaji hasil visiting atau kunjungan di UPI secara ilmiah,” terangnya.

Direncanakan, pelatihan ini akan diadakan setiap periode, materi yang diberikan pada tahap awal ini hanya pengenalan konsep dan motivasi, serta dasar-dasar wirausaha sebagai pondasi untuk mengembangkan diri sesuai potensi daerah masing-masing.

Sementara itu, Pjs Direktur Kerjasama dan Usaha Dr. H. Uyu Wahyudin M.Pd., mengatakan,”Melalui pelatihan ini, UPI ingin menghasilkan lulusan yang mampu menjadi wirausahawan dalam bidang pendidikan (edupreneur) sekaligus sebagai suplemen profesionalisme dan kompetensi lulusan UPI.”

Secara khusus, UPI ingin mengeksplorasi kesadaran akan potensi sikap dan perilaku kewirausahaan kepada mahasiswa, melalui penanaman konsep, prinsip, dan teori kewirausahaan. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang dasar-dasar manajemen usaha, potensi dan peluang berwirausaha, serta mampu meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam melakukan refleksi terhadap nilai-nilai dan fenomena kewirausahaan dalam kehidupan nyata, yaitu mampu menangkap potensi daerah yang masih perlu dikembangkan (localy think globaly), dan nantinya lulusan UPI akan memiliki empat sertifikat diantaranya ijazah, transkrip nilai, sertifikasi profesi, surat keterangan kelengkapan ijazah) pungkasnya. (Dodiangga)