Mahasiswa Prodi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana UPI Selenggarakan Workshop Pengembangan Karakter dalam Pembelajaran Abad ke-21

BANDUNG – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia sukses menyelenggarakan workshop bertajuk “Pengembangan Karakter dalam Pembelajaran Abad ke-21” di Sekolah Dasar Negeri 208 Luginasari Sukagalih, Kota Bandung.

Workshop ini diadakan sebagai bagian dari upaya untuk mempersiapkan pendidik di masa depan agar mampu membentuk karakter peserta didik di tengah era digital yang terus berkembang. Workshop ini mengusung tema “Pengembangan Karakter dalam Pembelajaran Abad ke-21“, dengan dua subtema, yaitu “Pengembangan karakter pada siswa sesuai syariat islam (Prophetic Education) dan Implementasi pembelajaran berbasis karakter di abad ke-21”.

Kegiatan workshop ini dihadiri oleh Ketua K3S Kecamatan Sukajadi, dan Kepala Sekolah SDN 208 Luginasari Sukagalih yang tidak hanya menjadi tuan rumah, tetapi juga mendukung penuh terselenggaranya acara ini. Selain itu, partisipasi luar biasa ditunjukkan oleh delapan puluh orang guru sekolah dasar di Kecamatan Sukajadi turut menyemarakkan kegiatan ini.

Kepala K3S Kecamatan Sukajadi, Kustanto, S.Pd. SD., M.Pd., membuka secara resmi kegiatan ini dengan penuh antusias. Dalam sambutannya beliau mengatakan, menyambut baik kegiatan ini khususnya dalam konteks pengembangan karakter bagi peserta didik di sekolah-sekolah yang ada di kecamatan Sukajadi. “Dengan adanya kegiatan ini, saya berharap para guru di Kecamatan Sukajadi dapat menerapkan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran bagi peserta didik terutama dalam aspek pengembangan karakter,” ujarnya dengan penuh semangat.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh ketua panitia workshop, yang menegaskan pentingnya pendidikan karakter sebagai kunci membentuk generasi penerus bangsa yang berintegritas. “Melalui workshop ini, kami berharap dapat memberikan wawasan dan strategi baru dalam pengembangan karakter siswa,” ungkapnya dengan keyakinan.

Workshop ini menampilkan dua pembicara utama, Prof. Dr. H. Mubiar Agustin, S.Pd., Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia, yang membahas topik “Pengembangan Karakter pada Siswa Sesuai Syariat Islam (Prophetic Education),” dan Arie Insany, S.Si., S.Pd., Gr, perwakilan mahasiswa pascasarjana prodi pendidikan dasar, dengan topik “Implementasi Pembelajaran Berbasis Karakter di Abad ke-21”.

Prof. Dr. H. Mubiar Agustin, M.Pd., sebagai pembicara pertama, menyoroti pentingnya Prophetic Education sebagai pendekatan pendidikan yang berlandaskan pada keteladanan dan contoh dari Nabi Muhammad SAW. Adapun materi yang disampaikannya, berjudul “Pengembangan Program Prophetic Education: Jalan Sukses Pendidikan Dunia dan Akhirat,” yang menekankan penggunaan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi (yang sahih/hasan) sebagai rujukan utama dalam pengembangan karakter peserta didik yang kemudian dilanjutkan dengan meneladani amalan para sahabat, tabiin dan para ulama salafussoleh. “Segala ilmu yang terkandung dalam Al-Qur’an dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat sejatinya ada dalam penerapan pengembangan ilmu yang banyak diterapkan hingga hari ini,” tambahnya.

Pemateri kedua yaitu Arie Insany, S.Si., S.Pd., Gr  yang mewakili mahasiswa pascasarjana prodi pendidikan dasar, berbagi wawasan dalam topik “Implementasi Pembelajaran Berbasis Karakter di Abad ke-21”. Dalam pemaparannya, Arie menyampaikan bahwa pembelajaran abad ke-21 banyak menuntut partisipasi aktif peserta didik dalam realisasinya, Oleh karena itu, guru perlu berperan sebagai mentor yang turut serta membantu dan membangun konsep berpikir peserta didik agar sejalan dengan pembelajaran, serta mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalahnya secara mandiri.

Salah satu highlight dari acara ini adalah sesi interaktif di mana peserta diberi kesempatan untuk berdiskusi dan bertukar ide mengenai tantangan dan peluang dalam pendidikan karakter di abad ke-21. Kegiatan selanjutnya yaitu pembudayaan alur nilai-nilai pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran. Dalam sesi tersebut, peserta dibagi ke dalam enam kelas. Selanjutnya, sesi gallery walk. Sesi gallery walk dilaksanakan untuk berbagi hasil pembelajaran dari masing-masing kelas.

Acara ditutup dengan sesi pembagian doorprize untuk penanya terbaik, first guest, partisipasi terbaik, dan kelompok terbaik. Sesi tersebut tidak hanya menambah keseruan acara, tetapi juga menjadi bentuk apresiasi untuk kontribusi dan keterlibatan peserta dalam kegiatan workshop yang bernuansa edukatif ini.

Workshop ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam upaya untuk memperkuat pendidikan karakter di Indonesia, membantu mencetak generasi penerus bangsa yang berintegritas dan mampu bersaing secara global yang berlandaskan pada akhlak baik Nabi Muhammad SAW. Dengan landasan nilai akhlak baik yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW, workshop ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam membimbing anak-anak agar memiliki akhlakul karimah, menciptakan kesuksesan bukan hanya di dunia, melainkan juga di akhirat. Semangat nilai-nilai luhur ini diharapkan akan memberikan kontribusi positif dalam membentuk karakter peserta didik yang tangguh dan bermanfaat bagi perkembangan Masyarakat, bangsa, dan negara. (David Eka Farana dan Regha Regita)