Mengintip Kerja Sama UPI dan Prefektur Ibaraki–Jepang (Lanjutan)

Salah satu kegiatan UPI dan Prefektur Ibaraki, sebagai perwujudan dari kerjasama yang sudah dirintis (Lihat: “Mengintip Kerjasama UPI dan Prefektur Ibaraki – Jepang” : 2 Desember 2020) adalah menyelenggarakan kuliah umum pada tanggal 16 Juni 2022 secara daring.  Topik yang diusung seputar “HoRenSo”, yaitu budaya kerja Jepang yang patut diketahui oleh para mahasiswa bahasa Jepang di UPI khususnya, dan saya yakin berguna juga pemahaman HoRenSo ini untuk para pemegang kebijakan di berbagai lembaga di negeri ini. HoRenSo merupakan akronim, singkatan dari Hokoku (Melaporkan), Renraku (Menginformasikan), dan Sodan (Konsultasi). Mengenai penjelasan singkat pentingnya HoRen So dalam bisnis Jepang bisa dibaca di https://id.japanese-jobs.com/en/articles/147.

Kegiatan ini sudah dimuat di koran Jepang dengan judul “留学・就職希望の学生受講 (Kuliah Umum Bagi Para Mahasiswa yang berminat Studi Lanjut ke luar negeri dan Bekerja (di Jepang). Sebagai informasi tambahan, Prefektur Ibaraki berada di wilayah Kanto, kira kira berada 30 kilometer dari pusat kota Tokyo, iklimnya hangat, dan populer sebagai tempat yang nyaman untuk tempat tinggal. Banyak warga negara asing (termasuk orang Indonesia) yang tinggal di sana, bahkan sedang dibangun wilayah metropolitan internasional. Di sana, banyak lahan pertanian, perikanan, dan manufaktur sangat berkembang dengan pesat. Selain itu, banyak pula UKM yang cukup menjanjikan.

Perlu dijelaskan bahwa kegiatan kuliah umum ini merupakan kerjasama UPI dan Ibaraki, yang dalam pelaksanaannya merupakan kerjasama Prefektur Ibaraki (Divisi Kerjasama Dukungan Orang Asing Prefektur Ibaraki) dengan Sekolah Tinggi Teknologi Industri Mito – Ibaraki.   Peserta kuliah umum yaitu mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Jepang UPI dan mahasiswa Jepang yang belajar di universitas tersebut. Mereka mengikutinya dengan sangat antusias. Selain mahasiswa, hadir pula mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya yang relevan.

Pada kuliah tersebut, dijelaskan Masanori Ouchi (58), yang telah banyak berkecimpung dalam bisnis grosir perikanan di Kota Hitachinaka, beliau memberikan kuliah tentang garis besar industri perikanan dalam negeri dan citra sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh perusahaan Jepang. Setelah menjelaskan pentingnya HoRenSo dalam budaya kerja Jepang, dilanjutkan diskusi kelompok antar para peserta, sebagai perwujudkan pemahaman konsep HoRenSo ini.

Topik yang diangkatnya yaitu dalam penerapan HORenSo dalam manajemen perusahaan agar bisa mengurangi kerusakan ketika masalah atau kesalahan itu terjadi. Mahasiswa UPI yang bernama Mohammed Salman (19), mahasiswa tahun pertama di Universitas Doshisha Jepang, yang hadir dalam kuliah umum tersebut menyatakan “”Saya sedang berpikir untuk belajar di luar negeri atau mencari pekerjaan di Jepang. Saya ingin memanfaatkan isi kuliah ini dan melakukan yang terbaik.”.

Sebagai tanda keseriusan pihak Prefektur Ibaraki, khususnya Institut Teknologi Ibaraki Mito – Ibaraki akan datang ke UPI pada bulan Agustus mendatang. Rencana kegiatannya seputar diskusi keuntungan kuliah di universitas tersebut dan adanya peluang kerja di sektor IT di Ibaraki, dilanjutkan silaturahim dengan para dosen Departemen Pendidikan Bahasa Jepang UPI (Kontributor Humas UPI/Ahmad Dahidi).