Meraih Kemuliaan dengan Iman dan Ilmu (Q.S. Al-Mujadalah ayat 11) Bersama Prof Sofyan Sauri

Menurut riwayat Ibnu Abbas, ayat ini turun berkenaan dengan majelis Rasulullah Saw. di serambi masjid Nabawi pada hari Jum’at yang pada waktu itu dihadiri oleh sejumlah sahabat ahli badar. Biasanya para ahli badar diberikan tempat khusus oleh Rasulullah Saw. namun pada saat itu, ketika para ahli badar datang dan mengucapkan salam, mereka hanya menjawab salam dan tidak memberikan tempat duduk. Maka, Rasulullah Saw. pun memerintahkan para sahabat lainnya untuk memberi tempat duduk bagi ahli badar. Sehingga orang-orang munafik yang mengetahui peristiwa ini kemudian menuduh Rasulullah Saw. tidak adil. Lantas Rasulullah Saw. pun menjelaskan bahwa mereka yang berlapang-lapang dalam majelis dan bangkit untuk memberi tempat duduk kepada ahli badar akan diberkahi Allah Swt.

Ayat ini menjelaskan keutamaan bagi orang-orang yang berlapang-lapang dalam majelis sehingga akan Allah Swt. berikan mereka kelapangan. Syaikh Wahbah Az-Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir menjelaskan bahwa tingginya derajat itu akan didapatkan oleh orang-orang yang berilmu baik di dunia maupun di akhirat. Selain itu, Sayyid Qutb juga menjelaskan dalam Tafsir Fi Zilalil Qur’an bahwa ayat ini mengajarkan kepada kaum muslimin bahwa keimanan akan mendorong seseorang untuk berlapang dada dan mentaati perintah. Sedangkan ilmu akan membina jiwa seseorang untuk bermurah hati dan taat. Jika mereka meraih iman dan ilmu, maka kedua hal itu akan mengantarkan seseorang kepada derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. Dalam Tafsir Al-Maraghi dapat diketahui bahwa, para Sahabat berupaya ingin saling mendekat pada saat berada di majelis Rasulullah Saw.; kita juga diperintahkan untuk saling meluangkan dan memuaskan ketika berada dalam majelis; dan setiap orang yang memberikan kemudahan kepada hamba Allah Swt. yang ingin menuju pintu kebaikan dan kedamaian, akan diberikan keluasan kebaikan di dunia dan di akhirat.

Isi kandungan dari para Mufassir yakni, Menjelaskan adab dalam menghadiri majelis (berlapang-lapang dan memberikan kelapangan kepada orang lain agar bisa duduk di majelis itu); di antara adab menghadiri majelis Rasulullah Saw. adalah menaati beliau; Pemimpin majelis boleh meminta seseorang untuk berpindah guna memberikan tempat kepada orang yang dimuliakan; Allah Swt. akan memberikan kelapangan untuknya; Allah Swt. akan meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu, baik di dunia maupun di akhirat; Allah Swt. Maha Mengetahui apa yang dikerjakan hamba-hambaNya; Allah Swt. memberikan balasan atas perbuatan seseorang; Ayat ini memotivasi orang-orang beriman untuk menuntut ilmu. Nilai-nilai pendidikan akhlak yang ada pada ayat ini diantaranya adalah Melapangkan hati; Menjalin hubungan harmonis, dan Memuliakan orang lain.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa iman dan ilmu yang seseorang dapatkan tadi akan memunculkan sikap takwa dan takut kepada Allah Swt. karena iman yang baik dari seorang Muslim adalah yang benar-benar mengikuti risalah Rasulullah Saw., sedangkan ilmu dapat digunakan sebagai sarana untuk mendekatkan diri dan takut kepada Allah Swt., orang yang berilmu juga lebih mulia dari ahli ibadah, dan akan dimuliakan derajatnya oleh Allah Swt. (Cikal Aktar Muttaqin)