Owner Koku Footwear, Mochamad Indra Yusuf Wahyudin Berbagi Pengalaman Strategi Digital Marketing Pada Pelatihan Start Up Ekonomi Kreatif Batch 3 Direktorat Inovasi dan Pusat Unggulan Universitas

Owner dan founder Koku Footwear, Mochamad Indra Yusuf Wahyudin berbagi pengalaman tentang pengembangan strategi digital marketing dan tips sukses wirausaha dalam kegiatan pelatihan start up ekonomi kreatif batch 3 kategori ekonomi kreatif berbasis fashion dan design pada hari kedua pelatihan, Sabtu 22 Juli 2023  di Gedung Center of Excellence (COE) di Lantai 4 (22/5/2023).

Asri Wibawa Sakti, S.Pd., M.Pd yang merupakan Dosen Program Studi Pendidikan Tata Busana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) sekaligus ketua pelaksana pelatihan start up ekonomi kreatif batch 3 mengungkapkan bahwa pada hari kedua pelaksanaan pelatihan ini menghadirkan narasumber praktisi usaha yang juga berperan untuk melakukan penilaian, review dan feedback pada saat mahasiswa presentasi usahanya.

Mochamad Indra Yusuf Wahyudin menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S1) pada Program Studi Sastra Inggris Universitas Kristen Maranatha Tahun 2003 serta menyelesaikan pendidikan Magister (S2) pada Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pendidikan Indonesia  Tahun 2007. Sejumlah prestasi diraihnya diantaranya peringkat 1 Winner of Brincubator 2023 dengan spesialisasi Men’s handmade shoemaking, Digital marketing strategistMeta/Facebook Advertising serta Content & Copywriting.

Pada kegiatan pelatihan, Mochamad Indra Yusuf Wahyudin  berbagi pengalamanya dalam pengembangan produk Koku Footwear yang merupakan produk usaha bidang fashion  merek lokal yang menyediakan sepatu bot kulit buatan tangan untuk petualangan, off-road, dan pakaian kasual. Usaha yang dirintisnya berdiri sejak tahun 2010 dengan memiliki peningkatan omset rata-rata hingga 50 hingga 70% dalam setahun serta sedang dalam tahap meningkatkan skala bisnis.

Pada tahap awal merintis usaha, Mochamad Indra Yusuf Wahyudin menghadapi sejumlah masalah diantaranya sulit menemukan sepatu kulit yang nyaman dan tahan lama dengan harga yang wajar, kurangnya distribusi sepatu kulit buatan tangan berkualitas baik yang terjangkau di kota-kota besar serta pergeseran tren penurunan kualitas sepatu kulit buatan tangan. 

Kepada para peserta pelatihan, Mochamad Indra Yusuf Wahyudin  berbagi pengalaman dengan mengembangkan strategi yang dilakukan agar bertahan, terus tumbuh dan berkembang, Menurutnya, strategi dan cara yang dapat dilakukan diantaranya dengan  menyediakan berbagai macam produk sepatu kulit buatan tangan berkualitas baik dalam produksi massal, meningkatkan saluran distribusi ke kota-kota besa serta melestarikan tradisi teknik pembuatan sepatu buatan tangan Cibaduyut.

Mochamad Indra Yusuf Wahyudin menjelaskan tiga target pasar Koku Footwear yaitu 20% pria berusia 22-35 tahun yang menyukai kegiatan di luar ruangan seluruh Indonesia. 40% pria dan wanita berusia 18-55 tahun di seluruh Indonesia yang membutuhkan sepatu untuk acara-acara khusus seperti hadiah ulang tahun, hari jadi, dll. Serta 40% Pria, 18-55 tahun di seluruh Indonesia yang membutuhkan sepatu untuk kegiatan tertentu selain kegiatan outdoor, seperti kebutuhan untuk melengkapi fashion.

Dalam rangka memperluas jangkauan pasar pada era sekarang ini, Mochamad Indra Yusuf Wahyudin mengembangkan strategi digital marketing yang sering digunakan seperti Facebook and Google Ads, SEO and Social Media Optimization, Marketplace Optimization (Tokopedia, Shopee & Lazada), TikTok Shop, Affiliate Marketing, Offline Marketing – User Experience, Getting customer at official outlet in Bandung serta Taking part in exhibitions.

Selain mendapatkan keuntungan, Koku Footwear memberikan dampak sosial yang didapatkan dari usahanya yaitu dengan meningkatkan kualitas sepatu kulit buatan tangan di Cibaduyut, meningkatkan kesejahteraan pengrajin sepatu kulit Cibaduyut serta regenerasi pengrajin sepatu kulit cibaduyut (Yana Setiawan/Humas UPI)