Program Magister Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan kegiatan PKM tentang pemanfaatan teknologi dalam eksperimen fisika

Peserta offline PKM beserta dosen di BBGP Jawa Barat

Pesatnya perkembangan teknologi telah menciptakan perubahan signifikan di berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Saat ini, hampir sebagian besar siswa memiliki perangkat seluler yang bisa mengakses informasi, belajar, dan berkomunikasi secara lebih efisien daripada sebelumnya. Hal ini telah mengubah lanskap pendidikan dengan memungkinkan pembelajaran yang lebih fleksibel dan terjangkau. Siswa dapat mengakses sumber daya pendidikan secara daring, berpartisipasi dalam kursus daring, bahkan berkolaborasi dengan sesama siswa di seluruh dunia. Teknologi juga telah mengubah bagaimana guru memberikan materi pelajaran dan memfasilitasi proses belajar, mendorong inovasi dalam pembelajaran.

Sejalan dengan hal tersebut, kurikulum Pendidikan saat ini, Kurikulum Merdeka, memberikan lebih banyak kebebasan kepada guru dalam merancang dan melaksanakan kurikulum. Hal ini memungkinkan guru untuk lebih mandiri dalam memilih metode pengajaran dan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Kurikulum memainkan peran penting dalam pengaturan dan membentuk pengalaman pembelajaran siswa dalam berbagai mata pelajaran termasuk fisika. Pembelajaran fisika mencakup konsep-konsep fisika, teori, eksperimen, dan aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Eksperimen fisika memungkinkan pemahaman konsep siswa menjadi lebih kuat. Eksperimen yang menarik dan inovatif dapat meningkatkan daya tarik pelajaran fisika dan memotivasi siswa untuk belajar lebih dalam tentang subjek tersebut.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan kepada guru-guru fisika di Indonesia, pelatihan alat-alat laboratorium adalah jawaban terbanyak mengenai kebutuhan guru fisika saat ini menghubungkan kebutuhan guru dengan perkembangan teknologi, workshop penggunaan software berbasis teknologi sebagai pendukung eksperimen bagi guru fisika adalah solusi yang ditawarkan oleh prodi magister Pendidikan fisika Universitas Pendidikan Indonesia dalam rangka acara PKM.

Kegiatan PKM ini bekerjasama dengan MGMP fisika kota Bandung dan SEAMEO QITEP in science yang dilaksanakan secara online dan offline pada tanggal 29-30 September dan 7 oktober 2023. Menurut ketua MGMP fisika kota Bandung, bapak Asep Suryanto, S.Pd., menyatakan bahwa tema kegiatan PKM yang dilaksanakan sangat sesuai dengan kebutuhan para guru fisika SMA. Kegiatan ini dibuka dan ditutup secara resmi oleh Ketua Prodi Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia, bapak Dr. Achmad Samsudin, S.Pd., M.Pd. Beliau menyatakan bahwa workshop ini membuka kesempatan bagi bapak/ibu guru fisika untuk memperdalam pemanfaatan teknologi dalam ekseprimen fisika. Dosen pembicara pada kegiatan online hari pertama tanggal 29 September 2023 adalah ibu Dr. Ika Mustika Sari, S.Pd., M.PFis. dan bapak Prof. Dr. Andi Suhandi, S. Pd., M. Si. Kegiatan pada hari pertama ini membahas tiga buah software pendukung eksperimen guru fisika dan gambaran LKPD secara umum. Tiga software tersebut adalah PhET, phyphox dan physics toolbox. Kegiatan online dilaksanakan menggunakan fitur zoom meeting dan kegiatan offline berlokasi di BBGP jawa barat.

Narasumber Kegiatan offline di hari kedua pada tanggal 30 september 2023 adalah ibu Dr. Selly Feranie, S.Pd., M.Si., bapak Drs. Dedi Sasmita, M.Si. dan bapak Dr. Ahmad Aminudin, S.Si., M.Si. Masing-masing narasumber memaparkan satu software beserta cara pembuatan LKPD nya. Pada kegiatan ini, guru peserta diarahkan untuk bisa membuat LKPD virtual laboratory dalam meningkatkan keterampilan proses sains untuk berbagai software pendukung. Selanjutnya peserta diberikan penugasan membuat LKPD sesuai yang diinstruksikan oleh panitia. Hasil rekaman kegiatan offline dibagikan kepada semua guru peserta sehingga masing-masing peserta workshop bisa mempelajari kembali cara membuat LKPD untuk masing-masing software pendukung tersebut.

Hari terakhir tanggal 7 Oktober 2023, peserta dengan LKPD terbaik mempersentasikan hasil LKPD dihadapan semua peserta, panitia, dan dosen secara daring melalui zoom meeting. Berbagai masukan dari dosen diberikan untuk kesempurnaan LKPD guru peserta. “senang sekali mendapat saran dan masukan dari dosen, saya sekarang mampu membuat LKPD dengan konteks yang lebih tajam” tulis salah seorang guru peserta. “konsep pelatihannya sangat baik, bisa mengakomodir yang jauh melalui online, panitianya ramah dan bisa fleksibel dalam pengerjaan LKPD” tutur guru peserta lainnya.